28. Hujan

5.9K 1.1K 77
                                    

Kalo kamu gak cinta aku gak papa kok, bapakmu masih bisa jadi pengganti

Hii long time no see, maaf ya ada bapak negara dirumah. Susah pegang hp jadi susah buat ngetik, laptop lagi opname:'

Jangan bosen-bosen ya ♡´・ᴗ・'♡

Jangan bosen-bosen ya ♡´・ᴗ・'♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👻👻👻

Usai sedih berubah panik ketika awan yang semula jingga kini berubah kelabu dan rintik hujan mulai turun. Laura segera berlari menjauhi danau sendirian dibawah rintik hujan.

Maudy sudah menghilang sesaat setelah tetes air hujan pertama mulai turun, menyisakan Laura yang berlarian mencari tempat berteduh.

"Si ogeng barusan dibaikin main ngilang aja bukannya nemenin," gerutu Laura.

Danau jauh dari beberapa bangunan, hanya banyak pohon disini. Ada tempat berteduh yang biasa dipakai untuk duduk di danau. Hanya saja Laura malas karena di sana sudah penuh dengan miss key yang juga ikut berteduh.

Hujan. Laura menyukainya namun tidak dengan guntur dan suaranya yang menggelegar, Laura suka hujan namun dia juga benci hujan karena hujan tidak hanya ramai suara rintik nya namun juga para makhluk yang ikut berteduh di rumahnya.

Gadis itu berlari menuju tempat dimana sepedanya terparkir rapih. Setelah mengambilnya, Laura segera bergegas menyusuri jalan aspal sembari mendorong sepedanya. Langit menggelap dan suasana sepi hanya diramaikan suara rintik hujan.

Temaram lampu menemaninya. Bajunya sudah kuyup dan buku-buku tangannya kian memucat karena dingin mulai merasuki pori-pori kulit.

"Aduh... udah kayak di Drakor aja nih, pasti abis ini bakal ada  yang payungin gue atau mobil berhenti buat ajak gue pulang," celotehnya.

Ngarep!!

Laura memilih untuk mengayuh sepedanya, rumahnya masih sekitar seratus meter lagi. Gadis itu sudah kepalang kesal.

Sorot lampu  mobil terlihat sangat terang ketika Laura baru saja berbelok di gang dekat komplek perumahan nya, semua masih sepi dan hanya ada beberapa motor yang melintas. Tidak ada rumah disini, hanya kebun singkong yang terjajar.

Jangan tanya apakah ada sosok hantu yang Laura lihat, banyak. Sudah ada yang duduk di pohon atau bahkan melayang terlihat di atas pohon-pohon singkong. Laura tidak perduli dengan itu, toh dia hanya lewat dan dia juga berusaha untuk tidak menunjukan bahwa dia bisa melihat mereka.

Laura sempat biasa saja namun berubah panik ketika melihat mobil tersebut terlihat berkelok tak stabil. Mobil itu oleng dengan lampu yang berkedip dan klakson yang berbunyi. Mobil putih itu kian mendekat ketika hujan pun semakin deras. Laura bisa melihat bahwa mobil itu menuju ke arahnya.

InDieGo KoplakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang