VIII: Blood

1K 197 54
                                    

𝓮𝓷𝓳𝓸𝔂

🌻

Mention blood and bahasa eksplisit


"Hn?"

Sasuke menyentuh kotak yang ada di tanah. Beberapa bagian sudah terbakar habis, terlihat dari abu yang menumpuk. Lelaki itu berjongkok, mengambil beberapa bagian yang tak terbakar dan masih bisa sedikit terlihat.

"Foto?"

Sasuke membersihkan sisa abu, foto yang sudah hampir terbakar habis itu menampilkan setengah badan dari Hinata yang mengenakan seragam olahraga. Beberapa tulisan pun masih terlihat disana.

"Kabuto sialan...." bisiknya geram.

Sesuatu yang terbakar itu pasti menjadi alasan kenapa Hinata mendatanginya. Kabuto, sesuatu berisi foto itu pasti dari lelaki yang selama ini menjadi Stalker Hinata, dan Sasuke tak akan tinggal diam. Lelaki itu benar-benar sudah kelewatan.

"Kabuto ya... Hmmm apa yang harus aku lakukan padanya." bisik lelaki itu mengepal kan tangannya kuat, membuat foto yang sudah hampir hancur itu rusak.

●○●○

"Hinata, kau dengar ucapan ku?"

"Ah... Gomen, ada apa Ino-chan?"

Ino menghela nafasnya, ia sudah cerita panjang lebar tapi sepertinya gadis di depannya itu tak fokus pada sekelilingnya. "Ku bilang Sai sensei akan merekomendasikan ku untuk masuk seni di Universitas Tokyo, dia punya kenalan mungkin akan mudah untuk masuk."

"Eh? Ino-chan benar-benar akan masuk seni?"

Ino memakan roti melon di tangannya, mengunyah dengan pelan, "Sai sensei bilang aku berbakat di bidang seni... Jadi ku pikir aku akan mencoba masuk jurusan itu..."

Hinata tersenyum pada sahabatnya itu, walaupun Ino selalu terlihat semberono dibidang pelajaran gadis itu memiliki visi pasti untuk masa depannya. Mungkin kedekatan Ino dengan guru seni yang masih muda itu tak buruk juga.

"Bagaimana dengan mu?" tanya Ino kemudian.

"Aku belum tahu..." jawab seadanya, ia tak tahu harus memilih minat apa. Padanya 6 bulan lagi dirinya akan lulus dari sekolah.

"Kau belum bicara tentang masa depan mu dengan Uchiha-san?"

Hinata menghela nafasnya, "Belum... Tapi yang pasti aku tidak ingin jauh dari Sasuke-niisan." Ino tersenyum menggoda pada Hinata, Hinata tak salah, siapa juga yang ingin jauh jauh dari lelaki tampan seperti Sasuke, apalagi kalau ia memanjakan mu.

"Kenapa tidak mengambil bisnis? Kau nantinya bisa bekerja di tempat Uchiha-san"

Hinata tersenyum kecil, mungkin ia memang lebih baik mengambil bisnis, walaupun Sasuke bilang Hinata memiliki lelaki itu seutuhnya Hinata tak boleh malas malasan untuk bekerja dan masuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

"Oh Hinata kau tahu, Kabuto mulai kembali ke kafe lagi...apa laki-laki itu masih menguntit mu?"

Hinata terkejut, padahal yang ia tak ingin bicara tentang Kabuto tapi sepertinya ia memang harus mengeluarkan semua kekhawatirannya.

Paradise ● SasuHina (END)Where stories live. Discover now