19

108K 3.4K 71
                                    

Josh masih berusaha menangkap suara itu, apakah benar dengan apa yang baru saja ia dengar ? bahwa Kelvin sedang berbicara ditelpon dengan seseorang yang dipanggilnya sebagai Riana ?

Josh mengerjap ketika dirinya sendiri tanpa sadar berjalan kedalam kamar Kelvin dan laki-laki itu dengan segera menutup pembicaraan. Josh menatapnya dengan curiga dengan tatapan tajam, seolah ingin menangkap basah Kelvin saat itu juga.

"Katakan padaku, dimana Riana ?" desis Josh dengan tidak sabar. Kelvin menelan ludah dengan gugup "Aku tidak tahu, kak. Sungguh"

Josh menghela nafas, "Apakah kau tidak melihat betapa menderitanya aku selama ini, Kelvin ? Aku sangat mencintainya" ucapnya begitu terlihat menderita. Kelvin tersentuh namun ia tetap harus merahasiakan semuanya bukan ?

"Tapi kak, sungguh Riana sudah bahagia dengan pilihannya" ujar Kelvin dengan terpaksa.

Josh terperangah.
Apakah benar ? apakah benar Riana sudah menentukan pilihannya ? Josh membesarkan bola matanya, merasa tidak yakin dengan apa yang didengarnya "Pilihannya ? Apakah maksudmu Riana sudah memiliki penggantiku ?"

"Sadarlah kak, kalian saudara. Kalian tidak boleh bersatu" ucap Kelvin kemudian.

Kelvin sempat merasa menyesal harus mengatakan hal itu berulang kali. Josh pasti mengerti, Kelvin seharusnya tidak mengatakan hal itu lagi.

Josh terduduk, lututnya terasa lemas menahan gejolak rasa rindu namun kemudian tersadar akan satu hal. Bahwa Riana sudah dimiliki orang lain.

Mengapa pernyataan itu begitu menyakitkan baginya ? apakah cinta selalu menyakitkan seperti ini ? bukankah wajar setelah enam tahun berlalu, saat ini Riana bisa saja sudah melupakannya ?

"Aku hanya ingin melihatnya, aku tidak akan mengganggunya jika benar dia bahagia" gumam Josh pada akhirnya. Kelvin bisa merasakan bahwa Josh begitu terluka, entah apakah benar atau salah jika Kelvin memberitahukan pada Josh tentang keberadaan Riana.

"Riana, di Birmingham..." ucap Kelvin hampir tak terdengar. Josh mengangkat wajahnya dan menatap kearah Kelvin dengan penasaran "Birmingham ? bersama neneknya ?" tanya Josh dengan semangat.

Kelvin mengangguk "Dia sudah bertunangan, dan kumohon jangan ganggu dia lagi"

"Aku akan menemuinya, Kelvin"

"Untuk apa ?"

"Aku ingin memastikan apakah dia bahagia, tentu saja kau ingin Riana bahagia bukan ?" Josh tersenyum tipis, senyuman terluka saat ia membayangkan bagaimana jika pada akhirnya ia melihat Riana bahagia. Josh tahu, ia sungguh egois ketika mengharapkan Riana tidak bahagia dan masih mencintainya.

Josh berjalan keluar, meninggalkan Kelvin yang terlihat begitu khawatir padanya. Josh seperti hidup menjadi diri orang lain selama ini. Rupanya kehilangan Riana membuatnya begitu sakit.

**

Josh mengerjap ketika ia melihat Andrea duduk di mejanya, tentu saja Josh kebingungan karena dua hal. Pertama karena ini adalah masih waktunya Andrea cuti berlibur di Birmingham, kedua karena gadis ini sedang menangis dan berusaha menyeka airmatanya ketika ia melihat Josh muncul begitu saja. Andrea mengusahakan seulas senyum pada Josh "Selamat pagi, tuan" ujar Andrea dengan senyum palsu dan suara bergetar yang tidak bisa menipu Josh begitu saja.

Namun tidak ada yang bisa dilakukan Josh selain menjawabnya dengan anggukan kepala, ia tidak akan pernah mencampuri urusan siapapun yang menjadi karyawannya apalagi menyangkut urusan pribadi yang tidak ada urusannya dengan pekerjaan. Ia harus profesional bukan ?

Josh berjalan kearah ruangannya lalu ia menyadari sesuatu dan kembali menoleh pada Andrea "Andrea... apakah kau kemarin ke Birmingham ?"

"Ya, tuan" jawab Andrea lalu menelan ludahnya sendiri dengan gugup. Mendengar kata Birmingham membuatnya begitu terperanjat.

MY ADULT PARTNER 1Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt