[7] Posesif

8.6K 1.1K 120
                                    

Eren membiarkan gadis dalam pelukan nya itu melesak semakin masuk dalam dekapan hangatnya menenggelamkan wajahnya pada dada bidang Eren

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Eren membiarkan gadis dalam pelukan nya itu melesak semakin masuk dalam dekapan hangatnya menenggelamkan wajahnya pada dada bidang Eren.

Ya, mereka tengah berbaring bersama diatas ranjang Eren. Hari sudah malam dan hujan turun begitu lebat disertai guntur.

Mikasa tertidur dipelukan Eren. Gadis itu takut pada petir itulah mengapa dia menempelkan tubuhnya pada tubuh Eren.

Tadi Eren harus memberi usapan-usapan lembut pada kepala Mikasa agar gadis itu bisa tertidur.

Pengurungan yang keluarga Ackerman lakukan sepertinya membawa banyak dampak buruk pada Mikasa. Ada banyak ketakutkan yang gadis itu alami, dan Eren yakin masih ada lagi ketakutan Mikasa hanya saja belum ia ketahui.

Dia melirik Mikasa yang bernafas teratur dipelukan nya. Eren semakin mempererat pelukan mereka membawa Mikasa semakin menempel padanya.

Ini kali pertama Eren tidur dengan posisi saling berpelukan dengan perempuan. Benar-benar kali pertama.

Hujan semakin deras dan petir menyambar cukup keras. Eren harus menutup telinga Mikasa agar gadis itu tidak terbangun dari tidur nyenyak nya.

Eren bukan lelaki yang bertele-tele. Dia tahu dia tertarik dan memiliki perasaan pada Mikasa.

Bagaimana jantungnya berdegub lebih kencang saat bersama gadis itu. Bagaimana hanya dengan melihat senyum gadis itu Eren sudah merasa kelegaan yang luar biasa. Bagaimana memikirkan berpisah dengan Mikasa sudah terasa sangat menyakitkan.

Eren tahu penyebab semua itu adalah karena dia tertarik pada gadis bersurai segelap malam itu. Dan Eren tidak memiliki niat sedikitpun untuk mencoba menghentikan perasaan nya ini. Mengapa tidak dilanjutkan saja ? Pikirnya.

✨🌃🌃

"Kau benar-benar ingin memotongnya ?" Bisik Eren tepat ditelinga Mikasa sembari menatap pantulan nya dicermin hadapan mereka.

Tadi Mikasa berkata dia ingin memotong rambutnya. Namun karena gadis ini sedikit takut pergi ke tempat ramai ditambah Eren lumayan pandai memotong rambut jadilah dia yang akan memotong rambut hitam sepinggang gadis itu.

"Ya, Rambut pendek sepertinya tidak buruk.."

Ucapan Mikasa membuat Eren tersenyum saru. Lelaki itu merapikan rambut Mikasa, menyisirnya dengan lembut. Lalu tak lama kemudian mulai memotong rambut itu sebatas bahu.

"Rambut Eren juga sudah panjang, mengapa tidak memotongnya.."

Eren menatap Mikasa lewat cermin, melihat gadis itu juga tengah menatapnya.

"Tidak, kata orang aku lebih sexy dengan style rambut seperti ini" Bisik Eren tepat ditelinga Mikasa menggoda gadis yang kini pipinya memerah itu.

"Kenapa ? Kau ingin aku memotongnya.."

Mikasa mengangkat pandang menatap Eren. Gadis itu kemudian menggeleng.

Black Rose ✔Where stories live. Discover now