seven

3.3K 238 15
                                    

Silahkan membaca

Jangan lupa⭐💬

📍

📍

Vania lagi lagi harus berhadapan dengan sekumpulan orang orang yang tidak manusiawi. Siapa lagi kalau bukan Andreas dan kawan kawan.

"Eh ada Pania. Pania itu bukannya rasa rasa itu ya." ucap Andreas kepada teman temannya. Vania memutar bola matanya malas.

"Itu Vanila goblok." ucap seorang pria yang bernama Denis.

"Kalau yang ada di depan gue, sapa namanya?" ucap Andreas dengan nada jahil.

"Ini Vania, dan lo brengsek!" semuanya terkejut akan ucapan Vania. Andreas pun sama. Akhirnya teman temannya pergi meninggalkan Andreas dan Vania di lorong kelas.

"Ikut gue!" Vania menarik dasi Andreas membuat laki laki itu mengomel tak karuan.

"Lo apa apan sih!" Andreas merapikan kerah dan dasinya akibat tangan Vania yang menarik dasinya. Vania menarik Andreas ke rooftop. Entah apa tujuannya.

"Lo gila? Oh lupa gue. Kalau lo emang gila." Vania diam. Enggan menimpali Andreas.

Andreas sedari tadi pura pura tak tahu apa yang akan dibicarakan Vania kepadanya. Padahal Andras tahu Vania akan membahas soal apa.

"Tetep gak mau ngomong?" Vania berkacak pinggang. Andreas menatap lurus kedepan. Dia sedang mode serius.

"Gue bingung Van." Vania menghela napas.

"Yas, ini bukan lo tau gak. Selingkuh? Gila aja. Jujur gue gak mau ikut campur tapi gimana gue gak ikut campur kalau yang punya urusan aja bego banget."

"Lo sama Putri dah gue anggep temen deket gue. Ya gak tahu sih lo anggep gue apa. Cuma, hey, selingkuh? Selingkuh sama Kakanya putri? Permasalahan macam apa ini yaas." Menurut rumor. Andreas berselingkuh dengan Kaka kandung Putri yang beda 4 tahun dengan Andreas. Otomatis Vania syok. Selingkuhannya tak jauh jauh, malah dekat.

"Gue bingung serius Van!" Andreas mengacak rambutnya frustasi.

"Gue sebernya gak niat buat selingkuh." Vania menggeleng heran.

"Terus apa, bego!"

"Ini cuma taruhan, wait-" Andreas menahan tangan Vania yang akan memukulinya.

"Maksut gue, taruhan kalau gue bisa dapetin tuh kakaknya putri. Gue bakal dapet motor gue lagi. Motor gue kan diambil sama musuh gue, nah taruhannya itu, jadi ya gitu deh." Penjelasan yang diberikan Andreas secara enteng membuat Vania menggeram marah.

"Ya lo pikir aja lah babi! Lo sama aja nyakitin temen gue! Lo nyakitin kakaknya adiknya. Ngotak lah babi!" Andras berigdik ngeri mendengar umpatan Vania.
"Cewek kalau ngumpat lancar bener." gumam Andreas.

"Terus sekarang gimana?"

"Ya gak gimana gimanalah anjing. Bentar lagi gue mau jelasin ke Putri. Terus, ya doain lah gue balik ama dia." Vania memberikan ponselnya kepada Andreas. Andreas bingung. Lalu dia terpekik kaget melihat layar ponsel Vania yang ternyata sedari tadi melakukan panggilan dengan Putri.

"Lo! Ngapain telpon Putri bego! udah bener gue curhat ama lo malah diaduin. Kampret babi  anjing!"

"Ya lo pikir aja. Ngapain gue repot repot kesini sama lo. Gue kaya gini juga disuruh Putri!" Andras langsung berlari meninggalkan Vania yang menggerutu kesal. Kejadian itu semua tak luput dari seseorang pria. Pria itu mendekat ke arah Vania.

Vania menyadarinya dan wow tampan. Vania pun menatapnya dengan tatapan berbinar.

"Hai, kenalin aku Jordan." pria itu mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.

Vania tersenyum, "Hai Jordan, aku Vania." Saat ingin membalas jabatan tangan Jordan, suara melengking membuyarkan kegiatan perkenalan itu.

"Sayang! Kok aku ditinggal." Vania mengerutkan dahinya pertanda tidak tahu. Hey, yang baru saja memanggilnya adalah mantannya, Jeffrie Davidson. Apa apaan panggil panggil 'sayang'.

"Sayang gundulmu." hancur sudah image Vania di depan Jordan, lalu Jordan pamit pergi, takut menganggu. Jeffrie menghampiri Vania dengan senyuman manisnya.

"Apaan sih, gila lo!" Jeffrie masih mempertahankan senyumannya. Hingga akhirnya-

"Pokoknya lo gak boleh punya pacar sebelum gue dapet cewek, titik gak ada penolakan." Vania menganga. Kemarin baru saja meminta maaf kepadanya dan sekarang wah, daebak.

"Bisa bisanya ya lo." Vania juga baru menyadari jika Jeffrie menggunakan 'lo-gue'.

"Serah lo deh. Semerdeka lo aja. Bay!" Jeffrie tersenyum manis. Inilah yang harus dia lakukan. Berubah dan menurunkan egonya serta jangan mau dibodohi dengan alasan murahan seperti masa lalu.

Mari kita lihat perubahan si jep😏

~mf klo gaje😊
~untuk desiderio aku up setelah selesai puasa aja ya, biar gk nanggung dosa banyak😂

MANTANWhere stories live. Discover now