Implied 2 ~ 16

540 78 17
                                    

💕 Happy Reading 💕

🌿🌿🌿

Rumah Sakit Oasis.

Menjelang malam, di ruangan VIP rumah sakit Oasis, Wang Yibo terlihat membuka mata. Dia memutar pandangan menyapu seluruh ruangan dan melihat asisten adiknya duduk menyendiri di sofa. Tampak fokus bermain ponsel.

Wang Yibo bergerak pelan, berusaha untuk bangun. Dia sudah tidak memakai selang oksigen, sehingga dirinya sedikit bebas bergerak.

Vin yang menunggu daritadi langsung berpaling menyadari ada gerakan di ranjang pasien. Dengan segera dia bangkit dan mendekati ranjang. Lantas membantu Wang Yibo duduk memakai bantal besar sebagai alas punggung.

"Anda baik-baik saja, Tuan Wang?" Vin bertanya dengan nada khawatir.

"Hmm.." Wang Yibo bergumam samar dan melirik segelas air putih diatas meja bulat.

Vin segera mengambil gelas tersebut dan menyodorkan pada bosnya, yang meminumnya perlahan, membasahi tenggorokannya yang kering.

"Dimana Haoxuan?" Wang Yibo kembali menyerahkan gelas yang sudah kosong.

"Tuan muda bilang ada keperluan, dan memintaku untuk menemani Anda," Vin meletakkan gelas ke atas meja. Lantas berdiri tidak jauh dari ranjang pasien.

"Mungkin sebentar lagi tuan muda tiba, Paul juga bilang dia dalam perjalanan menuju kesini."

Wang Yibo menanyakan ponselnya dan segera diberikan oleh Vin, yang memegangnya dari tadi. Dia pun kembali duduk karena bosnya terlihat mulai fokus membuka-buka ponsel.

Di luar ruangan, Paul tiba bertepatan dengan datangnya Xiao Zhan bersama Yangyang. Paul merasa senang sekaligus khawatir, karena tuan mudanya membawa sosok yang jelas tidak akan disukai bosnya.

"Tuan Muda, akhirnya kau datang," Paul tersenyum dan mengangguk pada Yangyang yang dibalas anggukan ringan.

Xiao Zhan hanya menggumam samar. Dia belum berani membuka pintu ruangan sampai Yangyang mengusap punggungnya. Xiao Zhan menarik nafas dan menghembuskannya perlahan. Dia meraih tangan Yangyang dan menggenggamnya erat.

Sebelum sempat membuka pintu, Yangyang menarik tangannya.

"Zhan, akan sangat tidak nyaman kalau aku ikut masuk. Lebih baik aku menunggu di luar," ujarnya.

"Tidak. Kau ikut denganku," Zhan kembali memegang tangannya.

Yangyang menjadi serba salah. Dia tahu kalau sekali lagi menolaknya, Xiao Zhan pasti tidak jadi memasuki ruangan dan memilih pulang tanpa melihat Wang Yibo.

Paul hanya menggeleng samar melihat adegan dua orang itu. Akhirnya dia lebih dulu membuka pintu dan melihat bosnya berpaling ke arah pintu.

Wang Yibo menoleh saat mendengar pintu ruangan terbuka dan melihat Paul masuk diiringi Xiao Zhan. Senyumnya langsung mengembang menatap wajah kekasihnya yang sangat dia rindukan. Tapi sedetik kemudian bibir yang membentuk senyuman itu kembali menghilang.

Di belakang pemuda manis itu ikut masuk seorang pemuda yang sangat dia kenal. Dan saat Paul menjauh dari samping Xiao Zhan, matanya melebar melihat dua tangan yang saling menggenggam erat.

Wang Yibo merasakan dadanya bergemuruh. Rasa cemburu menjalar membakar hatinya. Perasaan panas dan menyengat menjalari sekujur tubuh. Roman mukanya langsung berubah mengeras.

Sementara Yangyang yang ditarik Xiao Zhan benar-benar seperti seorang terdakwa yang masuk ke ruangan sidang. Semua mata di ruangan itu tertuju padanya. Dia merasa tidak berdaya dan hanya bisa mengangguk sopan pada Wang Yibo yang menatapnya dengan tatapan benci dan cemburu.

𝓛𝓸𝓿𝓮 𝓑𝓮𝓽𝔀𝓮𝓮𝓷 𝓣𝓱𝓮 𝓛𝓲𝓷𝓮𝓼 [𝓢𝓮𝓪𝓼𝓸𝓷 2][ᴇɴᴅ]Where stories live. Discover now