XIII : Calm before the Storm

954 171 26
                                    

𝓮𝓷𝓳𝓸𝔂

🌻

"Bagaimana kalau kalian berkunjung lagi libur tahun baru nanti ?"

Sasuke memasukkan barang dan koper mereka ke dalam mobilnya. Mikoto memeluk bahu Hinata erat, tak lupa memberikan bekal untuk Hinata dan Sasuke makan setelah sampai Tokyo.

"Kalau Hinata ingin ke sini untuk tahun baru mungkin kami bisa meluangkan waktu." sahut Sasuke.

Hinata memeluk Mikoto balik, Itachi dan Fugaku saat semua persiapan mereka selesai. Liburan 2 minggu di Nikko mereka sudah selesai. Sasuke harus kembali bekerja dan Hinata sudah punya agenda berlibur bersama teman-temannya, musim panas terakhir mereka di masa sekolah.

"Ibu bisa ke Tokyo juga mengunjungi Hinata kalau ibu sangat rindu dengannya."

"Maa, Sasu-chan jangan cemburu begitu! Tentu saja ibu akan mengunjungi mu juga." Mikoto tertawa geli. Sasuke memeluk Mikoto, Itachi dan juga Fugaku, berpamitan pada keluarganya. "Jaga dirimu dan Hinata baik-baik." pesan Mikoto. Sasuke mengangguk pelan. "Tentu saja bu."

Mikoto melambaikan tangannya saat mobil sedan hitam itu menjauh dari pekarangan rumahnya.

●○●○

Jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi saat Sasuke dan Hinata sampai di apartemen, keduanya langsung menurunkan koper dan tas yang dibawa agar bisa lekas beristirahat. Hinata dengan cekatan membuka kotak bento yang Mikoto siapkan untuk mereka di meja makan. Salad, tenpura, beberapa onigiri dan sayuran lainnya terlihat sangat lezat. 

"Ingin teh?" Sasuke juga memasuki dapur, mengambil dua mug, Hinata menoleh sebentar dan mengangguk pelan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ingin teh?" Sasuke juga memasuki dapur, mengambil dua mug, Hinata menoleh sebentar dan mengangguk pelan. Sasuke pun menagisi air di ceret listrik dan menunggu sampai air mendidih. Tak lupa mengambil kotak teh yang biasa ia gunakan. 

Sosok Hinata yang masih asik membongkar tatanan kotak bento besar itu membuat Sasuke gemas dan berjalan menghampirinya, memeluk pinggang ramping Hinata dengan dua tangannya, membuat gadis itu sedikit kesulitan bergerak. "Niisan, aku sedang menyiapkan makan," ucap Hinata sedikit kesal. 

Sasuke menaruh dagunya di atas bahu Hinata. "Aku sudah lapar Hinata," bisiknya tepat di samping telinga gadis itu. Mendengar namanya disebut dengan intonasi pelan membuat bulu kuduk Hinata merinding, ini masih pagi dan Sasuke sudah menggodanya saja!

"A-aku akan mengambil sumpit kalau niisan sudah sangat lapar." 

Nafas Sasuke terasa panas di telinga dan pipi Hinata, Sasuke sukses membuat gadis itu tak bisa berpikir kemana-mana selain sosok yang tengah memeluknya itu. Sasuke menyeringai, mencium pipi tembam Hinata dan melepas pelukannya, mencek air di dalam ceret listrik itu, meninggalkan Hinata dengan wajah memerah. 

"Ingin tambah es?" tanya Sasuke memasukan air panas kedalam mug dan dibalas anggukan oleh Hinata. 

Hinata sudah menaruh sumpit dan sendok di samping kotak bento, Sasuke menyusul dengan dua mug yang sudah terisi es teh segar itu. Sasuke lekas memasukan onigiri yang ada di dalam kotak ke dalam mulutnya, mengunyah salah satu makanan favoritnya itu dengan tenang. Hinata menaruh tomat cherry di saladnya untuk Sasuke. 

Paradise ● SasuHina (END)Where stories live. Discover now