Part 25

417 49 0
                                    

Yoongi sepanjang hari ini perasaannya nggak tenang, bahkan sampe nggak fokus waktu kuliah.

Meskipun mukanya datar seperti biasa, tapi gerak-geriknya nggak biasa.

"Yoon? Lo nggak apa-apa?" tanya Namjoon. "Hah? Gue nggak apa-apa. Kenapa nanya begitu?" Yoongi tanya balik. "Yakin? Dari tadi gue perhatiin, lo kayak gelisah gitu," kata Namjoon.

Yoongi itu kalo lagi gelisah pasti nggak nyadar sambil gigit kuku, terus jarinya sampe lecet.

"Bilang aja kali, Yoon. Ntar lo di kelas bisa-bisa nggak fokus," kata Namjoon. "Gue juga nggak ngerti, perasaan gue tiba-tiba kayak janggal," kata Yoongi. "Janggal gimana?" tanya Namjoon. "Nggak tau, kayaknya bakal ada hal buruk terjadi," kata Yoongi.

"Semoga nggak ada apa-apa. Lo kalo ngomong kayak cenayang, kadang bisa jadi kenyataan," kata Namjoon. "Apaan? Lo itu kebanyakan main sama Duo Seok!" kata Yoongi.

Yoongi bener-bener nggak bisa fokus sama dosen yang lagi jelasin materi. Bukan cuma perasaannya yang makin nggak karuan, tapi juga karena HPnya yang getar-getar.

Apalagi dia duduknya di depan, gerak mencurigakan dikit pasti ketahuan.

Ini pasti ada sesuatu, banyak banget telpon masuk berkali-kali, pikir Yoongi.

Mumpung dosennya lagi ngadep belakang, Yoongi cepet-cepet ngintip HP.

Buset, Mama sama Papa telpon belasan kali, ada apa? Eh, ada telpon juga dari Nara sama Soobin? kata Yoongi dalam hati.

"Ehem! Min Yoongi, letakkan HPnya atau keluar dari kelas saya!" tegur Pak dosen. "Maaf, Pak," kata Yoongi.

10 menit kemudian, lagi-lagi HPnya berdering. Mau nggak mau dia liat lagi.

Aduh ... Mama telpon lagi! Angkat nggak, ya? kata Yoongi dalam hati lagi.

"Yoongi! Nggak ada toleransi lagi, HP kamu saya sita!" kata dosen. "Tapi, Pak ...."

"Pilih mana, angkat dan nyalakan loudspeaker supaya didengar seluruh ruangan ini, atau keluar dari kelas? Itu konsekuensi karena kamu tidak memperhatikan saat saya sedang menjelaskan!" perintah dosen.

Yoongi terpaksa milih angkat teleponnya dan nyalain speaker full volume, kalo dia pilih keluar pasti hukumannya skors 3 hari.

"Halo, Ma?"
Akhirnya kamu angkat juga, Yoon ...."
"Mama nangis?"
"Yoon, Adikmu ...."
"Ma, kenapa??"
"Adek diculik waktu pulang sekolah. Tadi penculiknya telpon Papa, mereka minta tebusan uang milyaran, kalo tidak ... YN akan dibunuh. Dan Papa sedang menuju lokasi tempat mereka menyekap YN."

Seisi ruangan speechless sampe bengong, sedangkan Yoongi emosinya udah memuncak.

"Yoongi susul Papa, ya, Ma?"
"Jangan nekat, Bang! Penculik ini berbahaya!"
"Papa ke sana sendirian, Yoongi nggak akan biarin mereka berdua celaka!"
"Mama tau. Tapi Mama juga tahu betul bagaimana brutalnya kamu kalau nekat, jangan--"

Yoongi matiin telpon sepihak, nggak ada waktu. Kali ini dia nggak mau dengerin kata Mama.

Maaf, Ma. Tapi untuk kali ini aja ....

Dia beresin barang-barangnya dan pergi tanpa pamit ke dosen.

"HEI! HEI!! MIN YOONGI!!" panggilan nyaris teriak dari dosen diabaikan, yang paling penting sekarang keselamatan YN.

Dia lari dari gedung fakultas ke kampus utama karena mobilnya diparkir di sana, kebetulan Namjoon juga udah di sana dari tadi.

"EH, YOON! YOON! YOON!" panggil Namjoon sambil ngejar Yoongi yang jalan buru-buru.

ABANG || MYG [END]Where stories live. Discover now