Implied 2 ~ 11

593 86 28
                                    

💕 Happy Reading 💕

🌿🌿🌿

Satu hari sebelum kembalinya Wang Yibo dari Beijing, kediaman Wang menerima satu kiriman dari luar kota, tanpa nama.

Paman Zhang yang menerima paket berupa amplop coklat yang dibungkus rapi, hanya mengerutkan kening melihat-lihat tidak ada nama yang tertera dengan jelas. Tapi kiriman itu ditujukan untuk majikannya, Tuan Muda Xiao.

Siang yang sedikit terik, hembusan angin pun terasa panas. Membuat paman Zhang bergegas masuk ke dalam rumah.

Karena tuan rumahnya tidak ada satupun yang tinggal di waktu siang, dia pun meletakkan paket itu di atas meja ruang tamu.

Di kantor Wang Yibo, Wang Haoxuan mengambil alih semua keputusan dan urusan dalam perusahaan. Dia pun bersama Paul mulai menyelidiki pihak mana yang mencoba menarik pemegang saham di Wang Group.

Paul berkutat di ruangannya sambil terus mencari informasi setiap perusahaan di kota itu yang ada kaitannya dengan perusahaan Wang. Sebenarnya Paul merasa curiga dengan perusahaan ayah kandungnya Wang Haoxuan. Tapi dia tidak berani mengatakannya pada tuan muda itu.

Di lorong perusahaan lantai delapan, Vin tampak melangkah tergesa. Terus berjalan menuju ruangan CEO. Setelah mengetuk dia mendorong pintu perlahan, melihat tuan mudanya sedang duduk di kursi kerja memeriksa beberapa berkas yang diberikan Paul padanya.

"Apa yang kau dapat?" Haoxuan berpaling sekilas.

Vin melangkah mendekati jendela dan berdiri menyamping.

"Dugaanmu benar, Alina berangkat sehari setelah bos Wang ke Beijing. Sebelumnya dia sempat menemui seseorang yang diyakini sebagai kekasihnya selama ini, anak seorang pengusaha Medival Group, tuan muda Yuchen."

Wang Haoxuan menghentikan fokusnya memeriksa file.

"Medival Group tidak pernah bermasalah dengan perusahaan kakakku. Kecuali tuan muda arogan itu menggunakan kekuasaan ayahnya untuk menjatuhkan kakakku karena urusan pribadi. Sepertinya dia mengira kakakku merebut pacarnya. Sudah sejauh apa hubungan mereka?"

"Cukup lama, bahkan sebelum nona Alina itu mengenal bos Wang. Tapi menurut berbagai gosip hubungan keduanya mulai renggang sejak nona muda itu mengincar kakakmu," sahut Vin. Kedua tangannya dimasukkan ke dalam saku celana.

Wang Haoxuan menyandarkan punggung, jemarinya mengetuk-ngetuk permukaan meja.

"Apa aku harus bertanya pada ayah.." gumamnya pelan. Mungkin ayah kandungnya mengetahui lebih banyak tentang putri tirinya.

"Sore ini, kita ke tempat ayahku," akhirnya Haoxuan memutuskan.

Vin hanya mengangguk dan hendak beranjak keluar saat Paul terlihat masuk.

Paul melirik Vin sekilas.

"Tuan Muda..."

Tangannya menyerahkan beberapa lembar berkas lagi. Sesaat berdiri tertegun, terlihat masih mau bicara tapi sedikit enggan.

Haoxuan menatap heran.

"Ada yang ingin kau katakan?"

Paul berdehem pelan, dalam hati berdoa agar tuan mudanya tidak mendampratnya karena perkataan yang keluar dari mulutnya nanti.

"Aku - pikir kau harus menanyakan beberapa hal pada ayahmu. Menyangkut saham di perusahaan..." Paul berkata hati-hati.

Wang Haoxuan mengernyit sesaat lalu menarik nafas panjang. Dia memahami maksud dari ucapan Paul.

𝓛𝓸𝓿𝓮 𝓑𝓮𝓽𝔀𝓮𝓮𝓷 𝓣𝓱𝓮 𝓛𝓲𝓷𝓮𝓼 [𝓢𝓮𝓪𝓼𝓸𝓷 2][ᴇɴᴅ]Where stories live. Discover now