[18] Mall

6K 870 180
                                    

"Ayo keluar"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ayo keluar"

Mikasa menarik ujung kaos Eren yang kala itu tengah mengerjakan sesuatu di laptopnya.

Eren meliriknya sebentar sebelum kembali fokus pada pekerjaannya.

"Eren!"

Mikasa memberengut kala tahu Eren mengacuhkannya. Gadis itu memajukan bibirnya cemberut dan hal itu berhasil menarik perhatian Eren.

Eren terkekeh pelan, menutup laptopnya lalu meletakkannya di atas nakas. Dia beringsut menghadap Mikasa yang masih terlihat cemberut.

"Maaf, ingin pergi kemana ?"

Mikasa menatap Eren dilihatnya lelaki itu menatapnya dalam dengan senyum lembut.

"Keluar, aku bosan didalam mansion terus"

Rengekan Mikasa membuat Eren terkekeh gemas. Lelaki itu mengusap rambut Mikasa lembut.

"Berjanjilah jangan berada jauh-jauh dariku"

Mikasa mengangguk semangat. Eren mengerang dan mencuri kecupan singkat di bibir Mikasa menimbulkan rona merah di pipi sang gadis yang membuat Eren benar-benar semakin gemas pada Mikasa-nya itu.

"Baiklah ayo"

Keduanya keluar setelah selesai bersiap dengan outfit hitam tak lupa juga topi, sedangkan Eren juga memakai maskernya mengingat dia merupakan seorang selebriti

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Keduanya keluar setelah selesai bersiap dengan outfit hitam tak lupa juga topi, sedangkan Eren juga memakai maskernya mengingat dia merupakan seorang selebriti.

Eren membawa Mikasa pergi ke mall mengingat gadis itu tak pernah ia bawa ketempat seperti itu.

Ia memarkirkan mobilnya di parkiran mall lalu beranjak keluar dari dalam mobil tak lupa membukakan pintu mobil untuk gadisnya.

"Ayo"

Eren menggenggam tangan Mikasa dan membawa gadis itu masuk kedalam mall.

Dapat ia rasakan pegangan Mikasa mengerat melihat di dalam mall cukup ramai walau tak seramai biasanya.

Eren langsung membawa Mikasa menaiki eskalator menuju lantai dua karena dia tahu lantai dua tak terlalu banyak orang.

"Tenanglah, yang terpenting jangan lepaskan genggaman tangan ini"

Black Rose ✔Where stories live. Discover now