Chapter 1 : Cherry

27.8K 2.3K 66
                                    

Akhirnyaaaa....

Chapter satunya update~

Semoga kalian akan suka nantinya ya~

🔫🔫🔫

Seorang wanita muda dan cantik dalam balutan gaun hitam dengan renda-renda berjalan di koridor apartemen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang wanita muda dan cantik dalam balutan gaun hitam dengan renda-renda berjalan di koridor apartemen. Koridor itu terlihat sunyi hingga suara ketukan heels-nya terdengar lebih nyata. Ada senyuman terkembang di bibir merahnya. Wajahnya begitu cantik dan imut, terlihat seperti wanita polos dan baik-baik.

Dia berhenti di depan pintu kamar hotelnya, membenarkan rambut cokelatnya yang terurai ikal di pundaknya. Kemudian memeriksa anting-anting dan kalung mutiaranya. Dia mengetuk pintu kamar di depannya sebanyak tiga kali, sampai terdengar suara kunci yang diputar.

Ketika pintu berayun terbuka, seorang pria paruh baya muncul dengan senyum lebar di wajahnya. Pria itu nampak berbinar, melihat wanita ini telah datang.

“Cherry, akhirnya kau datang juga. Aku sudah sangat merindukanmu,” kata pria itu.

Cherry hanya tersenyum simpul, melangkah masuk dengan gaya yang sangat anggun dan terpelajar. Pria itu mengekor di belakangnya, kemudian Cherry duduk di sofa panjang yang sudah ada seorang wanita muda yang sedang meringkuk dengan tampang mabuk.

“Kenapa dia?” Cherry bertanya sambil melirik wanita muda di dekatnya.

Pria itu tertawa kecil kemudian mendekat dan hendak duduk di samping Cherry, tapi tatapan penuh makna dari mata bulat hitam yang menenggelamkan itu membuat pria paruh baya itu berlutut di dekat kakinya sambil mengusap dengkulnya.

Sekilas ada rasa jijik dan mual di wajah Cherry, tapi hanya sekilas pandang hingga pria itu tak melihatnya. Dia masih tersenyum dengan anggun dan cantik. Salah satu tangannya terulur, dan jari-jari lentiknya mengangkat dagu wanita yang mabuk di depannya. Wanita itu jelas terlihat mabuk bukan karena minuman, lebih seperti teler karena obat-obatan.

Cherry tersenyum, memandang pria yang bersimpuh di kakinya dan membiarkannya membelai lututnya meski dia ingin sekali membenturkan lututnya ke wajah mesum itu. “Aku ingin terlibat,” katanya.

Pria itu terkejut, menatap Cherry agak tak percaya. “Kau yakin?”

“Tentu saja,” jawab Cherry, “aku ingin bertemu dengan bosnya.”

“Ini ...” Pria itu pun jelas setengah mabuk, tapi dia masih sadar.

Mata bulat Cherry menelusuri sekitar untuk mencari barang bukti. Dia pun kembali bertanya, “Bisakah aku bertemu dengan bosnya?”

“Tidak bisa. Kau tak bisa terlibat, Cherry. Kau sangat cantik dan lembut, bagaimana bisa kau terlibat?”

Pria tua ini! membuatku merinding saja, gerutunya dalam hati dengan kesal, tapi wajahnya tetap tenang dan anggun.

Dangerous Ex-Husband (ON HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang