TF: 03

503 60 6
                                    

Happy reading~

Hari ini Krist bangun lebih pagi dari biasanya, dia melakukan setiap kebiasaan paginya. Untuk hari ini Krist memutuskan memakai kacamata karena matanya sedikit sembab mungkin karena menangis tadi malam. Padahal biasanya matanya tak pernah sembab mau berapa lama pun ia menangis.

Seperti biasa Krist menunggu Phi kesayangannya di tempat yang sama seperti kemarin. Saat menunggu Phi kesayangannya Krist tenggelam dalam lamunannya. Para maid dan bodyguard yang melihat tuannya murung kembali khawatir karena biasanya Tuan mereka akan menampilkan wajah datar atau tersenyum saat ingin membunuh seseorang. Namun hari ini Tuan mereka menampilkan wajah murung yang membuat mereka khawatir sekaligus bingung. Krist terlalu asik dengan lamunannya hingga tak menyadari suara klakson didepan rumah yang sudah berbunyi sedari tadi.

Gun yang membunyikan klakson dari tadi namun Krist tak keluar-keluar dari rumahnya mulai merasa khawatir, apa lagi dia sudah dimarahi ibu ibu didepan rumah Krist karena menggangu ketenangan. Gun yang sudah cukup lama menunggu, memutuskan masuk kedalam untuk melihat apa terjadi sesuatu pada Krist.

Saat Gun masuk, ia langsung dapat melihat Krist yang sedang duduk di tangga depan rumahnya sambil melamun. Gun untuk memutuskan menghampiri Krist yang sedang sibuk dengan lamunannya.

"Kit apa yang kamu lamun kan?" Tanya Gun sambil menepuk pundak Krist dan hal itu membuat Krist terkejut.

"Au.. Phi sudah datang?" Tanya balik Krist setelah tenang dari keterkejutannya.

"Sudah lama Phi menunggu didepan sampai sampai Phi kena marah sama ibu ibu didepan rumahmu"

"Maaf Phi jadi menunggu lama gara gara Kit"

"Lagian apa yang kamu lamun kan?"

"Au Kit nggak melamun Phi, Kit denger musik jadi nggak kedengaran" sangkal Krist sambil menunjukkan headset yang berada ditelinga sebelah kanannya.

"Kit nggak bohong kan?" Tanya Gun dengan tatapan menyelidik, sedangkan Krist hanya menggelengkan kepalanya. "Yaudah ayok kita berangkat" lanjutnya berjalan duluan.

'Maaf P'Gun' batin Krist sambil menatap punggung Gun sendu.

Perjalanan ke kampus hari ini tidak seperti biasanya, Krist yang biasanya banyak bicara sekarang menjadi pendiam. Gun yang merasakan Krist hanya diam saja juga ikut diam. Suasana di mobil kali ini benar-benar hening Gun fokus kejalan sedangkan Krist tenggelam dalam pikirannya.

Saat sampai di kampus pun Krist masih tenggelam dalam lamunannya, Gun yang melihat itu mulai khawatir dengan Krist karena sikap Krist tak seperti biasanya.

"Kit" panggil Gun sambil menepuk pundak Krist.

"Khab Phi" jawab Krist dengan nada terkejut.

"Apa yang kamu pikirkan Kit?"

"Nggak ada Phi" sangkal Krist sambil tersenyum.

"Apa ada hubungannya dengan Mama yang kemarin?" Tanya Gun lagi, sedangkan Krist yang mendengar apa yang Gun katakan hanya bisa tersenyum.

Setelah melihat senyum yang terbit dari bibir Krist, Gun hanya bisa menghela nafasnya. Ia sangat tau, jika Krist sudah bertemu dengan mamanya pasti ada saja yang terjadi.

"Tak apa kalo Kit belum mau cerita Phi paham" ujar Gun sambil memeluk Krist. "Yuk keluar, apa Kit ada kelas pagi?" Tanya Gun agar Krist melupakan sejenak masalahnya.

"Nggak Phi, Kit ada kelas nanti jam 10"

"Lalu kenapa mau Phi jemput?"

"Kit cuman pengen berangkat bareng P'Gun" jawab Krist dengan senyum lima jarinya.

Two Faces (END) Where stories live. Discover now