Part 13

504 65 1
                                    

Yoongi pagi subuh tadi dapet info dari grup sekolah, hari ini libur karena anaknya kepsek nikah, jadi para guru mau kondangan.

Pastinya Yoongi seneng, dia jadi bisa molor sesuka hatinya.

Waktu Mama mau masak, ternyata beberapa bumbu dapur sama bahan-bahan lain udah habis, yang artinya harus ke pasar.

Tapi karena Bibi belum kerja, berarti Mama yang harus pergi.

"Pa, anterin ke pasar," kata Mama. "Aduh, Ma. Nggak bisa, ini ada kerjaan mendadak," kata Papa alasan. "Cuti kok masih kerja?" tanya Mama. "Darurat, nih! Coba minta anterin sama Yoongi," kata Papa. "Ya udah," kata Mama.

Mama ke kamar Yoongi, tapi ternyata pintunya dikunci.

"Masih tidur pasti," kata Mama.

Untung Mama punya kunci cadangan kamarnya Yoongi, jadi bisa buka pintunya.

Ternyata bener, Yoongi masih tidur, dan YN juga masih ada di sana.

Mama ambil air terus dicipratin ke muka Yoongi. Karena Mama tau, si sulung nggak bisa dibangunin dengan gampang.

Yoongi bangun. "Mama nggak bisa biasa aja gitu banguninnya?"

"Abang nggak mempan kalo cara biasa. Cuci muka, sana! Terus anterin Mama ke pasar," kata Mama. "Males, Ma ...." kata Yoongi, mau lanjut tidur lagi.

"Terus hari ini kita makan apa, Bang? Stok di dapur udah bener-bener habis, kamu mau cuma makan daging hambar?" kata Mama. "Iya, iya!" kata Yoongi, bangun lagi dan langsung ke kamar mandi.

Yoongi niatnya mau tidur sepuasnya, sampe siang kalo perlu. Eh, malah disuruh nganterin Mama ke pasar.

"Nih curut kecil nggak mau dibangunin sekalian, Ma?" kata Yoongi, sambil nunjuk YN yang masih tidur. "Heh! Adekmu itu, kalo dia curut kecil, kamu curut besarnya, dong?" kata Mama. "Ya udah, langsung berangkat aja, Ma!" Yoongi mengalihkan pembicaraan.

SKIP

Yoongi mau ambil kunci motornya, tapi sama Papa dilarang.

"Eh, no no! Pake mobil," kata Papa. "Apa sih, Pa ... susah parkirnya nanti," kata Yoongi.

"Cuma ke pasar aja, nanti kalo ngebut Mama marahin," kata Mama ngebelain Yoongi. "Ya udah, boleh. Tapi awas kalo ngebut, nanti motornya Papa sita!" ancam Papa. "Ancaman Papa terlalu klasik," kata Yoongi, terus pergi.

Coba aja, Pa. Dari dulu cuma ngomong, nggak pernah terealisasi, kata Yoongi dalam hati.

***

"Ke pasar, nih? Nggak sekalian ke supermarket?" tanya Yoongi.
"Apa bedanya? Lagipula kalo ke pasar, Mama bisa ngirit," kata Mama.

Ngirit, tapi sayur udah murah masih ditawar, batin Yoongi.

Sampai di pasar, Yoongi parkir motor tapi nggak turun sampe ditungguin sama Mama.

"Ngapain, Ma? Masuk aja," kata Yoongi. "Kamu yang ngapain? Ayo ikut masuk, apa mau jadi tukang parkir di sini?" tanya Mama.

Yoongi menghela nafas, akhirnya dia ikut masuk ke dalam pasar.

Mereka datangnya waktu fajar, tapi pasar udah lumayan rame orang belanja.

"Abang mau makan apa hari ini?" tanya Mama. "Apa aja," kata Yoongi.

Cowok ini bener-bener nggak suka keramaian, di dalam hatinya udah ngoceh pengen cepet-cepet pulang.

Apalagi emak-emak biasanya suka lama kalo belanja, kelamaan ngobrol sama pedagang atau sesama emak-emak.

Yoongi juga nggak suka tempat yang bernama pasar ini. Alasannya, kadang ada tante-tante genit yang biasanya asal nemplok ke cowok yang bagi mereka tampan.

ABANG || MYG [END]Where stories live. Discover now