Implied 2 ~ 7

614 99 10
                                    

💕 Happy Reading 💕

🌿🌿🌿

Sepuluh menit kemudian, keduanya berjalan pelan melihat-lihat lingkungan dalam sekolah. Lantas duduk di bangku kayu panjang yang terdapat di halaman berumput, sekumpulan bougenville memperlihatkan bunganya yang berguguran dan menghampar di atas rumput hijau.

Yangyang menekan kedua telapak tangan ke atas bangku, kaki berselonjor. Sementara wajahnya sendiri berpaling pada sosok manis di sampingnya. Memperhatikan wajah itu seakan tidak pernah merasa puas.

Dari pertama dia tahu nama Xiao Zhan, melihat fotonya di media sosial, menyaksikan sendiri kemajuan artis pujaannya. Dan diberi kesempatan untuk bertemu langsung, membuatnya semakin jatuh cinta.

Dia mencintai Xiao Zhan tanpa syarat apapun, bahkan sebelum bertemu dengan orangnya sendiri. Dia mencintai Xiao Zhan dengan kesadaran diri, bahwa mungkin saja cintanya tidak akan pernah mendapat balasan. Tapi dia masih terus mencintai, tetap mencintai sosok itu.

Kemanapun dia melangkah, sosok itu akan selalu membayanginya. Dia selalu melihat pujaan hatinya di berbagai flatform, majalah, billboard dan media lain.

Xiao Zhan merasa salah tingkah, dia tahu pemuda tampan disebelahnya daritadi terus memandangi dirinya. Dia menarik nafas dan menjatuhkan pandangan pada bougenville ungu yang mekar bergerombol.

"Apa kau tidak ada objek lain yang bisa menarik perhatianmu?" usik Xiao Zhan.

"Tidak ada."

Jawaban tegas Yangyang membuat Xiao Zhan berpaling dan mata hitam mereka bertemu. Kedua pasang mata itu sama-sama bersinar, mencerminkan wajah masing-masing dalam manik hitam yang berkilau.

Tanpa diduga tangan pemuda itu terangkat menyentuh pipinya.

"Tidak ada yang lebih indah di mataku selain dirimu," ujar Yangyang.

Xiao Zhan terkesiap. Dia kembali memalingkan muka.

"Aku akan mencari kebenaran saat itu, aku akan membersihkan namamu dari tuduhan," Xiao Zhan berkata setelah hening sesaat.

"Sebenarnya sudah tidak penting. Keluarga Wang menutup semua berita. Tidak ada seorangpun yang tahu kejadian saat itu."

"Tapi mereka juga harus tahu kalau sebenarnya kau tidak bersalah. Jangan sampai pelaku sebenarnya terus hidup dengan tenang. Bahkan kau harus meninggalkan Shanghai," protes Xiao Zhan.

Yangyang tertawa pelan. Pandangannya ikut menatap ke depan, jatuh pada tanaman rambat Mandevilla yang menjalari tiang di pojok halaman. Bunganya yang berwarna putih kekuningan terlihat kontras dengan bougenville ungu di bawahnya.

"Aku masih bisa berkarir walaupun tidak bisa bekerja sama dengan agensi kalian. Aku juga masih bisa bertemu denganmu. Itu sudah membuatku lupa dengan tuduhan yang ditujukan padaku. Asal mendapatkan kepercayaanmu, yang lain tidak penting bagiku."

"Aku akan tetap mencari tahu. Bagaimanapun aku tidak bisa membiarkan semuanya dibiarkan tanpa kejelasan. Aku harus tahu kebenarannya," Xiao Zhan bersikeras.

Yangyang menggelengkan kepala.

"Itu tidak akan merubah kenyataan kalau saat itu aku memanfaatkan situasi dan mengerjaimu. Itu saja sudah cukup buat mereka menuduhku berbuat tidak senonoh padamu," suaranya terdengar bersalah.

"Maafkan aku, sudah mengambil kesempatan disaat semuanya tidak terkendali. Seharusnya aku bisa menahan diri dan membawamu keluar, tapi aku - malah melakukan hal itu padamu..." Yangyang melanjutkan semakin lirih.

𝓛𝓸𝓿𝓮 𝓑𝓮𝓽𝔀𝓮𝓮𝓷 𝓣𝓱𝓮 𝓛𝓲𝓷𝓮𝓼 [𝓢𝓮𝓪𝓼𝓸𝓷 2][ᴇɴᴅ]Where stories live. Discover now