Implied 2 ~ 20

568 79 10
                                    

💕 Happy Reading 💕

🌿🌿🌿

Mansion Huang.

Hari minggu pagi. Wang Haoxuan baru saja menginjakkan kaki melewati pintu utama kediaman Huang, saat terdengar suara seorang perempuan menyambutnya dengan nada sinis.

“Selamat datang calon adik iparku,” Alina berdiri di anak tangga bawah.

Haoxuan mendengus sebal.

“Kau senang sekali mau menikahi kakakku. Mimpi apa kau semalam? Kakakku baru saja menyetujui untuk menikah denganmu,” Wang Haoxuan bersungut-sungut.

Alina tertawa penuh kepuasan.

“Tentu saja dia harus menikahiku. Kami sebentar lagi akan mempunyai seorang bayi,” kerlingnya sok imut.

Haoxuan melirik tanpa minat perut yang diusap gadis itu. Dia kembali mendengus.

“Dimana ayah?” tanyanya kemudian.

“Lagi mengenang ibumu,” Alina menjawab ketus, dagunya menunjuk ke arah taman samping.

Wang Haoxuan membuang muka dan melangkah menuju halaman samping. Terlihat ayahnya sedang bermain tanah bersama asistennya yang bernama Jhonny.

“Ayah, sedang apa?”

“Eh, Haoxuan, kemari!” Tn. Huang menoleh dan melambai.

“Ayah sedang menambah koleksi bunga kesukaan ibumu. Kau lihat? Dia sangat cantik, bukan?” Tn. Huang tersenyum lebar memandangi bunga lili putih yang bergerombol.

Haoxuan ikut memperhatikan. Seketika di benaknya terbayang wajah ibunya yang putih berseri. Bulat dan selalu tersenyum.

“Hmm, cantik seperti ibu,” gumamnya rendah dan bibirnya mengukir senyum tipis.

Tuan Huang melirik anaknya serta berkas yang ia pegang di tangannya.

“Apa yang kau bawa?” Tn. Huang melangkah ke arah kran air dan mencuci tangannya yang penuh tanah.

“Aku ingin ayah membantuku,” sahut Haoxuan sambil berjalan mengikuti ayahnya, menempati kursi rotan di teras samping.

Sementara Jhonny berlalu ke dalam rumah dan meminta pelayan membuatkan minuman.

Sebelum membuka map, Haoxuan berpaling ke dalam rumah, melirik Alina yang terlihat menaiki tangga.

Dia pun mengambil foto-foto yang ada di dalam amplop.

Tuan Huang mendelik gusar melihat foto panas itu.

“Apa-apaan ini?” desisnya geram.

Haoxuan pun menceritakan semuanya dari awal kedatangan paket ke kediaman Wang. Sampai kedatangan Alina ke perusahaan kakaknya.

“Kakakku merasa ada yang aneh, dia hanya ingat waktu itu tidak sadarkan diri dan bangun dalam keadaan tidak memakai baju. Kakakku tidak tahan minum anggur terlalu banyak, dia akan langsung tertidur. Aku pikir tidak mungkin dia melakukannya.”

“Jadi maksudmu Alina hanya ingin menikahi Wang Yibo? Lalu anak siapa yang dia coba tutupi?” Tn. Huang setengah berbisik. Dia menyerahkan foto yang kembali dirapikan Wang Haoxuan.

“Itu sebabnya kakakku meminta menyelidiki tuan muda Yuchen.  Bukankah mereka sangat dekat sebelumnya? Tapi sayang sekali tuan muda arogan itu sedang pergi berlibur ke luar negeri. Sepertinya dia belum tahu situasi sekarang.”

“Dan juga soal penarikan saham – “

Tuan Huang mendengus dengan nada remeh. Menghentikan kalimat anaknya menggantung di tengah-tengah.

𝓛𝓸𝓿𝓮 𝓑𝓮𝓽𝔀𝓮𝓮𝓷 𝓣𝓱𝓮 𝓛𝓲𝓷𝓮𝓼 [𝓢𝓮𝓪𝓼𝓸𝓷 2][ᴇɴᴅ]Where stories live. Discover now