Part 7

630 68 0
                                    

Sampe di rumah, Yoongi langsung digantiin baju sama Papa. Mama bikinin bubur biar Yoongi makan. YN ngobrol bentar sama Hoseok di luar.

"Gue langsung ke sekolah lagi, ya, YN? Salamin ke Abang sama ortu lo, kabarin gue atau yang lain kalo ada apa-apa," kata Hoseok. "Iya, Bang Hobi. Makasih, ya?" kata YN. "Sama-sama. Gue cabut dulu," jawab Hoseok. "Hati-hati, Bang!" kata YN. "Yoi!" sahut Hoseok.

YN masuk ke dalam rumah, terus ke kamar Yoongi. Abangnya lagi tidur, tapi raut mukanya masih keliatan kesakitan.

YN nggak pernah liat muka Yoongi sepucat ini, Yoongi juga nggak pernah kambuh separah ini sebelumnya.

Dahi sama leher Yoongi berkeringat, jadi YN bantu ngelapin.

Mama masuk ke kamar Yoongi sambil bawa mangkuk bubur dan air, nggak lupa obat maag dan penurun panas.

"Masih tidur, ya?" tanya Mama berbisik. YN ngejawab cuma ngangguk. Karena harus makan, jadi YN ngebangunin Yoongi.

"Bang ..., makan dulu, yuk. Harus minum obat, loh," kata YN. "Hm ...." Yoongi nggak mau bangun.

"Bangun, Sayang .... Makan sedikit aja." Giliran Mama ngebujuk. Akhirnya Yoongi buka mata, terus dibantu sama YN buat bangun.

Memang agak susah waktu Yoongi makan, karena makanan yang masuk mau dimuntahin lagi.

Jangankan makanan, obat sama air juga begitu. Dipaksain tapi tetap nggak bisa.

Semalaman, sekeluarga jagain Yoongi semua. Mama jaga di kamar Yoongi, hampir nggak tidur. YN di kamarnya sendiri juga nggak tidur sama sekali. Papa di lantai satu, tidur di sofa buat jaga-jaga kalo ada apa-apa.

Sampe pukul 2 tengah malam, Mama kebangun karena denger suara aneh. Kantuknya seketika hilang setelah menyadari sesuatu.

Yoongi bergerak gelisah, setengah badannya udah basah karena keringat, dan nafasnya nggak beraturan.

Mama nyamperin Yoongi dengan panik, tangannya terasa hampir kebakar waktu bersentuhan sama leher Yoongi.

"Panas sekali!"

Mama keluar dan ke kamar YN.

"Dek! Buka pintunya!" panggil Mama dengan paniknya. YN langsung buka pintu dan kebingungan.

"Kenapa, Ma?" tanya YN. "Abang demam tinggi!" kata Mama. "Hah? Bentar, Ma! Aku ambil termometer dulu!" kata YN, terus masuk ke dalam kamar lagi sebentar.

Nggak lama, YN keluar sambil bawa termometer. Mereka langsung ke kamar Yoongi.

Mama ambil kompresan sementara YN ngecek suhu Yoongi.

"Astaga! Ini serius?" kata YN nggak percaya, ketika angka yang muncul adalah 39,4° celcius.

"Ma! Mama!!" teriak YN manggil Mamanya. "Kenapa, sayang?" jawab Mama. "Kayaknya ini harus ke rumah sakit, deh! Suhu badannya nggak wajar!" kata YN.

"Ya Tuhan ..., Mama bangunin Papa dulu, Sayang!" kata Mama.

Tapi Papa udah bangun karena Mama sama YN berisik.

"Pa, kita bawa Yoongi ke rumah sakit terdekat, sekarang!" kata Mama. "Iya, iya! Papa siapin mobilnya dulu!" kata Papa buru-buru.

Paniknya nggak karuan, apalagi ini masih pagi-pagi buta.

***

Mereka lagi di perjalanan ke rumah sakit. Papa yang biasanya tenang kalo nyetir, sekarang kebut-kebutan kayak orang kesetanan.

Papa sampe menerobos speed bump (polisi tidur) dengan kecepatan tinggi, alhasil mobilnya goyang.

Goyangan mobil itu bikin Yoongi mengerang, karena gerakan sedikit aja bikin perutnya sakit banget.

"Pelan-pelan, Papa!" omel Mama. "Iya, maaf ...," jawab Papa.

Yoongi mual-mual, YN mijitin tengkuknya lagi sampe muntah dan batuk setelahnya.

"Ma ...," panggil Yoongi, suaranya pelan dan lirih. "Iya, Bang. Sabar, ya ..., sebentar lagi sampai," kata Mama.

YN meluk Yoongi waktu nyadar si abang menggigil. Suhu badan Yoongi makin tinggi, YN nggak tega sampe mau nangis.

Sampe di rumah sakit, Yoongi langsung dapat penanganan di UGD.

Kata dokter, maag yang diderita Yoongi hampir tingkat akut. Yoongi juga mengalami dehidrasi ringan dan kurang istirahat.

Saran dokter, Yoongi harus bed-rest kurang lebih satu minggu mulai hari ini. Dia juga dilarang makan selain bubur.

Yoongi dirawat inap beberapa hari, diinfus buat tambah cairan. Sekarang masih tidur karena pengaruh obat.

Mama jagain Yoongi di ruang rawat, Papa ngurusin administrasi, YN lagi nerima telpon.

"Halo, Bang Namjoon?"
"Halo, YN. Gimana keadaan Abang lo?"
"Bang Yoongi kita bawa ke rumah sakit, tadi kondisinya drop banget. Demam tinggi tiba-tiba terus mual muntah, ternyata maagnya udah akut. Kata dokter harus istirahat total dulu seminggu."
"Berarti lo sekarang di rumah sakit?"
"Iya, kayaknya nggak berangkat sekolah. Udah jam enam sekarang, gue nitip izin, ya, Bang?"
"Bisa diatur. Ntar gue sama yang lain jenguk Yoongi sepulang sekolah, boleh, kan?"
"Boleh-boleh aja, sih ..., tapi gue saranin kalian bersihin badan dulu sebelum ke sini."
"Ya udah, salamin ke abang lo, semoga cepet sembuh."
"Oke, Bang. Makasih."

Setelah selesai teleponan, YN masuk ke ruang rawatnya Yoongi.

"Masih tidur, ya, Ma?" tanya YN. "Iya. Kamu nggak ke sekolah?" Mama balik tanya. "Nggak, tadi udah minta tolong izin sama Bang Namjoon," jawab YN. "Tapi hari ini aja, loh! Besok kamu harus berangkat," kata Mama. "Tapi YN mau sama Abang, Ma ...," kata YN merengek.

"Terserah kamu, Mama sama Papa nggak ikut campur kalo kamu dimarahin Abang," kata Mama. "Abang marahnya serem, ya udah, YN besok berangkat," kata YN, akhirnya nurut.

***

Sementara itu di kelas 12-1.

"Eh, guys!" kata Namjoon. "Apaan?" tanya Jin. "Tadi sebelum berangkat kan gue nelpon YN, katanya Yoongi masuk rumah sakit," kata Namjoon. "Seriusan? Sampe dirawat?" tanya Hoseok. "Iya. Ntar gue mau jengukin dia, kalian mau ikut, nggak?" tanya Namjoon. "Ikut, lah!" kata Duo Seok barengan. "Eh, tapi ntar ajakin Nara sama Soobin juga, siapa tau mereka juga mau ikut," saran Jin. "Iya, gampang lah nanti," kata Namjoon.

Waktu jam istirahat, JinSeokJoon ketemuan sama Nara dan Soobin. Jadi mereka nanyain soal rencana nanti sepulang sekolah.

"Nara, Soobin. Nanti kalian mau ikut kita ke rumah sakit, nggak? Jengukin abangnya YN," kata Namjoon. "Gue mau-mau aja, lo gimana, Bin?" tanya Nara. "Bisa. Tapi kita harus izin orang tua dulu," kata Soobin.

"Iya, nanti kita pulang dulu ke rumah masing-masing, terus ngumpul dulu di satu tempat. Kita ke rumah sakitnya bareng-bareng," kata Jin. "Tjakep!" sahut Hoseok.

Setelah semuanya udah sepakat, tinggal nanti berangkat dari tempat janjian.

TBC

Selamat Membaca.

ABANG || MYG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang