Chapter 13 : The Brave Ex-wife

16.3K 2K 82
                                    

Babang Maxi updateee...

Aku akan rutin update ini dulu ya. Aku jg ada rencana sih mau posting cerita-ceritaku di platform lain. selama ini kan aku cuma di wattpad ajah, dan rada jarang aktif juga.

Mau nyoba di platform lain, tapi masih belum mutusin mau posting di mana sih. Nanti kalau aku pindah ke platform lain, aku bagi tahu kalian yaa...

🔫🔫🔫

Di depan adalah persimpangan, dan Lileya akan mengecoh SUV itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di depan adalah persimpangan, dan Lileya akan mengecoh SUV itu. Sebelum mencapainya, tanpa diduga SUV hitam itu sudah berada di sampingnya, kaca mobilnya tetap tertutup tapi gaya mengemudinya sangat terampil. Dia hendak menginjak rem secara sekaligus untuk memutar arah, tapi SUV itu sudah menyenggol bagian samping mobilnya. Lileya kehilangan kendali, ketika tubuhnya bergoyang ke samping dan decitan ban yang terseret di aspal terdengar nyaring pada waktu dini hari.

Tubuh Joe Ryan sudah oleng ke sana-sini, dia beberapa kali hendak muntah, dan beberapa kali membuka matanya yang kabur. Lileya hanya meliriknya sesaat, dan tetap fokus dengan kemudinya. Suara benturan keras kembali terdengar bersamaan dengan tubuhnya yang terdorong ke depan dan tertahan sabuk pengaman. Dahinya membentur setir dan ban mobilnya berdecit keras ketika mobilnya meluncur membentur trotoar.

Joe Ryan di sampingnya masih teler, tidak mengetahui apa yang baru saja terjadi. Tubuhnya terkulai dan tergantung di sabuk pengaman. Lileya meliriknya dengan kepala di setir, rasanya begitu sakit dan berdenyut. Dia segera mengangkat kepalanya, menyingkirkan rambutnya yang sudah kusut dan berantakan. SUV hitam itu berhenti tepat di depannya dan dua orang pria dalam pakaian serba hitam keluar.

"Sial! Di mana para polisi yang berpatroli itu?" gumam Lileya seraya mengangkat kepalanya.

Dua pria misterius berpakaian serba hitam itu mendekati mobilnya. Dibalik lengan jaket mereka, ada sebuah pisau dan pistol. Lileya jelas tahu, mereka bukan orang biasa! Dengan sikapnya yang tetap tenang, Lileya meraih handsfree-nya, tapi itu terjatuh ke bawah dan dia sulit meraihnya. Dia harus menghubungi rekan-rekannya, terutama Luke yang bisa menolongnya.

Ketika dua pria itu mendekat, Lileya mencengkeram setir erat-erat dan kakinya bersiap menginjak pedal gas. Dia memperhatikan mereka, memakai penutup wajah separuh yang menyembunyikan wajah mereka di bawah bayang-bayang lampu jalanan. Lileya masih baru saja akan menginjak gas ketika tiba-tiba sebuah Porsche putih meluncur dari arah berlawanan, dengan kecepatan yang sangat tinggi.

Ketika tiba di dekat tempat Lileya dan SUV hitam, lajunya melambat dan kaca bagian pengemudi terbuka separuh tanpa mengungkapkan seseorang di dalamnya. Lileya tak bisa melihatnya, karena kedua tangannya yang gemetar mencengkeram setir sampai berkeringat.

Dua pria berpakaian serba hitam itu nampak waspada dan mereka menggenggam pistol dengan segera ketika Porsche putih itu melaju di samping mereka. lileya melihat segalanya, ketika sebuah tangan terulur dari dalam Porsche putih dengan moncong pistol yang mengeluarkan timah panas ke arah dua pria misterius. Dua pria itu pun segera merunduk membalas tembakannya, dan satu pria lagi tertembak di bagian lehernya hingga ambruk dengan darah mengalir. Satu pria lagi segera berlari ke dalam SUV hitam untuk mengejar Posrche putih itu.

Dangerous Ex-Husband (ON HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang