[24] Dangerous

5.9K 803 126
                                    

"Terserah kau percaya atau tidak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Terserah kau percaya atau tidak. Yang terpasti, Eren akan datang untuk menyelamatkanku--"

Mikasa menjeda ucapannya sejenak, membuat entah kenapa jantung Kirika berdegup kencang menunggu kelanjutan ucapan Mikasa.

"--Dan saat itu pula, nyawa kalian sedang berada dalam bahaya"

Brakk

Bersamaan dengan itu, pintu terbuka dengan kasar. Jatuh ke lantai dengan suara yang keras. Perhatian Mikasa maupun Kirika langsung teralihkan menatap ke arah pintu dimana sosok Eren tengah berdiri dengan sebuah pistol di tangannya dan menatap keduanya dengan datar.

"Dapat"

Wajah Kirika pucat pasi sedangkan Mikasa hanya mengerjab menatap Eren, apalagi kala pandangan keduanya bertemu. Perasaan lega langsung menyerangnya, seolah seluruh beban langsung terangkat. Namun walaupun begitu, Mikasa hanya tersenyum--Senyum yang hanya dapat dimengerti oleh Eren. Lelaki itu membalasnya dengan seringai khas miliknya, tatapan kelamnya menghunus tajam--namun Mikasa tahu, ini bukanlah pertanda yang baik untuk Kirika.

"Woah, Kirika. Ternyat kau memang sudah tidak sabar untuk menyusul ayahmu ya"

Kirika terpaku, gemetar ditempatnya berdiri, menatap sesosok pria bermata tajam, Diikuti pahatan rahang tegas juga pandangan mengintimidasi; memautkan seluruh kesempurnaan yang ada

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kirika terpaku, gemetar ditempatnya berdiri, menatap sesosok pria bermata tajam, Diikuti pahatan rahang tegas juga pandangan mengintimidasi; memautkan seluruh kesempurnaan yang ada. Kirika dapat melihat tatapan tajam itu melunak kala Eren menatap saudarinya dan itu membuat Kirika tidak terima dan merasa kalah. 

Dia mengepalkan tangan, melirik Mikasa yang tengah tersenyum menatap Eren. Gadis itu tidak ada takutnya sama sekali--Kirika jengkel. 

"Jangan mendekat atau aku akan melukai gadis ini"

Secara tiba-tiba Kirika mengambil pisau di atas nakas dan menyentuhkannya dileher Mikasa. Wanita itu berdiri dibelakang Mikasa dengan pisau yang menekan leher mikasa dan tatapan yang mengarah pada Eren dan beberapa anak buah lelaki itu. 

Tatapan Eren menggelap, apalagi kala melihat Mikasa sedikit meringis karena kulitnya tergores oleh pisau tajam itu, Kirika semakin menekannya membuat darah perlahan keluar dari kulit leher Mikasa.

Black Rose ✔Where stories live. Discover now