Pergi

295 34 25
                                    

Maaf lama nggak update. Jadi, pastikan sudah membaca Bab sebelumnya. 😉

Selamat membaca

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Selamat membaca. 💖💖

*****

Mew perlahan membuka matanya. Dilihatnya kamar Rumah Sakit dimana ia berada, ditemani Bright yang duduk disampingnya.

Bright : "P'Mew, kau sudah sadar?"

Mew : "Dimana Gulf?"

Bright : "Ingat saat kau disiksa oleh Gulf? Lalu kau lihat, aku memukul Gulf dari belakang sampai pingsan?"

Mew : "Iya, aku ingat. Lalu kau membawaku ke Rumah Sakit ini. Terima kasih, Bright."

Bright : "Sama-sama. Dan aku telah memanggil petugas Rumah Sakit Jiwa untuk membawa Gulf."

Mew tampak kecewa. "Kenapa kau membawa Gulf ke Rumah Sakit Jiwa?!"

Bright : "Itu tempat dimana ia seharusnya berada! Kalau sejak awal kau membolehkan Gulf menjadi penghuni RSJ, Gulf tidak akan bisa menyiksamu!"

Mew : "Tapi..."

Bright : "Tapi apa? P'Mew, RSJ tidak seburuk yang kau pikirkan. Lalu, kau merasa tidak apa-apa disiksa oleh Gulf? Asalkan Gulf baik-baik saja?"

Mew terdiam, karena semua ucapan Bright benar.

Bright : "Kau pikir perasaan Gulf tidak tersiksa? Gulf pasti didera rasa bersalah yang amat besar. Ia pasti merasa dirinya sangat jahat, menyakiti orang yang ia cintai. P'Mew, kau pasti menerima semua perlakuan Gulf..."

"...tapi Gulf, mungkin dia tidak bisa memaafkan dirinya sendiri."

Perasaan Gulf pasti hancur karena telah menyakiti Mew, orang yang Gulf cintai.

Mew : "Bright, setelah aku keluar dari Rumah Sakit ini, aku harus segera menjenguk Gulf ke RSJ. Aku harus meyakinkan Gulf kalau aku baik-baik saja."

Bright : "Semoga saja kau bisa meyakinkan dia. Walau mungkin sulit, karena terlalu parah dia menyiksamu."

Keesokan harinya.

Mew ditemani Bright memasuki Rumah Sakit Jiwa. Di sebuah taman yang berada di RSJ, beberapa pasien beraktivitas disana. Diantara mereka ada yang bermain seperti anak kecil, ada yang berbicara sendiri, ada yang bernyanyi, berteriak, ada yang hanya duduk diam, ada pula yang rebahan diatas rumput.

Bagaimana Jika...Where stories live. Discover now