35. Sangga

5.9K 1K 119
                                    

Lama tak jumpa, apa masih saling merindu?


Holla anak emak!
Gimana kabarnya?
Hahaha udah lama hampir sebulan gak update ya? But sorry sekarang 24/7 jadi kuda.

Dan karena lagi di luar, mak ga bawa file yang ada gambar. Jadi hari ini kosongan aja.

Happy reading💜

👻👻

Laura menghela nafas. Gadis itu berjongkok dipinggir jalan dengan nafas terengah-engah.

Dia menyeka keringatnya yang terus menetes, "buset udah lama ga jogging capeknya ngalahin berusaha dapetin dia," celetuk Laura.

Laura keluar dari area perumahan. Tujuan gadis itu adalah Danau yang terakhir kali dia datangi dengan Maudy yang berakhir bertemu kematian Farendra.

Berbicara tentang Farendra membuat otak lemotnya berubah, dia teringat tentang mimpinya.

Apakah mimpi itu berhubungan dengan hantu yang menyebalkan di pojok rumah Farendra?

Laura menggeleng, mungkin itu hanyalah mimpi belaka. Tidak ada hubungan apapun terhadap dunia nyata.

Gadis itu memilih untuk melanjutkan larinya.

Sampai di persimpangan, gadis itu dikejutkan dengan kemunculan seorang pemuda yang juga sedang lari seperti dirinya. Keduanya saling bertabrakan.

"Aduh heran amat deh tiap jalan di persimpangan nabrak orang mulu!" keluh Laura.

"Makanya kalo jalan hati-hati, liat jalan yang benar. Jangan asal nyelonong aja lo nya!" ujar pemuda tersebut.

Suara begitu hangat ditelinga.

Laura mendongakkan kepala, wajahnya begitu tampan. Sekilas dia tak asing dengan wajah itu, mirip seperti seseorang baginya. Mata menyipit karena cahaya matahari sore yang kian menjingga. wajahnya hangat namun begitu tegas terasa.

"Nikmat tuhan mana yang kau dusta kan ,sahabat!" pekiknya.

"Ye bocah malah bengong lo!"

"Kenalin gue Laura yang cantik jelita seperti Dasha Taran bagai pinang dibelah dua,"

"Ngimpi lo!"

"Iyain dong biar Lau senang!" omel gadis itu sembari cemberut manja.

"Najis gausah diimutin gitu mukanya, muka lo udah kayak badut pengkolan!"

"Idih cowok kok mulutnya kek petasan tahun baru aja! Persis kayak Bintang yang mulutnya tajem!"

"Bintang? Anak SMA Pelita Bakti, oh lo Laura yang suka Babon ceritain?" Pemuda itu mengangguk paham.

"Babon?"

"Iya, panggilan pacar lo dikelas."

"Pacar? Sejak kapan Bintang jadi pacar Lau deh?" beo Laura.

"Bego! Pacar sendiri gak dianggap. Padahal seluruh sekolah tau kalian pacaran!"

Laura tercengang mendengarnya,"Seluruh sekolah?!" tanyanya dengan nada tinggi.

Dia tak menyangka ternyata seluruh sekolah bahkan tau tentang kedekatannya dengan Bintang. Gadis itu terlalu tak acuh kepada sekitar.

"Makanya jangan terlalu bodo amat sama sekitar, gini nih jadinya!"

"Ah ga penting juga, udah ah Lau mau ke rumah Bintang aja, kangen udah lama gak ketemu," ujar Bintang.

Pemuda itu mendecih mendengar ucapan Laura barusan, "lebay! Baru juga sehari libur !" cibirnya.

InDieGo KoplakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang