11. Gara-gara medit!

8.4K 1.3K 123
                                    

Semakin pelit, semakin tertantang untuk julit

Semakin pelit, semakin tertantang untuk julit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

jangan lupa vote komen buby🧡

jangan lupa vote komen buby🧡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👻👻👻

Laura terdorong masuk ke kolam renang, tubuhnya kemudian tertarik sosok yang sedari tadi menunggunya.

Gadis itu berusaha menahan nafas, dia berusaha melepaskan diri dari rengkuhan erat sosok wanita tadi.

Kolam ini lumayan dalam membuat gadis itu terasa sesak, apalagi dalam keadaan panik. Tentu dia tidak ingin mati tenggelam hanya karena setan.

Terdengar teriakan dari atas, sepertinya suara Yuri, tapi Laura tidak bisa berbuat banyak. Tangan yang merengkuhnya begitu erat, saat ini yang bisa dia lakukan hanya pasrah terbawa sampai ke dasar air.

Byur

Sebuah tangan menariknya keluar dari air, Laura terengah-engah. Gadis itu menghela nafas lega. Tidak perduli siapa yang menariknya, gadis itu langsung menghambur dalam pelukannya.

**

Bintang, orang yang menyelamatkan Laura.

Pemuda itu secara tidak sengaja melewati lorong belakang sekolah, berniat mengecek apakah ada siswa yang bolos atau tidak.

Melewati area belakang, Bintang melihat Laura dan Liva sedang bertengkar. Dia tahu bahwa Liva mungkin yang sengaja memancing pertengkaran. Bintang sudah terlalu faham dengan sikap Liva, gadis yang selalu membuat masalah.

Apalagi bersanding dengan Laura, tentu akan jadi kesatuan yang pecah, adu mulut tentu akan terjadi.

Baru hendak menghampiri keduanya, Liva mendorong Laura, terdengar teriakan dari belakang membuat Bintang menoleh.

"Laura gak bisa berenang!" teriakan Yuri menggema.

Lantas Bintang segera berlari mendekati kolam renang, "Laura!" pemuda itu lantas masuk ke kolam renang.

Terlihat Laura tampak sudah memejamkan mata, tubuh gadis itu sudah hampir menuju dasar meskipun tubuhnya berusaha menolak, seolah seperti menolak sesuatu karena terlihat tangannya sibuk menghempas sesuatu di sekitar perut gadis itu.

InDieGo KoplakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang