[12] Dangerous

6.8K 996 157
                                    

Mikasa menunduk meremas jari-jemarinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mikasa menunduk meremas jari-jemarinya. Dia terdiam berdiri di balik dinding dapur. Apa yang baru saja dia dengar sukses membuat tubuh nya membeku.

"Benarkah ? Aku sangat sedih, padahal baru kemarin lusa aku berbicara dengan mereka.."

Mikasa mendapat kabar bahwa ada dua pelayan dimansion ini yang menghilang. Dan tadi pagi ada yang melihat mayat kedua pelayan itu dimasukkan kedalam mobil oleh pengawal di mansion ini.

Satu yang Mikasa bingungkan, mengapa pelayan lain di mansion ini seolah terbiasa atau tidak asing dengan kejadian ini. Padahal menurut Mikasa ini kejadian yang menyeramkan sekaligus menakutkan.

Bagaimana bisa respon mereka sesantai itu ?

Mereka tidak panik, tidak seperti respon orang lain jika mengetahui ada kematian yang janggal disini. Mereka terlalu santai.

Kecelakaan atau pembunuhan ? Mikasa tidak tahu hanya saja dia merasa ini adalah pembunuhan. Jika ini adalah kecelakaan bukankah seharusnya melapor pada pihak berwajib seperti yang Mikasa lihat di film-film.

Dengan pemikiran yang berkecamuk, Mikasa membalikkan badan melangkah untuk kembali ke kamar. Dia menaiki tangga dengan perlahan.

Saat sudah sampai dilantai dua entah mengapa kaki Mikasa membawanya melangkah menuju ruang pribadi Eren.

Dia menghela napas dan mendorong pintu yang terbuka sedikit itu.

"Ya, lakukan"

Langkah Mikasa terhenti, dia mengintip dari celah pintu yang terbuka setengah melihat Eren tengah berdiri memunggunginya dan tengah menelpone seseorang.

"Hm, sebarkan berita itu pada setiap orang di mansion agar tidak ada dari mereka yang berani bersikap kurang ajar seperti itu"

Mikasa semakin menajamkan pendengaran nya. Penasaran apa topik yang tengah Eren bicarakan.

"Dan rahasiakan ini dari Mikasa.."

Dahi sang gadis berkerut mendengar namanya disebut. Rahasia ? Apa yang Eren rahasiakan darinya. Mengapa hanya Mikasa yang tidak tahu ?

"Hm bereskan"

Lalu tak lama kemudian Eren nampak menutup sambungan nya lalu kemudian berbalik dan membuatnya bertemu tatap dengan Mikasa.

Raut wajah Eren berubah, terlihat terkejut dengan keberadaan Mikasa namun dengan cepat dia mengatur ekspresi wajahnya.

"Apa yang kau lakukan di sana ?"

Mikasa masih mematung menatap Eren. Membuat sang lelaki melangkah mendekat, menarik tangan Mikasa hingga gadis itu tertarik masuk kedalam ruangan itu.

Lalu tanpa basa-basi Eren langsung menutup pintu dan mendorong Mikasa. Menghimpit gadis itu diantara tubuh kekarnya dan daun pintu.

"Kau menguping huh ?"

Black Rose ✔Where stories live. Discover now