6. Mencari titik terang

11.1K 1.6K 255
                                    

Apapun masalahnya, rebahan jalan santai satu-satunya

Apapun masalahnya, rebahan jalan santai satu-satunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Hari ini hari minggu, hari yang cocok untuk bersantai sembari menikmati teriknya matahari pagi.

Begitu pula dengan Laura yang tampak asik bersantai setelah senam yoga. Gadis itu tampak merebahkan tubuhnya di kursi panjang yang ada dipinggir kolam renang belakang rumahnya sembari mengunyah cemilan kesukaannya. Kacang polong.

"Laura!!" teriakan menggema dari dalam rumah membuat Laura terkejut dan segera bangkit.

Gadis itu segera menghampiri Monika di dapur, "kenapa sih macan? Masih pagi teriak-teriak udah kayak di hutan aja,"

"Matamu!"

"Astagfirullah ukhty kamu berdosa sekali,"

"Kan mama bilang buatin sarapan yang benar Laura! kalo kayak gini yang ada mama tambah sakit, astagfirullah gusti," Monika memijit pelipisnya.

Harus menyebut berapa kali Monika melihat kelakuan putrinya itu, bahkan kepalanya sampai pusing, niat hati ingin dibuatkan sup kentang agar meredakan laparnya karena belum bisa makan-makanan berat justru membuat wanita tersebut geleng kepala.

Memang dari segi rasa terlihat enak karena memang Laura ahli dalam memasak, tapi segi bentuk. Sepertinya tidak ada yang mau jika memakannya, bentuknya mengerikan dengan sosis yang dibentuk serupa tangan dengan saus tomat di ujungnya.

 Sepertinya tidak ada yang mau jika memakannya, bentuknya mengerikan dengan sosis yang dibentuk serupa tangan dengan saus tomat di ujungnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Itu namanya seni Macan! ih Macan mah gak gaul," cibir Laura.

"Demi dewa,"

Monika sudah lelah, siapapun tolong angkat Laura, dia sudah tidak kuat menghadapi putrinya sangat-sangat tidak waras seperti ini.

"Udah sekarang Mama mau makan, kamu antarin aja itu di ruang tamu ada bingkisan buat Mami Dita," perintah Monika.

"Siap komandan, laksanakan,"

***

Laura berjalan santai sembari bersenandung. Kantong bingkisannya mengayun seirama dengan tubuhnya. Gadis itu memilih untuk berjalan kaki menuju rumah adik dari ayahnya. Lukman dan Istrinya Dita.

InDieGo KoplakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang