IV: Obsession

1.7K 267 72
                                    

𝓮𝓷𝓳𝓸𝔂

🌻

Pupil hitam itu terus menatap pada orang di depannya. Sudah 10 menit? 20 menit? Entah sudah berapa lama lelaki di depannya menulis email tanpa henti.

"Kau punya sekertaris kan? Kau bisa memintanya kalau kau kewalahan Sasuke."

Sasuke akhirnya berhenti, bersandar sebentar pada kursi hitamnya. "Aku harus menyelesaikan emailnya hari ini sebelum sore, sekretaris ku akan mengoreksinya nanti."

"Hm? Kenapa buru-buru sekali?" lelaki dengan kuncir rendah itu meminum kopinya, ah ia jadi ingin minum scotch melihat Sasuke sangat sibuk.

"Hinata pulang cepat hari ini," jawabnya seadanya, "dan lagi! Kenapa kau ada di sini baka aniki?"

Itachi tertawa renyah, masih suka melihat adiknya berwajah masam. "Aku ingin kabur sebentar dari kantor, tidak apa kan aku mengunjungi adik ku tersayang kan? Ah! Aku ingin bertemu Hinata-chan juga, sudah berapa bulan aku tidak bertemu dengannya."

Sasuke mendengus dengan ucapan Itachi.

"Kenapa sekarang kau menjemput Hinata?" Itachi kembali meminum kopi hitamnya.

"Ada masalah dengan itu?"

"Kau terlalu memanjakannya."

"Ibu juga terlalu memanjakan Hinata kalau kau bilang begitu." jawab Sasuke masih fokus pada layar komputernya.

Itachi berdiri, mengamati ruangan kerja Sasuke. Sudah 3 tahun ia pindah ke Tokyo bersama dengan Hinata, adiknya itu bilang ia akan menjaga Hinata, walaupun tak tinggal bersama, komplek apartemen mereka memanglah sangat dekat sehingga ibunya mengizinkan Hinata untuk sekolah di luar kota.

"Sudah 4 tahun..." ucap Itachi pelan, Sasuke melirik saudaranya.

"Ah.. 4 tahun..."

"Kau tidak ingin membawa Hinata untuk tahun ini?"

Sasuke menarik nafasnya dalam, "Aku tidak akan membawa Hinata ke Nikko."

"Ibu merindukan Hinata, kau tau? Kau hanya mengajaknya pulang setahun sekali, lalu kau selalu meminta kami yang ke Tokyo."

Sasuke sudah menyelesaikan email yang ia tulis, meneguk air putih yang ada di atas meja nya. "Hinata lebih tenang dengan kehidupan barunya di sini, aniki...Dia aman bersama ku."

Itachi tersenyum tipis, "Hinata akan baik-baik saja, kau terlalu berlebihan Sasuke, dia sudah besar bukan gadis kecil lagi."

"HINATA..." nada suaranya terdengar tinggi, Itachi sempat mengerutkan dahinya beberapa saat. "Ekhm.. Hinata lebih aman saat bersama ku, aniki." ucapnya sekali lagi.

"Baiklah Sasuke aku paham... Sore ini bisa aku menjemput Hinata bersama mu? Kita makan malam bersama."

Sasuke hanya bergumam pasrah, toh kalau tak dibolehkan Itachi akan datang dengan sendirinya.

●○●○

"I-Itachi-niisan?!!"

Hinata membulatkan matanya, ia tak salah lihat saat menyadari seseorang keluar dari mobil sedan Sasuke. Tubuh tinggi, rambut hitam panjang dengan kuncir rendah itu tersenyum padanya.

"Yo! Hinata-chan!"

"Kapan Itachi-niisan datang?"

"Baru tadi siang, kau senang bisa melihat ku?"

Hinata mengangguk bersemangat, "Sangat!"

"Aniki ingin makan malam bersama, kau ingin makan sesuatu?"

Paradise ● SasuHina (END)Where stories live. Discover now