thirteen

2.4K 174 25
                                    

Silahkan membaca

Jangan lupa ⭐💬

📍

📍

Hari ini Jeffrie berencana mengajak Vania pulang bersama. Tetapi sayangnya ada orang yang menggagalkannya. Siapa lagi kalau bukan Sarah.

"Maaf ya kak kalau ngrepotin. Aku tadi emang gaada yang jemput." Jeffrie yang harusnya mengantar Vania jadi mengantar Sarah. Untung Jeffrie tidak membuat janji kepada Vania. Jadi aman.

"Hm." Jeffrie langsung tancap gas tanpa berpamitan pada Sarah. Untuk apa berpamitan toh tugasnya sudah selesai mengantar gadis itu.

"Aku harus gimana biar kakak suka sama aku." lirih Sarah seraya melihat motor Jeffrie perlahan menghilang.

👟👟

Jeffrie memikirkan motornya di halaman rumahnya. Setelah memakirkan motornya, Jeffrie masuk ke rumah. Sayangnya tidak ada yang menyambutnya. Dan.... Kenapa ada suara wanita yang familiar.

"Jef pulang~" Jeffrie mendapati ibunya yang sedang bercengkrama dengan Vania. Lalu ayahnya sedang menonton berita.

Jeffrie perlahan menyunggingkan bibirnya. Melihat keakraban Vania dan keluarganya adalah hal yang harus ia syukuri. Sebelumnya Jeffrie tidak pernah membawa perempuan ke rumahnya. Tetapi sejak Vania menjadi pacarnya, Jeffrie mengenalkannya pada keluarganya dan mereka menjadi dekat. Sebelum dan sesudah pacaran dengan Vania, hanya perempuan itu yang Jeffrie ajak ke rumahnya. Tidak ada perempuan lain. Waktu itu memang Sarah pernah kerumahnya tapi Jeffrie tidak mengajaknya melainkan itu niat Sarah sendiri.

"Eh udah pulang." Hera, ibundanya menyadari putranya pulang dan langsung menghamprinya. Hera memeluknya dan menyuruh Jeffrie membersihkan badannya.

Setelah membersihkan badannya Jeffrie berjalan menuju ruang tamu. Jeffrie hanya melihat Ayahnya yang sedang mengocok kartu. Pasti setelah ini Vania dan Ayahnya akan bermain kartu.

Karena tidak mendapati Vania, Jeffrie langsung menuju ke dapur. Jeffrie yakin mereka berdua memasak. Dan benar, Vania dan Hera sedang memasak.

"Duh, ibun lupa beli tupperware. Van, ibun tinggal dulu ya. Cuma sebentar kok, ibun belinya ke rumah tetangga." Memang seakrab itu Vania dengan keluarga Jeffrie. Vania memang memanggil orangtua Jeffrie dengan ayah ibun. Justru kedua orangtua Jeffrie menyarankan seperti itu.

"Iya bun. Gapapa, Vania bisa sendiri kok." Hera tersenyum dan langsung beranjak pergi.

Jeffrie pun menghampiri Vania dan berdiri di belakang Vania. Vania belum menyadarinya karena dia sibuk memasak. Saat merasakan ada sesuatu di belakang, Vania langsung berbalik dan mendapati Jeffrie yang menatapnya.

"Ngagetin aja." Jeffrie terkekeh dan mengusak rambut Vania. Vania yang tak ingin berlama lama menatap Jeffrie akhirnya berbalik kembali memasak.

Jeffrie yang gemas pun menoel bahu Vania. Dia Ingin mengerjai gadis itu.

"Apasih!" Vania menghempaskan tangan Jeffrie yang menggelitik perutnya.

"Bukannya bantuin malah jahilin!" Jeffrie hanya tertawa melihat wajah Vania. Karena tidak ingin gadis itu lebih marah padanya, Jeffrie pun duduk di kursi meja makan. Dia mengamati Vania yang memasak.

"Dah siap!" Vania meletakkan makanan yang baru ia masak ke meja makan.

"Biar aku aja yang panggil ayah." Vania mengangguk.

"Jangan lupa ibun juga dipanggil."

"Iya."

👟👟

Setelah makan, Vania, Jeffrie, Hera, dan Bagas berkumpul di ruang tengah. Mereka berempat sedang bertarung. Sebenarnya yang bertarung hanya Bagas dan Vania. Hera dan Jeffrie menyimak saja.

Tentunya pengawal Vania lebih unggul. Jeffrie dan Hera kompak menjadi fans dadakan Vania. Mereka berdua yakin jika Bagas akan kalah melawan Vania.

"Kalau ayah kalah, jatah bulan ini harus lebih." ucap Hera. Bagas yang sedang fokus bermain kartu akhirnya menoleh menatap istrinya. Bagas menatap istrinya dengan jahil. Jeffrie yang tahu ayahnya akan berbicara aneh akhirnya menutupi telinga Vania yang ada di sebelahnya.

"Jatah diranjang pasti aman bun." tuhkan Jeffrie sudah duga. Vania yang heran akhirnya menatap Jeffrie. Jeffie hanya tersenyum.

"Dah lanjut. Lama lama ngadi ngadi ni bapak tua." sahut Jeffrie yang tangannya sudah lepas dari telinga Vania.

"Enak aja ngatain tua." Semuanya terkekeh. Memang humor mereka receh. makanya cepat tertawa padahal tidak ada yang lucu.

"Emang tua. Sadar diri." Akhirnya Vania dan Bagas tidak jadi bermain kartu. Justru Vania dan Hera yang menjadi penonton  perdebatan antara ayah dan anak itu.


Ayah
Cepet pulang, Keano nyariin kamu

Jeffrie

"difoto ini Jaehyun kek bandit gak sih

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"difoto ini Jaehyun kek bandit gak sih. Bandit ganteng, wkwk😭"

Vania

~kalian setuju gak kalau Jeffrie sama Vania balikan?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

~kalian setuju gak kalau Jeffrie sama Vania balikan?

Btw, today is my birthday wkwk, aku harap semoga tambah umur, semakin aku dewasa dalam menghadapi semua masalah yang ada. Aminn.

Makasih yang udah setia di work ini, ramein dan vote. Sayang banyak banyak😊

Semoga kalian sehat selalu dan jangan lupa bahagia, semangat puasanya bagi yang menjalankan✨

MANTANWhere stories live. Discover now