IX: Sasuke

1K 203 38
                                    

<𝓮𝓷𝓳𝓸𝔂>

🌻

Musik di radio terdengar mengiringi perjalanan pulang Sasuke dan Hinata. Walaupun tak banyak kata ya g terucap Hinata tahu mood lelaki di sampingnya itu sedang bagus sekarang. Terbukti ia ikut bersenandung lagu lama yang disiarkan di radio itu.

"Niisan, apa rapat mu lancar? Kau terlihat senang sore ini"

Sasuke melirik sesekali pada Hinata, membelai puncak kepala gadis itu saat berhenti di lampu merah, "Beberapa saham di kantor sedang naik, dan ya, rapat tadi tadi sangat lancar."

Hinata tersenyum merasa ikut senang mendengar kabar baik itu.

"Ingin makan diluar? Kau ingin makan sesuatu?" tawar Sasuke kembali fokus pada jalanan.

Hinata terlihat berpikir sebentar, "Yakiniku?" Sudah lama ia tak makan yakiniku, dan keluarga Choji teman satu angkatannya di sekolah memiliki restoran yakiniku cukup terkenal di Tokyo.

"Akimichi?" tanya Sasuke meyakinkan nama restoran yakiniku yang Hinata sukai itu. Garis di sampingnya bergumam mengiyakan. "Tapi kita pulang dulu, pakaian ku terasa tak nyaman."

"Hai."

○○

Hinata menyisir rambutnya yang masih setengah basah, ia sedang duduk di depan cermin di kamar biasa yang ia tempati di apartemen Sasuke. Ia masih  takut untuk pulang ke tempatnya sendiri, takut kalau nanti ucapan Ino tentang Kabuto yang bisa saja muncul di depan pintunya menjadi kenyataan.

Sasuke terlihat bersandar di depan pintu, menyilangkan tangannya di depan dada. "Kau sudah terlihat cantik, jangan berdandan yang berlebihan,"ucapnya menggoda Hinata.

Hinata tertawa kecil," Aku tidak berdandan kok! Hanya merapikan rambut." Hinata kembali menyisir rambut panjangnya.

Kaki jenjang Sasuke melangkah mendekati gadis itu, menarik dagu gadis itu dengan jarinya membuat gadis itu menengadah dari tempatnya menatap pada Sasuke. Ibu jari Sasuke membelai pelan bibir bawah Hinata yang sudah berhias dengan lip gloss tint berwarna pink nude, membuat bibir ya g menggoda itu terlihat seperti kelopak mawar yang merekah.

Sasuke ingin menciumnya. Menghilangkan lip gloss itu dari bibir Hinata agar ia bisa me oles bibirnya lagi dan kembali Sasuke kacaukan sampai ia puas.

"N-Niisan?" panggil Hinata yang gugup karena terus di tatap dengan intens oleh Sasuke, apalagi mata hitamnya sangat jelas menatap kearah bibirnya.

"Hinata..." panggil Sasuke seperti berbisik. Mata Hinata terlihat lebih besar dari biasanya, berkaca-kaca namun buka seperti menangis, indah, itu yang Sasuke pikirkan. "Sebut nama ku."

Hinata merasakan ia merinding hebat saat tangan kanan Sasuke membelai rambutnya sampai ke belakang lehernya.

"N-Niisan?"

"Sasuke" koreksinya.

Mata Hinata berkedip, bulu mata gadis itu lebat dan curly dengan alami, cantik.

"S-Sasuke?" ucap Hinata sedikit gugup. Oh tidak! Gadis itu benar-benar gugup sekarang.

"Jangan terbata." ucap Sasuke sekali lagi, masih memainkan bibir bawah gadis itu. Setengah riasan bibir yang Hinata kenakan sudah terhapus oleh ibu jarinya.

Paradise ● SasuHina (END)Where stories live. Discover now