8. Tidur Bersama (18+)

6K 253 26
                                    

...

...

...

"Ahhh~....penis Art mhmmm...masuk sangat dalam! Mhmm....Ahh..." (Felysia)

Arthur mendorong perlahan lahan penisnya di dalam Felysia dengan gaya doggy sambil memegangi bokong kenyalnya.

"Lebih...cepat..mhmm...Ahhh~" (Felysia)

Arthur merubah posisi tangannya dan menaruhnya di pinggang Felysia untuk memperkuat dan mempercepat gerakannya.

"Ya..mhmmm...ahh...sangat..mhmm..ah..ah..panas...mhmmm...lagi..lagi.." (Felysia)

Tiba tiba Arthur mengambil kedua tangan Felysia dan menariknya ke belakang membuat tubuh Felysia menjadi tegak, tetapi Arthur tetap menggerakan pinggulnya dengan cepat.

Felysia melingkarkan tangannya ke belakang untuk merangkul leher Arthur, Arthur melepas tangan Felysia dan beralih ke payudara besarnya.

"Mhmmm...! Ahhh....nikmat!...posisi ini...mhmm...aku...aku...sangat menyukainya! Ahhh!!!" (Felysia)

"Art...ahh..ahh..mhmm...Art...cium aku...ahh..mhmm.." (Felysia) Ucapnya sambil menoleh ke belakang.

Posisi mereka saat ini seperti doggy style, hanya saja tubuh Felysia tegak dengan kepala menoleh ke belakang sambil melingkarkan tangannya di leher Arthur. Tentu saja Arthur tidak melewatkan payudaranya yang besar untuk dinikmati.

"Art...mhmm...kakiku...ahh...ahh....sampai...mhmm...pegal sekali...Art." (Felysia)

Arthur yang mendengar itu kemudian menukar posisi tangannya ke paha Felysia untuk menggendongnya dan menaruh Felysia duduk di pagar balkon.

Untung saja pagar itu tingginya sangat cocok dengan pinggul Arthur yang memudahkannya untuk tetap menggerakan pinggulnya ketika Felysia duduk. Arthur kembali memijat payudaranya yang besar.

"Art...ahh..ahh..ahh..keluarkan...mhmm..keluarkan saja..ahh..ahh di dalam..." (Felysia)

"Nikmat..." (Arthur)

"Aku..mhmm..aku ingin...keluar, Art! keluarkan...mhmm..bersama...Ahhh~!" (Felysia)

"Fely! Aku akan keluar!" (Arthur)

"Ya..ahh..ahh..aku juga..ahh, Art!" (Felysia)

*Crassshhhh *Suara semburan air

"AHH!!" (Arthur/Felysia)

"Haaa...haaa...nikmat..hahh...sangat nikmat.. Art.." (Felysia)

"Eh...Art? K-kenapa masih k-keluar?" (Felysia)

"Tadi sangat nikmat...ahhh...aku tidak bisa berhenti keluar.." (Arthur)

Felysia yang mendengar itu kemudian melepaskan penis Arthur dan turun dari pagar balkon untuk menghisap penis Arthur. Felysia meminum Sperma Arthur yang masih keluar.

"Art..mhmm..*sluurrpp vwaginwakwu...mhmm..*sluurrp swudah tidwak bisa *glup *glup...menwamphung *sluurrpp..spwermamwu lwagi...*glup *Hahh jadi biarkan aku meminumnya..." (Felysia) Ucapnya dengan diakhiri berhentinya masturbasi Arthur.

(Art, vaginaku sudah tidak bisa menampung spermamu lagi, jadi biarkan aku meminumnya)

"Hahh...ini...aku keluar sangat banyak..." (Arthur)

"Bukankah itu bagus, Sayang? Aku bisa meminumnya, Hehehe~ Walau aku baru merasakan rasanya, menurutku itu enak, Art! *Muaacchh" (Felysia) Ucap Felysia sambil mencium kepala penisnya Arthur.

"Aaa....tubuhku penuh spermamu, Art...ini sangat licin...aku jadi ingin mandi dengan spermamu, Art! Ehehehe~" (Felysia) Ucapnya sambil mengusap tubuhnya dengan sperma Arthur seakan memakai krim matahari.

Technology System (Dropped)Where stories live. Discover now