II : Stalker

2K 320 58
                                    

𝓮𝓷𝓳𝓸𝔂

🌻

"Niisan!! Ini sudah setengah 8 aku bisa terlambat!"

Sasuke keluar dari kamarnya dengan turtle neck berwarna biru tua. Hinata mengambil roti sandwich yang ia buat untuk sarapan. Tak lupa ekstra tomat untuk Sasuke.

"Ayo berangkat"

Hinata masuk terlebih dahulu ke dalam mobil sedan hitam milik Sasuke. Lelaki itu segera mengeluarkan mobil dari tempat parkir, Hinata menyodorkan potongan sandwich untuknya disambut dengan gigitan kecil oleh Sasuke yang fokus pada jalanan.

Di dalam mobil radio memutar lagu dan menyiarkan ramalan cuaca hari ini.

"Ini karna niisan terlambat bangun, kita jadi terlambat." ucap gadis itu pelan dengan nada menggoda. Sasuke tertawa kecil, tangan kiri lelaki itu meraih wajah Hinata mengerucutkan wajah gadis berumur 18 tahun itu dengan gemas.

"Salah siapa yang selalu mematikan alarm di ponselnya hah?"

Hinata mengerucutkan bibirnya, ia kalah telak.

●○●○

Gerbang sekolah menengah atas yang Hinata datangi sudah terlihat, beberapa murid pun terlihat berjalan kaki dari arah stasiun.

Mobil sedan Sasuke berhenti tak jauh dari sekolah. Hinata melambaikan tangan pada salah satu temannya Ino yang terlihat tak jauh dari mobil Sasuke.

Ino yang menyadari mobil tak asing Sasuke segera berlari kencang, ia juga merapikan kuncir tingginya saat melihat Sasuke keluar dari mobil.

"Ohayou Hinata-chan! Oh Uchiha-san Ohayou gozaimasu!" sapa gadis dengan rambut blonde itu. Tentu saja dengan nada yang lebih rian dari biasanya.

"Yamanaka-san." Sasuke menyapa gadis itu sambil menganggukan kepalanya kecil.

"Tumben Uchiha-san mengantar Hinata-chan, ada apa?"

"Aku sedang libur dan juga hanya ingin memanjakan gadis ku ini."

"Niisa-!!"

Hinata terkejut saat merasakan Sasuke memeluk bahunya seketika. Ino sudah hampir berteriak histeris. Seorang Sasuke Uchiha, bergelut manja pada gadis bertubuh mungil itu.

Ah ia ingin menjadi Hinata!

Sasuke mendekatkan bibirnya ke telinga Hinata, rona merah alami gadis itu semakin gelap saat merasakan hembusan nafas Sasuke di sekitar telinganya. "Arah jam 2 ada laki-laki dengan jaket coklat, apa itu dia?" bisiknya pelan.

Hinata melirik arah yang disebut Sasuke, tubuh gadis itu membeberapa saat. "Un.. itu orangnya." balas Hinata juga berbisik.

Laki-laki yang mereka perhatikan merasa mendapat atensi yang tak diinginkan itu segera bersembunyi di talik tembok. Sasuke membetulkan posisinya, dengan posisi lengan masih melengket pada Hinata.

"Hinata-chan, aku tidak sabar untuk memulai kegiatan klub sore ini"

"Klub memasak kalian masih bertahan?" ucap Sasuke kini dengan nada menggoda. Ino mengingat apa kemarin ia ke kuil karena hari ini ia sangat beruntung bisa mengobrol kecil dengan pria idamannya.

"Tentu saja Uchiha-san! Berkat masakan Hinata-chan para sensei tidak khawatir dengan hasil klub kami" jawab Ino ceria.

"Berarti kau pulang lambat hari ini?" tanya Sasuke pada fokus utamanya. Hinata mengangguk kecil, "Niisan tidak perlu menjemput ku, aku bisa pulang dengan kereta seperti biasa."

Sasuke melepaskan gelutannya, "Yamanaka-san bisa tinggalkan kami sebentar?"

Ino cukup terkejut dengan permintaan Sasuke tapi gadis itu segera pamit dan berlari kecil masuk ke dalam kawasan sekolah. Hinata tak berani menatap Sasuke setelah teman pirangnya itu pergi.

"Hinata..." panggil Sasuke pelan. Gadis itu masih tak menoleh, "Kemarin malam kau di apartemen ku seperti kucing kecil yang ketakutan dan sekarang kau bilang aku tidak perlu menjemput mu?" Hinata akhirnya menoleh, Sasuke bersandar di mobil sedannya, melipat kedua tangan di depan dada.

"Niisan minggu lalu sangat sibuk... Kau selalu pulang malam, dan hari ini kau akhirnya bisa istirahat, kau bahkan bangun terlambat tandanya niisan masih sangat lelah tapi kau malah mengantar ku... Niisan beristirahatlah."

"Hinata... Aku senang kau perduli tapi tidak di saat seperti ini. Kau memiliki seorang stalker Hinata, demi tuhan aku tidak akan membiarkan siapapun menyakiti mu lagi..." Sasuke hampir mengeluarkan emosinya berlebihan, tapi ia segera menahan gejolak itu saat melihat raut wajah Hinata yang melembut dan memeluk tubuhnya.

"Maaf niisan...Aku mengerti...gomen" gumamnya di dada Sasuke.

"Masuklah, sore nanti kabari aku kalau sudah selesai dengan klub memasak mu."

Hinata melepaskan pelukannya perlahan, "Niisan tidak marah pada ku kan?"

Sasuke membelai puncak kepala gadis itu lembut, "Tidak...Aku tidak bisa marah pada mu Hinata."

Senyum gadis itu mengembang, melambai pada Sasuke sebentar sebelum berbalik masuk ke dalam kawasan sekolah. Sasuke memandang gadis itu sampai hilang di dalam awasannya.

Masuk ke dalam mobil, masih menatap lekat pada posisi dimana laki-laki yang menguntit Hinata beberapa minggu ini. Ia menyalakan mobil dan melaju melewati posisi itu. Lelaki dengan jaket coklat dan topi biru itu masih berdiri di sana.

Tangan kasar Sasuke mencengkram stir mobil erat, untuk saat ini ia tak berniat melakukan apapun pada lelaki itu. Tapi kalau Hinata mengadu kalau lelaki itu berani mendekati atau menyentuhnya ia tentu tak akan tinggal diam.

"Untuk saat ini kau masih bisa melihat milik ku, sialan" bisiknya geram.

●○●○

"Uchiha-san semakin hari semakin tampan, iyakan Hinata-chan!?"

Ino tersenyum sepanjang koridor sekolah, Hinata hanya tersenyum menanggapi ucapan gadis blonde itu.

"Ne ne Hinata-chan, apa Uchiha-san sudah punya pacar?"

"Eh?"

"Maksud ku, umurnya sudah cukup tua kan? Pasti dia sudah punya banyak teman perempuan. Ah aku ingin cepat lulus dari sekolah dan bergaul dengan orang-orang dewasa, kau tau sendiri laki-laki di sekolah kita sangat kekanak-kanakan!" omel Ino panjang lebar.

"Niisan tidak pernah membawa perempuan tapi mungkin dia masih sibuk dengan pekerjaannya"

"Hmm? Atau Uchiha-san menunggu mu lulus?" goda Ino. Hinata terhenti di depan kelasnya, terkejut dengan ucapan menggoda Ino.

"I-Ino-chan! Jangan asal bicara, niisan hanya menjaga ku! K-kami sudah kenal sejak kecil."

Ino tertawa kecil, menaruh tas berwarna ungu kesayangannya, "Aku hanya bercanda Hinata-chan! Tidak mungkin kan anak kecil seperti kita menjadi tipe mereka."

Hinata tersenyum tipis, "Tapi... Sai sensei menyukai mu, Ino-chan!" Wajah Ino berubah memerah. Ah, Hinata ternyata bisa juga menggodanya.

"Hinata-chan!! Ssssttt"

Keduanya pun akhirnya tertawa dengan obrolan melenceng mereka pagi ini.

~ つづく ~

Note.

Thank you buat yg vote and komen di chapter sebelumnya🤗🤗
Semoga suka dengan chapter barunya walaupun agak pendek dari sebelumnya

Paradise ● SasuHina (END)Where stories live. Discover now