Implied 2 ~ 32

554 75 4
                                    

💕 Happy Reading 💕

🌿🌿🌿

Sesuai dugaan Xiao Zhan, Lusy tercengang melihat konferensi pers yang diadakan di depan studio. Dia tidak menduga kalau Xiao Zhan mengambil langkah seperti itu.

Gadis itu uring-uringan sendiri. Dia mondar mandir di kamar tidurnya. Sebenarnya dia punya langkah terakhir untuk membuat laki-laki itu menghilang selamanya.

“Lebih baik kita hancur bersama, Xiao Zhan. Kali ini, kau tidak akan bisa lolos,” desisnya geram.

Tanpa menunggu lama, dia pun membereskan peralatannya.

Sementara itu di ruangannya, Wang Yibo menerima laporan Paul kalau dia menemukan apartemen yang ditempati Lusy.

Tanpa banyak kata, Wang Yibo bergegas keluar ruangan diikuti Paul.

“Kau sudah melaporkan hal ini?” Wang Yibo bertanya sambil berjalan ke arah lift.

“Hmm..”

Pintu lift terbuka dan Wang Haoxuan terlihat di dalam.

“Ge, mau kemana?”

“Apartemen Lusy.”

Wang Yibo memasuki lift dan Haoxuan pun ikut kembali turun ke parkiran gedung.

“Aku ikut denganmu,” ujar Haoxuan setelah berada di basement sambil ikut memasuki mobil hitam.

Paul pun langsung mengeluarkan kendaraan roda empat itu dari parkiran dan keluar dari gedung Wang.

“Kau yakin gadis itu masih ada di apartemennya?” Haoxuan bertanya setelah mereka melaju di jalanan besar.

“Orangku melihatnya keluar dari gedung itu kemarin sore,” Paul melirik spion sekilas.

“Aku tidak mengerti kenekadan gadis itu, kalau dibiarkan dia akan semakin nekad. Takutnya dia berniat mencelakakan Xiao Zhan,” gumam Haoxuan.

“Jangan mendoakan yang tidak-tidak,” tukas Yibo.

Haoxuan melirik kakaknya yang terlihat gelisah.

Tapi semenjak konferensi itu dia terlihat lebih tenang. Bahkan sudah tidak lagi bersikeras ingin menemui Xiao Zhan.

“Ngomong-ngomong, bagaimana Xiao Zhan sekarang?”

“Masih berada di tempatnya seperti biasa.”

“Dia yang mengabarimu?” Haoxuan membelalak.

“Dia siapa maksudmu?”

“Kekasih Xiao Zhan, siapa lagi?”

Wang Yibo mendengus samar, dia melempar pandangan ke luar kaca jendela. Menatap keramaian jalan yang padat.

Haoxuan berseru pelan dengan kekaguman yang dibuat-buat.

“Luar biasa! Dari rival menjadi teman? Apa aku tidak salah? Kau masih kakakku, kan?”

“Diamlah!”

Wang Haoxuan tertawa sambil melirik spion dan menaikkan alis.

Paul cuma menyeringai.

“Menurut beberapa pendapat, disaat seseorang bersikeras ingin mendapatkan sesuatu dia justru kesulitan meraih keinginannya. Tapi pada saat dia berusaha untuk lapang dada, tanpa diduga sesuatu itu akan ia dapatkan dengan sangat mudah,” Haoxuan melirik kakaknya yang berdiam diri.

“Tumben sekali kau pandai berkata-kata.”

“Itu untukmu, Ge. Disaat kau menerima semuanya tanpa terus-terusan terbebani, cinta itu akan kembali padamu dengan sendirinya. Aku yakin kau akan bersama-sama lagi dengan Xiao Zhan.”

𝓛𝓸𝓿𝓮 𝓑𝓮𝓽𝔀𝓮𝓮𝓷 𝓣𝓱𝓮 𝓛𝓲𝓷𝓮𝓼 [𝓢𝓮𝓪𝓼𝓸𝓷 2][ᴇɴᴅ]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora