[4] Agoraphobia

8.2K 1.1K 44
                                    

Eren menghela nafas menatap sosok gadis yang masih terbaring tak sadarkan diri di ranjang nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Eren menghela nafas menatap sosok gadis yang masih terbaring tak sadarkan diri di ranjang nya.

Tadi setelah membawanya pulang dan memanggil salah satu dokter kenalan nya.

Dia sedikit dibuat terkejut dengan fakta bahwa Mikasa adalah penderita
Agoraphobia--Kondisi dimana gadis itu sangat takut dengan keramaian.

Daichi--Dokter sekaligus psikiater itu menjelaskan mungkin Agoraphobia ini didapatkan karena Mikasa yang sedari kecil selalu dikurung dan tak merasakan dunia luar juga keramaian.

Jadi tubuh gadis itu tidak terlalu kuat menahan diri dan mungkin membuatnya lemas dan takut saat ditempat yang ramai akan orang-orang.

Daichi mengatakan phobia yang Mikasa dapatkan karena trauma ini harus disembuhkan walau perlahan. Jika tidak hal itu bisa memicu depresi pada si penderita. Atau mungkin juga suka melukai diri sendiri dan berakhir bunuh diri--saat mendengar hal itu entah mengapa Eren tidak suka. Dia marah!

Eren benar-benar tidak tahu akibat kukungan keluarga Ackerman pada Mikasa dapat memberi dampak yang hebat pada psikologi gadis itu.

Mikasa mungkin memang tak menyadari bahwa dia menderita gangguan kecemasan pada keramaian hingga membuat gadis itu mau-mau saja Eren ajak keluar.

Pantas saat mereka sudah sampai di butik Mikasa terlihat enggan untuk keluar dari dalam mobil dan nampak cemas--Sial! Bagaimana bisa Eren tak menyadari hal itu. Jelas-jelas terlihat bahwa Mikasa tidak ingin keluar dari dalam mobil.

Ini akan lebih rumit. Gadis ini menginginkan kebebasan tapi dia sendiri phobia pada keramaian. Dan Eren tidak tahu mengapa dia mengernyit tak suka memikirkan kisah hidup Mikasa yang jauh dari kata mulus.

Dari yang Eren ketahui Mikasa dikurung dikamar bawah tanah bukan dikamar mewah seperti yang didapatkan oleh Kirika dan kedua orangtuanya. Walau kamar bawah tanah tak terlalu buruk tapi tetap saja bukankah itu keterlaluan mengurung Mikasa sedari kecil ditempat seperti itu. Setidaknya mereka harus memberi kamar yang lebih layak. Bukan kamar yang letaknya dibawah tanah dan begitu terpencil.

Mikasa hanya bisa membayangkan dunia luar dari majalah-majalah yang ia kumpulkan dari pengasuhnya. Mikasa tak pernah memiliki ponsel, tak pernah menonton Tv dan hal hal yang seharusnya sudah gadis itu ketahui di jaman seperti ini.

Itulah alasan mengapa Mikasa menjadi gadis yang lugu dan polos mengingat pengetahuan gadis itu tentang dunia luar masih sangat sempit.

Tapi satu hal yang Eren tahu lagi, Mikasa pintar memasak mengingat di ruangan bawah tanah selain kamar ada juga dapur kecil, ruang tamu dan kamar mandi. Mungkin Mikasa sering menghabiskan waktunya dengan memasak.

Yah itu salah satu keunggulan Mikasa yang baru Eren ketahui. Mungkin ada banyak lagi tapi hanya saja Eren belum menemukan nya.

Gadis kikuk ini jelas harus membutuhkan kesabaran yang ekstra untuk mengajarinya.

Black Rose ✔Where stories live. Discover now