Siapa Pria Itu?

208 27 46
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.

Mew dan Bright memasuki ruang rawat inap. Betapa senangnya Mew melihat Gulf yang sudah sadarkan diri dan juga duduk diatas ranjang.

"Gulf," Mew mendekati Gulf dan memeluknya erat. "Aku khawatir banget, takut kamu kenapa-napa. Syukurlah kamu sudah membaik."

Bright melihat, Gulf tidak membalas pelukan Mew. Pria yang dipanggil Gulf itu terdiam kaku dengan pandangan kosong. Seakan Mew adalah orang asing baginya.

Perlahan Mew melepas pelukan dan mencium kening Gulf. Mata Mew masih basah oleh airmata. Sedangkan Gulf memandangi wajah Mew tanpa ekspresi.

Bright : "Gulf, kau baik-baik saja?"

Gulf : "Kalian pemain film homo, kan?"

Mew dan Bright heran. "P'Mew, jangan-jangan Gulf amnesia?" ujar Bright.

Mew langsung menuju pintu keluar. "Aku akan panggil dokter."

Tapi tiba-tiba Gulf menarik tangan Mew. "Enggak perlu. Aku enggak amnesia, kok."

"Kalau begitu, apa kau ingat siapa pria ini?" tanya Bright sambil menunjuk Mew.

Gulf memandang Mew. "Aku tau, kamu Mew Suppasit... yang main 2gether, kan?"

Mew : "Bukan, Gulf. Kita pemain Tharntype."

Gulf : "Whatever, lah! Sama-sama film homo."

Bright menunjuk wajahnya sendiri. "Kalau aku siapa?"

Gulf memandang Bright. "Kamu Win Metawin, kan?"

Bright : "Bukan. Aku Tay Tawan."

Gulf sedikit tertawa. "Canda, Tay Tawan! Sudahlah, pokoknya aku ingat siapa kamu..."

"...oke, karena aku sudah sembuh, yuk kita pulang!"

Mew tersenyum sambil membelai wajah Gulf. Bright menyadari, kalau sikap Gulf terlihat berbeda.


*****


Mew dan kekasihnya itu telah pulang ke apartemen. Usai memasukinya, pria yang dipanggil Gulf itu kagum melihat seisi apartemen.

Gulf : "Mewah banget! Seumur hidup aku belum pernah tinggal ditempat semewah ini!"

Mew heran mendengarnya. "Kamu kenapa sih, Gulf? Kayak orang susah baru masuk ketempat mewah?"

Gulf : "Aku memang sejak lahir sampai mau mati, selalu hidup susah."

Mew semakin heran. "Kamu enggak pernah menceritakan hal itu? Setahuku, orangtuamu pengusaha."

Mew ditatap dengan pandangan tajam oleh pria itu. Mendadak leher Mew dicekik dengan satu tangan.

Si pencekik berkata, "aku tidak suka berpura-pura. Jujur, aku bukanlah Gulf. Aku Thiwat Alexander, orang yang tidak sengaja menabrak mobil Gulf."

Mew melepaskan tangan yang mencekik lehernya, yang membuat Mew terbatuk-batuk. "Gulf... apa maksudmu?..."

"...orang yang menabrak mobilmu telah tewas akibat kecelakaan itu."

"Mew, sekali lagi aku beritahu. Tubuh yang aku gunakan ini memang tubuh Gulf Kanawut. Tapi jiwa Gulf sudah mati! Sekarang, aku adalah Thiwat! Bukan Gulf!"

"Hah??" Mew masih belum paham.

Thiwat mengambil ponsel milik Gulf dan searching internet. Mengetik nama dirinya, lalu muncul berita tentang kasus kriminal yang telah dilakukannya.

Berita terakhir menampilkan pemakaman, dengan batu nisan bertuliskan nama Thiwat Alexander.

Thiwat : "Oo... jadi jenazahku sudah dimakamkan."

Thiwat meletakkan ponsel, lalu memandang Mew. "Mumpung kita berduaan, main BDSM yuk! Asik lho!"

Mew : "Gulf, sejak kapan kamu suka main begituan? Amit-amit, ih!"

"Aku bukan Gulf! Aku Thiwat! Dasar bodoh!" Thiwat meninju wajah Mew dengan keras.

Sambil menahan sakit, Mew semakin heran mendapat perlakuan kasar yang tidak pernah dilakukan kekasihnya. Mew mendorong pria itu. "Apa-apaan sih, Gulf?!"

Thiwat menendang perut Mew hingga terjatuh. Lalu menduduki tubuh Mew dan merobek paksa kemeja Mew.

Mew menepis tangan Thiwat. "Hentikan! Oke, aku percaya kamu bukan Gulf! Karena Gulf tidak akan pernah berbuat sejahat ini sama aku!"

"Bagus! Kau mulai pintar!" ujar Thiwat. Tiba-tiba ia terdiam. Kedua tangannya mencengkeram kepalanya yang mendadak sakit teramat sangat.

"Aaaarrgghh!!!" Thiwat menjerit lalu terjatuh. Mew heran melihatnya.

Mew : "Hei, kamu nggak apa-apa?"

Sakit kepala yang dialami pria itu mereda. Ia terduduk di lantai dan menengok kearah Mew. "P'Mew?"

Mew masih memandangi pria itu dengan heran.

"P'Mew, apa yang terjadi? Dan... kenapa ada luka di wajahmu?"

Mew : "Heh, Thiwat! Kan kamu yang mukul aku tadi!"

"Thiwat siapa?"

Mew tercengang. Ia mendekati pria itu. "Kamu... Gulf Kanawut?"

Gulf : "P'Mew aneh, deh. Ada apa sih? Kenapa menanyakan namaku?"

Mew sangat terharu. Ia menyadari, bahwa jiwa Gulf telah kembali kedalam tubuhnya sendiri. Mew lalu memeluk Gulf dengan erat.

Mew : "Gulf... ternyata kau masih hidup! Thiwat brengsek itu bilang kau sudah mati."

Gulf : "Thiwat siapa? P'Mew tolong jelaskan! Aku enggak ngerti sebenarnya ada apa?"


*****


Setelah menjelaskan seluruh kejadian kepada Gulf, Mew langsung membawa Gulf menuju Rumah Sakit, dimana Gulf mendapat penanganan usai kecelakaan. Pihak Rumah Sakit merujuk Gulf untuk dibawa ke psikiater.

Menurut psikiater, Gulf mengalami gangguan kepribadian ganda.

Ibarat ada dua orang didalam satu tubuh. Mew paham. Dua orang didalam tubuh Gulf adalah : Thiwat Alexander, dan juga Gulf Kanawut sebagai pemilik asli dari tubuh itu.

Mew juga membawa Gulf kepada paranormal. Ia berkata, arwah dari Thiwat Alexander yang meninggal usai menabrak mobil Gulf, telah merasuki tubuh Gulf.

Dengan keadaan Gulf seperti itu, apakah Mew masih mencintainya?


(Bersambung)

Bagaimana Jika...Where stories live. Discover now