nineteen

1.7K 134 7
                                    

selamat membaca

jeffrie
hari ini ga bisa pulang bareng, aku ada basket
pulang sama deolinda aja yaa
kalau udh sampai rumah kabarin
hati hati cantik <3

Vania hanya memandangi room chat nya dengan pacarnya itu. padahal rencananya hari ini Vania akan mengajak Jeffrie ke alun - alun kota. jika ada latihan basket Vania jadi tidak enak mengajak Jeffrie jalan - jalan. takutnya Jeffrie lelah sehabis latihan.

"kasian ga pulang bareng ayanggg." Andreas tiba - tiba datang dan berdiri di samping Vania. cowo itu hanya memperlihatkan senyum jahilnya.

"apaan lihat - lihat!" Vania tidak akan kalem jika berhadapan dengan Andreas. jika bertemu pasti ributtt melulu.

"sewot amat ti kunti. mau pulang bareng ga?"

Deolinda sudah pulang bersama supirnya. Leona juga sudah pulang dengan Daniel. Sopir Vania tidak bisa menjemput dikarenakan sedang sakit, sedangkan ayahnya masih bekerja.

"ngga, gue naik gojek aja." Andreas paham apa yang difikirkan Vania.

"takut amat dikatain sasimo."

"bukan takut ya, cuma jaga perasaan aja. cewe lo apa ga cemburu kalo kita pulbar?"

"cemburu keknya. kan niatnya ini baik mau nganterin lo pulang. toh cuma nganterin ga ada maksut lain lain."

"emang lo ga cemburu kalo cewe lo dianter sama cowo lain?"

"cemburu lah bego. dia deket deket cowo aja tangan gue udah membentuk kepalan santen."

"nah itu dia. itu yang dia rasain kalo lihat lo sama cewe lain." Andreas memutar bola matanya malas.

"yaudah kalau gamau. gue duluan, bay!" Vania hanya menatap kepergian Andreas. keputusannya ini menurutnya tepat. lagipula ia juga harus menjaga perasaan Jeffrie.

"naik bus aja deh."

👟👟

"gue gaada bayangan ntar lulus mau kuliah apa kerja." gumam Ando. Mumed yang mendengarnya melempar bantal sofa ke arah Ando.

"dari tadi omongan lo random njir. dari, nanti nikah dimana, ntar kalo udah nikah pengen anak berapa, ntar kalo ga dapet kerja sama kuliah gue harus apa, kalo gue
ketangkep polisi siapa yang bebasin, dan bla bla bla." Andreas yang sedang memakan nasi padang hanya mengangguk. benar apa yang dikatakan Mumed, dari tadi Ando berceloteh tidak jelas. mungkin Ando sedang tertekan akan beban masa depannya.

"ck, gue diem salah, gue memikirkan masa depan gue juga salah. emang ya, Ando selalu salah." wajah Ando dibuat se muram mungkin. sedangkan para temannnya menatap Ando dengan tatapan jijik.

"lo nafas aja salah ndo." gumam Andreas.

"gimana kalo lo gausah hidup, biar lo ga ada beban."

"tolol!"

suasana semakin ramai saat teman teman Jeffrie berdebat satu sama lain. berbeda sekali dengan Jeffrie. sedari tadi wajahnya nampak muram sembari menatap layar ponselnya. chat terakhirnya sama sekali tidak dibalas oleh pujaan hatinya.

ma luv💗

udah sampai?
vaniaa
sayang
kok ga dibales
blm pulang?
kalo blm aku jemput
maaf
van
aku kerumah ya

gausah

kenapa
aku ada salah?
aku minta maaf

ya
read

Jeffrie menyambar jaket dan kuncinya dan memilih untuk ke rumah kekasihnya. dia tidak bisa di cuekin seperti ini. sudah bisa ditebak jika Vania sedang marah padanya. Jeffrie sendiri tidak tahu salahnya dimana. perasaan tadi pagi Vania tidak secuek ini.

Di sisi lain, Vania hanya menatap kosong langit langit kamarnya. setelah pulang sekolah Vania tidak sengaja mendengar pembicaraan antara tante dan ayahnya. topik yang mereka bicarakan adalah tentang dirinya. tentang Vania yang akan dipindahkan setelah lulus nanti. hal terburuknya lagi, ayahnya sudah tahu jika ia dan Jeffrie berpacaran. Vania yakin ayahnya akan menegurnya setelah ini. Vania belum siap jika berpisah lagi dengan Jeffrie.




gue beneran takut publish part ini. kenapa? karena gue takut ga sesuai ekspetasi kalian. sorry kalo misalkan part ini prik banget. alay bngt kek nya gue, yaudeh si sorry.

semoga suka ya, bentar lagi end keknya wkwk, kalian tim happyend / sadend?

segini dlu y, thanks kepada pr pembaca karrna sudah mau mampir, komen + vote. gue happy poll. btw, sekolah kalian masih online apa offline nih?

MANTANWhere stories live. Discover now