2. Penghuni angkot tua

19.3K 2.3K 301
                                    

Sendal aja berpasangan, lo kapan?

Avv, jangan lupa tinggalkan jejak hehehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Avv, jangan lupa tinggalkan jejak hehehe

***

"Ini masih lama gak si kita?" celoteh Laura, gadis itu melihat jam tangannya sesekali untuk memastikan bahwa mereka tidak akan terlambat.

"Gimana gak lama kalau lo aja gak mau sama angkot yang ramai," sindir Yura.

"Kan gue gak mau harus bau keti disekolah padahal masih pagi,"

Yuri mengindahkan ucapan Laura, gadis lebih memilih fokus kepada angkot yang hendak menghampirinya,"Angkot satu ini pokoknya kita harus naik, awas aja lo sampe nolak lagi," pintanya.

"Iya-iya, bawel bener dah lo!"

Sebuah angkot yang sepi penumpang menepikan mobilnya didepan Yura dan Laura, "SMA Pelita Bakti ya neng?" tanya sang supir.

"Udah tau nanya, bang,"

"Si eneng, kan saya cuma basa-basi neng,"

"Udah bang, sekarang kita jalan," ketus Yuri,  gadis itu menarik Laura untuk segera memasuki angkot.

Beruntung hanya ada satu wanita didalam angkot, jadi tidak terlalu sempit dan berdesak-desakan seperti yang selalu di pikirkan Laura.

Laura melirik Yuri yang sibuk bermain ponsel membuat gadis itu dirundung rasa bosan. Dia melirik wanita yang duduk di pojok angkot yang sedari tadi hanya menunduk diam.

"Sendirian aja bu," sapa Laura.

Wanita tersebut bungkam, diam bak tak mendengar sapaan Laura.

"Cih sombong banget si ibu," cibir Laura.

"Lo ngomong sama siapa Lay?" tanya Yuri, setahunya tidak ada siapapun selain mereka bertiga disini.

"Ini sama ibu-ibu di samping gue, masa lo gak liat?" tunjuk nya, gadis itu menoleh kearah wanita tadi.

Kosong, tidak ada siapapun.

"Lah kok kosong, dasar hantu suka nya ngilang,"

"Lay, masih pagi juga udah sarap aja lo!" gerutu Yuri, meskipun sudah terbiasa dengan keanehan Laura, tapi tetap saja namanya setan membuat Yuri ketakutan.

***

"Selamat pagi dunia tipu-tipu" sapa Laura heboh ketika memasuki kelas.

"Widih tumben lo Lay berangkat pagi," cibir Ken.

"Iri,bilang dong! Yhahahaha hayuk,"

"Dih dasar anak alasu!" cibir Ken lagi.

"Gue cantik gue diam," balas Laura sembari mengibaskan rambutnya.

InDieGo KoplakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang