Implied 2 ~ 15

654 92 40
                                    

💕 Happy Reading 💕

🌿🌿🌿

Sunshine Garden Apartment.

Pagi menjelang siang, Yangyang sudah bersiap untuk pergi. Jadwal syutingnya membuat ia harus berangkat masih pagi. Sejak kedatangan Xiao Zhan ke apartemennya, dia selalu khawatir setiap kali dirinya pergi.

Perasaannya selalu waswas, takut selama dia pergi, pemuda manis itu meninggalkan apartemennya. Dan ketakutan saat dia pulang mendapati kamar yang kosong.

Namun setiap kali dia kembali, ternyata pemuda manis itu masih berada di kamarnya. Bahkan kadang menyambutnya datang walaupun dengan senyuman samar dan terlihat sedih.

Yangyang beranjak mendekati pintu, sesaat masih berdiri terpaku, dia merasa tidak tenang meninggalkan Xiao Zhan di apartemennya. Entah kenapa hari ini rasanya sedikit berbeda.

"Kau mau berangkat?"

Suara Xiao Zhan membuatnya membalikkan badan.

Pemuda manis itu berdiri di ambang pintu kamar, tampak segar sehabis mandi, rambut setengah basah. Wajahnya sedikit cerah walaupun kedua matanya terlihat bengkak.

Yangyang berjalan mendekat, memeluk Xiao Zhan tanpa peduli apakah pria itu akan berontak atau tidak. Tapi Xiao Zhan tidak bergerak melawan, hanya tubuhnya terasa menegang dalam pelukan.

"Apa kau mau pergi? Kau tidak akan tinggal disini lagi?" Yangyang bertanya, terdengar cemas dan khawatir.

Perlahan Xiao Zhan melepaskan diri.

"Aku - membutuhkan satu tempat aman untuk sementara. Kalau kau tidak keberatan - "

"Kau bisa tinggal disini selama apapun yang kau inginkan," potong Yangyang.

"Aku tidak peduli alasan apa yang kau pakai, asal kau ada disisiku, aku tidak akan pernah mencampuri urusanmu," tangannya mengusap pipi Xiao Zhan.

Xiao Zhan merasa canggung, dia pun menangkup tangan lembut itu dan menariknya perlahan.

Yangyang mengulas senyum.

"Aku harus pergi. Tunggu aku," dia meremas jemari Xiao Zhan.

Pemuda manis itu hanya mengangguk. Berdiri terpaku menyaksikan artis tampan itu melambai dan berlalu keluar pintu apartemen.

Xiao Zhan beranjak ke ruang tamu, duduk berselonjor dan mulai mengambil ponselnya dari saku. Sudah berhari-hari dia tidak menyalakan ponsel.

Dengan enggan, dia mulai menekan tombol dan membiarkan ponselnya berbunyi tanpa henti menandakan puluhan pesan yang masuk.

Setelah cukup menunggu, dia membuka pesan tapi tidak ada yang menarik minatnya. Hanya satu yang membuatnya sedikit resah. Satu pesan dari managernya.

[Zhan, semoga kau menyalakan ponsel tepat waktu. Aku hanya ingin memberitahu, bos Wang sekarang di rumah sakit, aku dapat kabar dari Paul. Setelah kau tahu terserah padamu apa keputusanmu, aku pun tidak tahu ada masalah apa diantara kalian. Aku hanya menyampaikan pesan. Aku harap kau baik-baik saja]

Xiao Zhan tertegun. Jujur dia sebenarnya sangat khawatir tapi rasa sakit itu tidak bisa hilang begitu saja.

Apa yang harus kulakukan? Menemuimu dan memaafkanmu begitu saja?

Bayangan itu terlalu menyakitkan. Aku takut tidak bisa mengontrol diriku di depanmu.

Xiao Zhan menutup mukanya, merasa bingung dan galau.

𝓛𝓸𝓿𝓮 𝓑𝓮𝓽𝔀𝓮𝓮𝓷 𝓣𝓱𝓮 𝓛𝓲𝓷𝓮𝓼 [𝓢𝓮𝓪𝓼𝓸𝓷 2][ᴇɴᴅ]Where stories live. Discover now