"Maaf, Pak.. saya nggak bisa nerima itu." Kata Jin Young.
"Tapi kenapa?"
Jin Young buka tasnya, terus dia ngambil sesuatu dari tasnya, abis itu dia pake di jari manis tangan kananmya. "Saya udah nikah, Pak." Jin Young nunjukin cincin yang ada di jar...
*JANGAN LUPA VOTE 'N COMMENT-NYA YA ^^ YANGSIDERS, BISULAN ^^*
"Suster tolong pasang oksigen untuk pasien dan beri analgetik sistemik." Ujar dokter sambil mengeratkan cengkeraman tangannya di paha Taehyung, berusaha mempertahankan kesadaran Taehyung. Kalau sampai Taehyung kehilangan kesadaran, anak mereka bisa dalam bahaya.
"Sayang... buka mata kamu, sayang... aku mohon sayang... Tae... denger aku, kan?" Jungkook mulai panik waktu Taehyung memejamkan matanya dan terlihat gak ada respon apa-apa. "Tae... jawab aku... Tae denger aku, kan? Tae..."
.
.
.
Sementara itu, Jihoon dan Jinyoung sudah bersiap untuk berangkat ke rumah sakit. Tiba-tiba saja notif grup Jihoon berbunyi. Buru-buru dia buka chatnya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Tae baik-baik aja sayang, sekarang dia lagi berjuang." Jihoon mengusap rambut Jinyoung. "Kalo kamunya masih overthinking begini, gak usah jadi ke RS, ya?"
"Iiih, kok gitu?! Rese!!"
"Ya udah, jangan mikir macem-macem."
Akhirnya Jihoon dan Jinyoung segera berangkat menuju rumah sakit. Begitu keluar kamar, Jihoon dan Jinyoung berpapasan dengan Guanlin yang baru saja selesai membereskan meja makan.
"Lin, gue sama Jinyoung ke RS, ya. Elu jaga rumah aja, ntar kalo anaknya Tae udah lahir gue kabarin."
"Siap, Bang. Ati-ati di jalan." Kata Guanlin, dan hanya dijawab dengan anggukan dari Jihoon.
.
.
.
.
Suasana tegang masih terasa di dalam ruang bersalin. "Tae... buka matanya, Tae! Baby Jung butuh kamu, Tae... aku mohon!" seru Jungkook ketika melihat Taehyung perlahan memejamkan matanya. Hampir 2 jam lamanya mereka bertahan di ruang bersalin, namun Taehyung belum berhasil melahirkan bayinya.
Jungkook berusaha keras menguatkan tubuh Taehyung yang semakin melemas, jauh dalam relung hatinya ia merasa tertikam melihat orang yang diciintainya semakin meregang nyawa. Air mata yang sempat ditahan pun berhasil lolos.
"Dok! Apa yang terjadi pada istri saya?! Apa gak bisa di operasi saja? Saya mohon, selamatkan istri saya, Dok!" rancau Jungkook dengan air mata yang mulai mengalir dari kedua obsidiannya. Jungkook semakin mengeratkan pelukannya pada tubuh yang menggigil lemah.
"Tidak bisa, Pak. Kondisi istri bapak tidak memungkinkan untuk melakukan sesar saat ini. Khawatirnya akan semakin buruk untuk keduanya. Bapak semangatin terus istri bapak agar dia tenang, karena cuma dirinya sendiri yang mampu menyelamatkan nyawanya juga anak kalian."