Tujuh Belas

6.6K 1.4K 650
                                    

Patih

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Patih

Rabu, 25 September 2019, operasi penyelamatan RI 1 di Pelabuhan Marunda, Jakarta Utara.

Hari nyaris gelap saat Krisan Putih kembali ke markas untuk menyiapkan operasi. Kita nggak menyusun strategi yang lengkap karena keadaan yang terbilang darurat. Belum lagi, ucapan Harsadi masih tidak bisa dipercaya sepenuhnya walaupun kita nggak punya pilihan selain mendatangi alamat yang dia sebutkan.

"Crusial time kasus penculikan RI 1 cuma enam jam." Kata Cahaya sembari mengantongi peluru kaliber cadangan untuk senapannya. "Kita ambil kasus Amir Zakariya sebagai contoh, jika seandainya Pak Dirga diberikan racun yang sama ... maka kita hanya punya enam jam."

Gue memakai helm pelindung kemudian memastikan kaca-nya berfungsi dengan benar, "Kita berangkat dalam lima menit," gue mengintruksikan, "Akan ada tim pendukung yang sebentar lagi disiapkan oleh Pak Nas, mereka akan memblokir semua jalan dan pelabuhan di Marunda."

"Pemimpin operasi kali ini adalah Lettu Patih Adiwarna," Cahaya memasang pengaman pada helm-nya lalu melihat gue, "Patih, operasi ini saya serahkan ke kamu."

"Siap."

Gue mengumpulkan seluruh tim kemudian memimpin doa sebelum operasi petang ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gue mengumpulkan seluruh tim kemudian memimpin doa sebelum operasi petang ini. Kita semua turun setelah membawa seluruh perlengkapan, sedikit menarik perhatian beberapa orang yang lewat karena munculnya sekelompok orang berpakaian tempur hitam dari sebuah kafe kenamaan. Tidak ada yang peduli, semuanya langsung naik ke dalam van minibus milik Mabes TNI.

Sirine dinyalakan, pertanda bahwa kendaraan ini sedang terburu-buru di jalanan. Tim sampai ke daerah Marunda pada pukul enam lebih dua puluh menit, tepatnya 3,5 jam sejak RI 1 dinyatakan menghilang. Jalan dua arah yang banyak diisi oleh pabrik serta gudang ini terlihat lenggang. Hanya ada satu dua truk besar yang hendak naik ke kapal, belum lagi suasana remang yang diakibatkan oleh redupnya lampu jalan.

Mobil menerobos pos pemeriksaan begitu saja, namun tidak ada yang berani mengejar setelah mereka melihat tulisan pada badan mobil berwarna hijau army ini. Jalanan mulai sedikit bergelombang, membuat badan orang-orang di dalam sini sedikit tergoncang. Sein dinyalakan ke kiri, kemudian mobil berbelok dengan lampu yang sepenuhnya dimatikan.

KRISAN PUTIHWhere stories live. Discover now