🖤03. Teror di Pesawat

231 56 26
                                    

EGINA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

EGINA

Akhirnya gue menginjakkan kaki juga di negara ini, tanah kelahiran gue, Indonesia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhirnya gue menginjakkan kaki juga di negara ini, tanah kelahiran gue, Indonesia.

Sampai detik ini gue masih heran kenapa Papa nggak pernah sekalipun menyebut tentang gue punya Kakak kembar yang tumbuh besar di negara ini.

Gue hanya tau bahasanya karena Papa dan Mama di rumah selalu menggunakan bahasa indonesia, serta fakta bahwa gue lahir di sini. Selebihnya gue nggak banyak tau.

Hati gue lumayan sakit, ketika mendengar bagaimana perjalanan hidup Egini yang harus besar di panti asuhan dari kecil hingga remaja karena kedua orang tua yang mengadopsinya meninggal karena kecelakaan hebat.

Sangat terbalik dengan kehidupan gue yang sering membuat orang lain dengki.

Tiap pagi sarapan sudah siap di meja makan, pakaian gue tersusun rapi di wall in closet, mobil gue berjejer di garasi dan tinggal pilih mau pakai yang mana. Alas kaki gue nggak pernah kotor karena tempat yang gue datangi selalu elit dan mewah.

Tapi tetap aja, gue iri sama kehidupan dia. Karena ketika Egini kecil berlarian ke sana ke mari sampai bajunya kotor kena tanah, gue di Berlin harus berhadapan dengan puluhan buku yang memuakkan.

Ketika Egini menghabiskan waktunya seharian melakukan hal yang dia suka, gue mau nggak mau mengisi hari dengan jadwal les yang padat.

Saat dia jatuh sakit, Ibu panti dan seluruh saudaranya di sana memberikan perhatian yang hangat, sedangkan gue hanya bisa tidur dan sesekali berhadapan dengan dokter serta perawat pribadi keluarga, Papa dan Mama hanya masuk sesekali ke kamar untuk sekedar melihat. Kondisi gue lebih sering ditanyakan ke dokter.

Padahal sebuah pertanyaan "Gimana keadaan kamu? sudah mendingan?" bisa jadi obat yang manjur buat gue.

Egini pengen jadi gue.

Gue juga pengen jadi dia, punya kehidupan kayak dia, punya orang-orang yang sayang sama dia padahal nggak ada ikatan darah sama sekali.

Gue bener-bener penasaran sama lingkungan tempat Egini tumbuh, jadi gue excited ketika harus mengunjungi kota ini.

DEGINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang