11

156K 4.7K 98
                                    

Josh sempat menoleh kearah ayahnya dan bergegas dari balkon itu, kakinya melangkah ke kamar Kelvin dan pintu kamar itu terbuka lebar, terlihat tak berpenghuni. Kelvin tidak ada. Benar, suara bantingan pintu dibawah itu adalah Kelvin. Kemungkinan Kelvin mendengar pembicaraan mereka dan marah. Ayahnya menyentuh punggung Josh "Dia pergi" ujar Josh dengan wajah cemas. Ayahnya menghela nafas dan berlalu tanpa mengatakan apapun.

Kelvin butuh sendiri, sama seperti Josh ternyata Kelvin perlu berpikir. Josh menekan beberapa nomor dan Riana menjawab diujung sana "Riana, Kelvin pergi. Ya, dia mendengar pembicaraanku dengan ayah. Jika dia datang ke apartemenmu biarkan dia disitu, jangan beritahu padanya kalau aku tahu keberadaannya. Ya, terima kasih sayang" ujar Josh menahan paniknya.

Sama dengannya, Riana tampak panik luar biasa. Kelvin tidak datang ke apartemennya.

Josh melirik jam dinding yang menunjukan pukul sebelas malam, belum ada kabar tentang Kelvin. Riana belum menghubunginya sama sekali, Josh berkeliling mencari kesana kemari namun laki-laki itu tetap tidak ditemukan. Kelvin menghilang, dan ponselnya tidak aktif. Josh mengumpat dalam hati, menyesali betapa bodoh dirinya yang asal bicara. Seharusnya ia tahu jika Kelvin bisa saja mendengar pembicaraan mereka jika mereka berbicara dirumah.

Seharusnya ia sadar, cepat atau lambat Kelvin akan mengetahuinya.

**

Entah sudah berapa lama, Kelvin berjalan menelusuri jalan itu begitu saja. Ia tidak tahu akan pergi kemana, kakinya hanya melangkah tanpa tahu arah. Seolah semangat yang ia peroleh selama ini sirna, ia merasa bodoh karena selama ini ia hanya jalan ditempat. Tidak kemana-kemana, bahkan ia sudah tidak ada tenaga untuk mengejar impian-impiannya.

Mimpinya adalah memiliki keluarga. Dan itu sudah sirna. Segalanya hanya mimpi, mungkin saat ini waktunya Kelvin terbangun dari mimpi indahnya dan menyadari bahwa kenyataan didepannya inilah keadaan yang sebenarnya.

Kakinya terhenti disitu. Didepan sebuah pintu krem. Apartemen Riana.

**

Riana mengerjapkan matanya ketika ia mendengar bunyi bel interkom apartemennya. Jam sudah menunjukan pukul satu malam dan Riana memaksakan tubuhnya bangun. Ia melirik layar interkom dan hampir memekik ketika melihat Kelvin berdiri disana sambil tertunduk lemas. Riana bergegas membuka pintu apartemennya dengan cepat.

"Kelvin..." Riana menatap wajahnya dalam-dalam, laki-laki itu tersenyum namun senyum itu tidak sampai ke matanya. Matanya begitu redup, laki-laki itu terlihat sangat menderita. Secara tiba-tiba Kelvin memeluk Riana dengan erat dan terisak dibahunya. Riana tahu, Kelvin sedang bernar-benar terluka.

Riana memeluknya, hanya itu yang bisa ia lakukan untuk membantu meringankan sedikit beban dipundak Kelvin. Riana yakin, Kelvin pasti sangat terluka saat ini. "Ayo masuk" bisiknya. Kelvin berjalan dalam rangkulan Riana. Mereka duduk di sofa dan Kelvin menatap kosong. Riana membelai bahunya.

"Kelvin..."

"apakah kau sudah tahu tentangku ?" tanya Kelvin dengan suara parau. Riana mengangguk dengan berat dan Kelvin memejamkan matanya ketika ia melihat Riana menganggukan kepalanya. Ia membenamkan wajahnya dengan kedua tangan "Mengapa hanya aku yang tampak bodoh disini ?" ujar Kelvin kemudian. Sedikit marah. Riana menatapnya penuh penyesalan.

"Maafkan aku Kelvin, tapi..." Riana tidak meneruskan kata-katanya lagi ketika Kelvin kembali memeluknya erat. Kelvin membenamkan wajahnya di leher Riana, membuat Riana sedikit canggung untuk membalasnya. Kelvin melepas pelukannya, wajahnya masih berada tepat didepan wajah Riana. "Riana..." bisik Kelvin didepan wajahnya. Riana mengerjap, merasakan hangatnya belaian nafas Kelvin namun tidak bisa membuatnya merasa sama ketika bersama Josh. "Riana..." Kelvin mendekatkan wajahnya dan bibir mereka bertemu. Kelvin menggigit pelan bibir Riana dan Riana hanya mampu terbelalak, dalam hatinya ia sungguh amat berdosa pada Josh namun apa yang bisa dilakukannya saat ini ? Kelvin sedang hancur, apakah ia akan menolak Kelvin begitu saja dan membuatnya semakin terpuruk ?

MY ADULT PARTNER 1Where stories live. Discover now