8

787 65 8
                                    






Komentlah yang banyak agar aku juga semangat






Beribu pertanyaan dan pernyataan kini menari di benak pemuda Kim Taehyung. Ingin mengutarakan tapi kepada siapa akan kah orang orang bisa menjawabnya?.

Segelintir perasaan menghangat yang menyapu jiwanya saat mendengar sang kekasih tengah mengandung anaknya jelas tak bisa di pungkiri. Dia bahagia. Jungkooknya hamil. Bahkan dia tak tau sejak kapan senyum merekah itu terlukis di bibirnya. Membayangkan bagaimana indahnya nanti hari mereka dengan buah hati mereka.

Namun penjelasan dokter membuatnya di landa rasa takut. Di mana kehamilan pria yang terbilang langka ini rentan akan ke rapuhan. Janinnya bisa saja tak berkembang baik jika tidak di kontrol dan di beri asupan yang baik juga. Satu kata yang memjadi momok menakutkan kontrol. Bukan Taehyung tak mau melakukan itu jelas dia ingin nanti anaknya sehat saat lahir. Yang jadi buah pikirannya sekarang adalah biaya.

Taehyung tau selama masa kehamilan nanti tentu tak sedikit biaya yang akan dia keluarkan apalagi Dokter menyuruh rutin kontrol setiap bulannya.

Akankah dia mampu untuk membiayai nantinya. Sementara sekarang saja dia belum dapat kerja. Tadi pagi dia hanya kerja serabutan apa yang bisa. Tapi kedepannya tentu dia ingin mencari pekerjaan yang tetap dan menghasilkan banyak uang. Lalu pekerjaan seperti apa yang akan dia dapat tanpa adanya ijazah. Dan juga dia masih 18 tahun.

" Kita ke kamar Jungkook " Ucapan Youngi menyadarkan Taehyung dari lamunan panjangnya dan Taehyung pun mengangguk.

" Kami akan menyusul sekalian menjelaskan pada pasien tentang keadaannya " Ucap dokter Seokjin.

" Selamat Tuan Kim Taehyung anda akan menjadi ayah " Dokter Kim Namjoon mengulurkan tangan memberi ucapan selamat.

Taehyung hanya memandang tangan Namjoon yang mengambang di udara itu. Terlihat ragu ingin membalas.

" Apa kalian tidak merasa jijik pada kami ?" pertanyaan yang dari tadi di simpannya kini di keluarkan. Dia hanya ingin tau apa setelah ini dia dan Jungkook akan mendapat perlakuan yang sama lagi saat di kantor polisi. Di mana mereka di caci dan di hina akan hubungan mereka.

" Jujur aku memang terkejut, aku pernah mendengar hubungan seperti ini tapi dari luar negri sana, dan aku tak menyangka akan menemukannya tepat di depan mataku " Youngi menjawab lebih dulu.

" Kami dokter, jelas hal hal langka seperti ini akan menjadi suatu tantangan untuk kami, dan soal jijik yang kau katakan...." Ada jeda di kalimat Namjoon. Dia mendekat ke arah Taehyung dan seketika langsung memeluk Taehyung menepuk punggung itu beberapa kali seolah memeberi kekuatan layaknya seorang kakak laki laki.

" .......lupakan itu, yang terpenting sekarang adalah kita harus menjaga agar kekasih dan bayi mu selamat sampai lahir nanti ".

Dokter Seokjin pun mengangguk halus di belakang dokter Namjoon. Tak di pungkiri betapa bahagianya Taehyung saat ini. Setidaknya masih ada yang memandang mereka layakanya manusia.



Jungkook sudah di perbolehkan pulang oleh dokter. Tentu saja tadi Jungkook sudah mendengarkan penjelasan panjang lebar dari kedua dokter itu. Bohong dia teka merasa senang. Hanya saja dia terganggu saat di dapatinya dari tadi wajah Taehyung selalu di tekuk sama sekali tak menyiratkan kebahagian.

" Tae.....? " Jungkook menghentikan langkahnya, tangannya yang dari tadi di genggaman Taehyung sedikit dia sentak membuat Taehyung terkejut dan seketika sadar dari lamunannya yang entah keberapa kali.

" Ya...sayang...ada apa ?" Ucapnya menatap Jungkook.

" Kita gugurkan saja ....!"

Hazel Taehyung seketika membola mendengar pernyataan kekasihnya tak percaya akan apa yang di katakan Jungkook.

scenery End (pindahan dari akun lama )Where stories live. Discover now