Dihukum

1K 80 49
                                    

Dimensi 2020

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dimensi 2020

Di dalam kamar, Gulf memeluk Mew dari belakang. Sambil berbisik ke telinga Mew. "Phi, sudah 7 hari 7 malam lho, aku selalu jadi bottom tanpa pernah gantian."

Mew tersenyum. "Lalu kenapa?"

"Gantian, aku mau jadi top," Gulf mengeratkan pelukan nya.

Mew : "Enak aja! Cuma aku yang pantas jadi top! Kamu enggak!"

"Oo...," Gulf membalik tubuh Mew, sehingga bisa menatap mata indah kekasihnya. "Kau menantang ku, P'Mew?"

Tiba-tiba Gulf mendorong tubuh Mew hingga jatuh keatas ranjang. Gulf langsung menindih, dengan duduk di paha Mew. Lalu Gulf mengambil seutas tali yang telah ia siapkan.

Mew heran melihat tali itu. "Kau mau apa?"

Gulf meletakkan kedua tangan Mew diatas kepala kekasihnya. Lalu mengikatnya pada sandaran ranjang. Membuat kedua tangan Mew tidak berdaya.

Gulf melepas resleting celananya. "Sekarang kamu enggak bisa bergerak, P'Mew. Apa yang bisa kamu lakukan?"

Mew yang telentang dengan tangan terikat diatas kepalanya, lalu tersenyum. Ia hanya bisa pasrah dengan apapun yang Gulf lakukan.

Kini, tanpa sehelai benang pun menempel di tubuh mereka.

Dada Mew berada diantara dua paha Gulf. Lalu sang kekasih memasukkan penisnya ke dalam mulut Mew. Tidak ada yang bisa Mew lakukan, selain menerima p€nis yang masuk ke dalam mulut nya.

Ekspresi wajah Gulf tampak sangat menikmati. Ketika miliknya dikulum oleh mulut Mew.

Setelah cukup lama, lalu Gulf memakai kondom dan berpindah posisi. Ia mengangkat kedua kaki Mew, dan merentangkan nya selebar mungkin. Kedua telapak kaki Mew sejajar dengan kepala Gulf.

Karena tangannya diikat, Mew tidak bisa bergerak. Hanya bisa pasrah, saat p€nis Gulf memasuki b0kong nya. Mew seperti dipaksa, tapi paksaan yang sangat membahagiakan.

Sudah sangat lama, p€nis Gulf tidak merasakan kenikmatan memasuki b0kong Mew. Dan kini ia kembali menikmati nya. Gulf menyodok-nyodokkan miliknya dengan penuh nafsu.

Dua jam kemudian...

Dari luar apartemen, nampak seorang pengantar paket, berjalan menuju tempat tinggal Mew dan Gulf. Kedua tangan nya menggengam sebuah kotak kado, yang akan ia berikan kepada penerima nya.

Sampailah ia di depan sebuah pintu apartemen, lalu memencet bel. Kemudian nampaklah wajah Gulf, yang membuka pintu apartemen.

Dan pengantar paket itu, adalah Jennie Panhan. "Sawadikhap, Phi. Saya mengantarkan paket untuk anda."

Gulf menerima paket tersebut. Berupa sebuah kotak kado, bertuliskan : "Untuk Mew dan Gulf."

Gulf : "Terima kasih."

"Sama-sama," lalu sang pengantar paket pun pamit.

Gulf memandang kotak kado itu dengan heran, sambil berjalan kearah Mew. "Siapa yang mengirim ini, Phi?"

Mew : "Nama pengirimnya apa tidak tertera?"

Gulf : "Tidak. Tapi coba aku buka. Mungkin dari penggemar?"

Gulf membuka kotak kado itu. Setelah dibuka...

...kepala Jennie Panhan mencuat dari dalam kotak...

...dan tersenyum lebar sambil menyapa, "sawadikha..."

"AAAA...!!!" Mew - Gulf spontan menjerit dan melempar kotak aneh itu.

Sesosok tubuh keluar dari dalam kotak. Itu adalah peri, yang kini berdiri di hadapan Mew dan Gulf.

Mereka berdua ketakutan memandang peri itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mereka berdua ketakutan memandang peri itu. Makhluk yang biasa mereka lihat dalam film, kini muncul di depan mata.

Gulf : "Siapa kamu?!"

"Tunggu, kayaknya aku mengenali wajahmu," kata Mew. Lalu ia teringat sesuatu. "Kamu... salah satu penggemar yang hadir dalam acara kemarin, kan?"

Peri Jennie tersenyum sinis. "Betul. Aku dan penggemar lainnya, melihat aksi romantis yang kalian lakukan kemarin..."

"...kalian tau apa kesalahan kalian?..."

"...yang kalian lakukan kemarin, berlebihan! Tidak layak! Seakan kalian sedang berdua di dalam kamar! Padahal dilihat banyak orang! Apa kalian nggak malu?"

Rasa takut Gulf menghilang. Ia tersinggung mendengar ucapan peri. "Apa urusan mu? Terserah kami mau ngapain! Toh, penggemar juga senang melihatnya!"

Peri : "Nggak merasa bersalah? Oke, kalian berdua akan aku hukum! Yaitu dengan cara memisahkan kalian berdua!..."

"...aku akan membawa Mew Suppasit menuju tahun 2019! Disana, tentu saja ada Gulf Kanawut, orang yang Mew cintai..."

"...tapi, saat itu Gulf tidak mengenal Mew..."

"...yang harus Mew lakukan adalah : membuat Gulf di tahun 2019, menyatakan cinta kepada Mew..."

"...jangan kau pikir itu hal yang mudah, Mew. Kalau kau gagal, selamanya kau akan terjebak disana..."

"...sedangkan Gulf yang ada disini, di tahun 2020... mungkin tidak akan pernah bisa bertemu dengan Mew lagi."

Mew dan Gulf menyadari, peri itu bukan makhluk biasa. Lalu Gulf memeluk erat tubuh Mew. "Kau tidak akan bisa mengambil Mew dariku, makhluk aneh!"

Peri : "Kau pikir dengan memeluk erat tubuh Mew, aku tidak bisa mengambilnya?"

Lalu, tubuh Mew dalam pelukan Gulf, perlahan menghilang. Kedua tangan Gulf terlihat memeluk tubuhnya sendiri.

Gulf bingung.

Mew Suppasit tidak ada.

Peri aneh itu juga menghilang.

Gulf hanya sendirian di dalam apartemen.

Bagaimana Jika...Where stories live. Discover now