[9] Sweet

7.5K 1K 135
                                    

Jadwal pemotretan Eren diundur besok hari

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jadwal pemotretan Eren diundur besok hari. Karena ada sedikit kendala dii lokasi pemotretan.

Lelaki itu melirik Mikasa yang masih memejamkan mata tertidur disisi nya. Mereka satu kamar jadi jangan kaget jika mereka satu ranjang juga.

Eren duduk diatas ranjang sisi Mikasa dan tengah membaca dokumen-dokumen di laptop miliknya. Ada beberapa pekerjaan yang harus Eren selesaikan.

Ia harus menggunakan waktu sebaik mungkin karena Eren bukan tipe yang suka bermain dengan waktu.

Jika ada pekerjaan Eren selalu ingin kenyelesaikan saat itu juga. Atau setidaknya ia ingin cepat menyelesaikan pekerjaan nya.

Bukan hanya seorang Acktor, idol atau model. Eren juga memiliki beberapa usaha seperti restaurant, Salon, butik bahkan gedung appartement.

Yang tentu dikelola oleh bawahan nya. Eren hanya akan memantau dan mengurus pengarahan usaha itu.

Akhir-akhir ini ada sedikit kendala dibagian Restaurant milik Eren. Lelaki itu ingin sedikit meng-upgrade Restaurant bergaya eropa itu.

Jadi Eren harus mengatur keuangan juga tata letak dan gaya yang ia inginkan.

"Eungh"

Lenguhan Mikasa mengalihkan perhatian Eren. Lelaki itu menoleh menatap Mikasa yang nampak mengerjabkan mata kemudian membuka matanya.

"Selamat sore, Tuan putri.."

Eren mengucapkan nya disertai senyuman membuat Mikasa harus mengerjabkan mata guna melihat dengan jelas senyuman langka lelaki itu.

"Apa ada yang anda butuhkan Tuan putri ?"

Mikasa bangun terduduk dan tersenyum mendengar godaan Eren. Gadis itu memukul pelan lengan Eren menimbulkan kekahan kecil Eren.

"Apa yang Eren lakukan.."

Mikasa melirik ke arah laptop Eren dan mengernyit merasa tidak mengerti tampilan layar dari benda kotak itu.

"Memeriksa data-data.."

Mikasa hanya mengangguk-ngagguk saja. Dia mengernyit sebentar dan bungkam membuat Eren melirik gadis itu.

"Ada apa ?"

Mikasa kembali menoleh ke arahnya, nampak ragu sebelum pada akhirnya berucap.

"Lapar.."

Cicitan Mikasa membuat Eren mengerjab, detik selanjutnya lelaki itu tertawa.

"Mengapa tidak mengatakan nya dari tadi. Ayo, aku akan memasakkan nya untukmu.."

Eren menutup laptop milik nya dan menarik Mikasa menuruni ranjang keluar dari kamar.

"Perhatikan langkahmu" tegur Eren ketika mereka menuruni tangga. Eren tahu gadis itu tadi tidak memperhatikan langkah membuat Eren mewanti-wanti takut Mikasa terpeleset.

Black Rose ✔Where stories live. Discover now