Seorang Penggemar

270 26 21
                                    

Malam itu di dalam apartemen nya, Mew duduk bersandar di sofa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Malam itu di dalam apartemen nya, Mew duduk bersandar di sofa. Ia beristirahat, sambil menonton televisi dengan layar lebar di hadapan nya.

Di layar TV, nampak video klip dari Christina Grimmie, yang bernyanyi dengan suara emasnya.

Sebagai pencinta musik, Mew sangat menikmati penampilan dari penyanyi tersebut.

Gulf menghampiri Mew dan duduk disampingnya. Ia memeluk Mew dari samping, dan matanya tertuju pada layar TV dihadapan nya.

Raut muka Gulf menjadi serius. "P'Mew, kenapa menonton video klip ini?"

Mew : "Memangnya kenapa? Suara dia bagus."

Gulf : "Kamu nggak tau, siapa penyanyi itu?"

Mew : "Namanya Christina... siapa ya? Lupa."

Gulf : "Christina Grimmie. Kau nggak tau, dia masih hidup atau nggak?"

"Hah?" Mew menengok kearah Gulf. "Maksud mu, penyanyi itu sudah meninggal?"

Gulf : "P'Mew gimana sih. Katanya pencinta musik. Masa' berita kayak gini aja nggak tau?"

Mew : "Emang kayak apa beritanya?"

Gulf : "Berita ini udah sangat lama, beberapa tahun yang lalu..."

"...Christina Grimmie adalah penyanyi pendatang baru di Hollywood. Walau ia baru, tapi ia telah memiliki banyak penggemar..."

"...suatu hari, ada seorang pria yang mengaku penggemar Christina. Di belakang panggung, ia ingin bertemu idola nya. Christina menghampiri pria itu, dia merentangkan tangannya untuk memeluk penggemar nya tersebut..."

"...sayangnya, pria tersebut malah mengambil pistol dan menembak dada Christina hingga tewas."

Mew kaget mendengar cerita Gulf. Ia lalu kembali memandang layar TV, dimana Christina masih bernyanyi dengan indahnya.

Mew menunjuk kearah layar TV. "Berarti... kita sedang menonton orang yang sudah meninggal?"

Gulf mengangguk.

Mew : "Tapi aku nggak ngerti. Si pelaku adalah penggemar, tentu ia mencintai idola nya. Tapi kalau dia membunuh berarti dia haters, dong?"

Gulf : "Si pelaku bilang, dia terlalu mencintai Christina. Sampai-sampai, dia tega membunuh nya. Karena dia tidak ingin suatu saat nanti, melihat Christina berpacaran atau menikah dengan orang selain dirinya."

Mew : "Ibarat nya... kalau tidak bisa dimiliki, lebih baik dibunuh saja, begitu?"

Gulf mengangguk lagi.

Mew : "Jahat banget. Nggak nyangka ada orang berpikir se-gila itu."

Gulf : "Aku jadi takut. Kita tau bahwa para waanjai sangat mencintai kita..."

"...bagaimana jika... dari ribuan orang waanjai, ada satu orang yang berpikir seperti pembunuh Christina?"

Mew : "Nggak mungkin! Aku yakin, para waanjai adalah orang-orang cerdas dan tidak akan melakukan hal bodoh..."

"...kalau ada yang jahat sama kita, berarti dia bukan waanjai."

Gulf : "Benar juga."

Diatas meja, hape milik Gulf tiba-tiba bergetar. Ada pesan whatsapp yang masuk, dengan kontak yang bernama "Khom". Melihat nama itu, Gulf mengacuhkan dan tidak menyentuh hape nya.

Mew yang penasaran, lalu mengambil hape Gulf dan membaca pesan.

Khom : Apa kabar, Gulf? Lama nggak ketemu? Kamu sudah jadi artis terkenal sekarang.

Mew lalu memperhatikan foto profil Khom.

"Wow!" Mew terpesona melihatnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Wow!" Mew terpesona melihatnya. "Dia lebih imut dari kamu. Uke mantap, nih."

Gulf memukul bahu Mew. "Phi jangan macam-macam ya!"

Mew tertawa. "Bercanda, sayang. Lalu, kenapa kamu nggak balas pesan nya? Dia siapa?"

Gulf : "Dia teman kuliah ku. Namanya Khom. Entahlah, aku males aja."

Mew : "Jangan begitu, Gulf. Jangan mentang-mentang kita sudah jadi artis terkenal, lalu kita menjadi sombong dan melupakan sahabat lama kita..."

"...kau tau P'Boom? Aku bersahabat dengannya sudah 10 tahun. Hingga sekarang masih terjaga."

"Sudahlah, Phi jangan cerewet

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sudahlah, Phi jangan cerewet. Aku capek," kata Gulf. Lalu ia beranjak dan menuju kamar tidur. Meninggalkan Mew yang masih duduk di sofa. Mew heran dengan sikap Gulf yang menjadi tidak ramah.

Sementara itu di tempat lain, seorang pria bernama Khom memandangi hape yang ia pegang. Pesan yang ia kirim kepada Gulf tidak dibalas, dan membuatnya kecewa.

Wallpaper pada layar hape Khom, menampilkan sebuah foto. Yaitu foto lama antara dirinya dengan Gulf.

"Aku kangen banget sama kamu, Gulf

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aku kangen banget sama kamu, Gulf..."

Bagaimana Jika...Where stories live. Discover now