15

728 55 5
                                    





















" Berapa lama lagi Taehyung sampai " ucap Namjoon pada Yoongi di ruang  pintu ruang UGD rumah sakit itu.

Tak lama Dokter Seokjin yang jelas spesialis kandungan datang sedikit berlari dan sedikit panik.

" Apa masih lama...? Kurasa kita tak bisa menundanya lagi pendarahannya semakin banyak aku takut Jungkook tak mampu bertahan dan malah berakibat fatal " Cemas Seokjin dokter muda itu.

Yoongi selaku orang yang bertanggung jawab sampai Taehyung datang langsung men iya kan. Tak ada jalan lain selain tindakan cepat kalau tidak nyawa Jungkook jadi taruhannya.

" Lanjutkan saja operasinya biar aku yang tanggung jawab " Finish Yoongi.

Maka kedua Dokter itu segera bertindak cepat.
Memindahkan ranjang Jungkook ke ruang operasi dengan segala peralatannya.

Namun tepat saat akan memasuki ruangan operasi itu.

" BERHENTI.......!!!!" suara berat terkesan dalam penuh penekanan terdengar lantang dan menggema di koridor rumah sakit itu. Membuat semua mata mau tak mau mengikuti arah suara itu.

Tak terkecuali dua dokter mudah yang tengah berusaha mendorong ranjang Jungkook untuk masuk keruangan Oparasi.

" Appa..."  Lirih Namjoon saat melihat siapa yang tengah menginterupsinya agar berhenti mendorong ranjang pasiennya.

Laki laki berperawakan matang dan paruh baya itu berjalan mendekat ke arah Namjoon. Dengan tatapan sengit jelas menampilkan raut tak suka .

" Siapa yang mengijinkanmu melakukan operasi pembedahan ini, karna setauku kau bukan dokter kandungan " ucap laki laki yang di panggil Appa oleh dokter muda itu.

" Appa...aku hanya...." gugup Namjoon yang benar benar tak berkutik jika sudah berhadapan dengan ayahnya itu. Karna memang dia bukan dokter kandungan dia ahli bedah. Tapi karna dia dan Seokjin bersahabat dan kebetulan Jungkook adalah paseien langka. Itu sebabnya Namjoon tertarik.

" Bahkan ku dengar di bukan seorang wanita....benar...?"

" Itu..aku.....aku...."

" Dokter Kim Namjoon...ikut ke ruanganku...
Dan kau dokter Seokjin kau tentu tidak ingin lisensimu di cabutkan...!!!"

Yang mana seketika membuat dokter itu melepaskan tangan dari ranjang Jungkook.













" Yak.....Dokter kau tidak bisa seperti ini..." Teriak Yoongi. Bahkan Youngi sudah mencengrak krah baju dokter Seokjin yang terlihat kebingungan itu.

" Maaf Youngishi...aku...." jujur Dokter itu pun tak tau harus berbuat apa. Satu sisi dia ingin membantu Jungkook sisi lain ini soal kelansungan hidupnya. Jika lisensi nya di cabut dia tidak akan bisa menjadi dokter lagi di manapun.

Yoongii berteriak frustasi bahkan sampai memukul dinding. Dia sendiri tak tau kenapa bisa begini. Baginya Jungkook sudah seperti adik kandungnya sendiri. Terlebih lagi dia juga tau bagaimana menderitanya Jungkook saat dalam kondisi hamil sendirian tanpa suami. Yoongii sering melihat namja manis itu melamun sendirian sambil mengusap perutnya. Menerawang jauh memikirkan suaminya yang jauh di sana.

Bahkan saat anak itu mengalami masa ngidam tak jarang Yoongi melihat Jungkook menahannya demi berhemat. Karna Taehyung mengirim uang hanya sebulan sekali.

Youngii bukan tak mau membelikan hanya saja Jungkook tak mau. Kalaupun di terima nantinya itu Youngi terpaksa berbohong dengan mengatakan kalau dia tadi dapat bonus. Karna dengan begitu Jungkook baru mau menerimanya.



" Appa ku mohon....biarkan dia melahirkan di sini nyawanya sedang sekarat dia butuh pertolongan kita " Memelas Namjoon mengatakan pada ayahnya agar sang ayah mau mengijinkan

" Kau  ingin mencoreng nama baik rumah sakit kita "

" Bukan begitu Appa...."

" Kim Namjoon.....dia laki laki yang punya kelainan...mana ada laki laki bisa hamil "

" Lalu dia apa ayah.....justru sekarang aku ingin mengatakan kalau anggapanmu salah. Buktinya ada kan. DIA....KIM JUNGKOOK ISTRI DARI KIM TAEHYUNG DAN KINI TENGAH MENGADUNG ANAKNYA apa itu tak cukup sebagai bukti kalau nyatanya laki laki juga bisa hamil " jawab Kim Namjoon dengan lantang.

" Itu hanya kelaianan...." Hentak ayahnya tak lebih keras.

" Anugrah...itu anugrah Appa "









" Taehyung pelan sedikit jalannya " Jimin terlihat terseok seok mengikuti Taehyung yang berjalan setengah berlari tepat saat dia baru turun dari pesawat. Taehyung bahkan tak menghiraukan lagi orang orang yang di tabraknya pikirannya hanya satu ....Jungkook.

Tepat saat akan turun pesawat Yoongi memberi kabar kalau operasi Jungkook di hentikan. Jelas itu membuat Taehyung ingin mati saja rasanya mengingat bagaimana Jungkook bisa bertahan. Apalagi Yoongi juga mengatakan Jungkook sekarat.

Tuhan aku tau kau sangat membenciku karna sudah melawan kodratmu. Aku tau dosaku tak akan mampu di ampuni...kau boleh menghukumku nanti  tapi saat ini kumohon jangan ambil dia dan anakku dariku....

Itulah lafal doa yang di ucapkan Taehyung sepanjang perjalanan di taksi menuju rumah sakit. Jimin hanya mampu menenangkan sahabatnya itu melalui tepukan ringan di bahu.

Bahkan tepat kakinya menginjak lantai rumah sakit itu tanpa sadar air matanya sudab menetes terlebih dahulu. Dadanya bergemuruh hebat. Ada rasa tak sanggup untuk sekedar melangkah menggerakkan kaki rasanya kakinya terpaku kuat di sana. Tapi kembali dia mengungat Jungkook yang kini pasti sangat membutuhkan dirinya menghadapi maut yang jelas di depan mata. Yang jelas butuh uluran dan dekapan untuk sekedar menguatkan nya.

Kakinya perlahan di angkat melangkah lalu berlari menyusuri koridor rumah sakit. Tas yang di bawapun di lupakan karna yang di pikirannya sekarang hanya Jungkook.

Gema tapak kaki Taehyung menambah suasana tegang di tambah ruangan Jungkook juga di lantai 5 jelas butuh waktu dan dia sendiri tidak yakin apakah nanti Jungkook akan mampu bertahan atau malah pergi meninggalkannya.

" Jungkookah.....khajimma....jangan tinggalkan aku...:









Tbc

scenery End (pindahan dari akun lama )Where stories live. Discover now