9

712 62 9
                                    







" Menikahkaan kalian.....?"

Taehyung tak ragu untuk menganggukkan kepalanya. Berbeda dengan Jungkook yang memang sedikit ada keraguan pada dirinya. Bukan ragu untuk menikah dengan Taehyung tapi dia sangsi apakah pendeta ini akan mau mengabulkan permintaan mereka.

" Kalian bercanda Nak...? Kalian kan sama sama laki laki !" ucap pendeta itu.

" Tidak ada bercanda dalam kamus hidupku Bappa, aku selalu memegang setia kata kataku " balas Taehyung meyakinkan pendeta itu.

" Bagaimana mungkin....ini....ini sangat di larang negara juga di larang Tuhan. Apa kalian tidak berpikir dulu sebelum bertindak, bagaimana dengan perasaan orang tua kalian nanti ?" cerca pendeta itu pada Taehyung.

" Kami sudah tak punya orang tua lagi ......" Jungkook meremat lengan Taehyung yang tengah berkata seperti itu. Jelas dia tau sekarang Taehyung berusaha mati matian untuk tak menganggap orang tua nya ada.

" Apa maksudmu...?"

" Orang tuaku sudah tak menganggapku lagi saat aku mengatakan akan menikahinya".

Pendeta itu menarik nafasnya berat. Sepenuhnya mengerti maksud ucapan anak muda yang ada di depannya.

" Nak...sudahlah...kalian pulang saja..lupakan soal menikah. Tak akan pernah bisa aku melakukannya, ini jelas salah dan dosa besar kalian pasti tau itu. Kalian tak akan di ampuni nanti. " Secara halus pendeta itu meminta Taehyung untuk mundur dan mengalah.

Jungkook pun sudah pasrah dia tau ini mustahil untuk di lakukan.

" Tae sudahlah..ayo pulang "

" Lalu jika kami salah akan hubungan ini, bagaimana dengan anak yang ada di dalam rahimnya.....apakah dia juga bersalah sampai dia harus lahir tanpa seorang ayah..?"

Ucapan Taehyung jelas mengejutkan pendeta itu.     Berkali kali dia mengerjap membenarkan penglihatan dan pendengarannya menatap ke arah Taehyung yang kini menunjuk perut Jungkook.

Kaki lelaki tua itu perlahan melangkah mendekat ke arah Jungkook. Memandang tepat di perut Jungkook yang masih rata. Tak percaya akan apa yang di katakan pemuda itu. Dia menatap Taehyung dan Jungkook bergantian mencari kebohongan pada dua pemuda itu. Namun yang dia dapat adalah tatapan memohon penuh harapan padanya.

" Bagaimana mungkin....puji Tuhan...ini suatu keajaiban "

Pendeta itu tanpa sadar mengusap halus perut Jungkook. Meski Jungkook sempat takut tapi dia membiarkannya.

" Memang kalau Dia sudah berkehendak semua bisa terjadi tanpa ada yang bisa melarangnya " ucapnya kemudian.

" Siapa saksinya ...?"

" Hhuh....?"

" Kalian ingin menikahkan..? Lalu siapa saksinya ?" .

Seketika senyum Jungkook dan Taehyung merekah menandakan mereka sangat bahagia mendengar pendeta itu akhirnya mau menikahkan mereka.

" Tunggu di sini, aku akan memanggil seseorang " Ucap Taehyung tak sabar berlari meninggalkan Jungkook dan pendeta itu hendak menemui seseorang.

Pemberkatan pernikahan sederhana itu berlangsung khitmat. Ada sedikit rasa haru di sana saat mereka menyadari begitu banyak kekurangan. Harusnya pernikahan itu di hadiri banyak tamu dan orang tua layak nya pernikahan normal, harusnya mereka memakai pakaian indah, harusnya ada cincin yang terbuat dari emas putih yang melingkar. Tapi di sini hanya ada dirinya dan kekasih tercinta yang sebentar lagi akan jadi ibu dari anaknya, seorang pendeta dan seorang yang menyaksikan pernikahan mereka. Taehyung tersenyum bahagia di balik lukanya.

scenery End (pindahan dari akun lama )Where stories live. Discover now