EPILOG

203 13 2
                                    

▀▄▀▄Happy Reading▄▀▄▀

Toptap POV

Kenalin gue Toptap Jirakit, sahabat sekaligus pengawal pribadi Krist yang kadangan ngerangkap jadi asisten pribadi dia. Gue udah kenal sama Krist dari kecil, maklum bokap gue kerja sama bokap Krist. Gue juga kenal sama Nammon dan Mook dari kecil karena kita berempat sering main sama Krist. Gue kenal Gun, tapi dia nggak masuk ke wilayah pertemanan gue.

Ya mungkin kalau orang luar taunya gue itu asisten pribadi Nammon karena gue ngikutin Nammon kemanapun dia pergi, tapi itu nggak bener hal itu terjadi karena ada sebuah insiden ke Nammon yang buat Krist nyuruh gue ngikutin kemanapun orang itu pergi.

Dan kenapa gue bisa ke Thai dan ada disekitar Krist? Karena ada sebuah insiden yang terjadi. Gue akan ceritain semuanya ke kalian, jadi dengar dengan baik.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Phi hiks...hiks..." Isak tangis Krist langsung menyambut gue ketika panggilan telepon itu terhubung.

"Ada apa Krist?" Tanya gue dan dapat gue lihat dari sini Nammon menatap khawatir saat pertanyaan itu terucap. Dan dengan bergegas pemuda yang sedang duduk di kursi kebesarannya langsung berjalan kearah gue.

"Phi hiks... ternyata yang bunuh Pap...pa i hiks itu Mama hua!" Dapat gue denger Krist yang sedang meraung-raung dan jangan lupakan suara seraknya sepertinya pemuda itu sudah menangis dalam waktu cukup lama.

"Apa maksud lo Krist? Bibi nggak mungkin bunuh Paman" Ujar Nammon tak Terima dengan apa yang dikatakan oleh Krist.

"It.hik..beneran Phi hiks nan..nanti Lee ngi...rim re..kamannya" Jawab Krist dengan terisak. "Terus dia itu buka ibu gue Phi!!" Teriak Krist berhasil membuat gue tertegun dan mencoba memikirkan apa yang Krist maksud.

"Oke oke lo tenang ya, gue akan kesana besok Krist, oke?" Tanya Nammon mencoba menenangkan Krist.

"Lo nggak bisa kesana sialan, jadwal lo udah penuh untuk beberapa bulan kedepan" Kata gue sambil menatap Nammon tajam.

"Jadi siapa yang mau kesana? Lo?" Tanya Nammon dengan menbentak.

"Phi, kemarin paman nelpon" Perkataan Krist mengalihkan perdebatan kami dan terdengar tak ada isak tangis lagi. "Kata Paman gue cuman bisa di Thai 2 bulan lagi" Lanjut Krist membuat gue dan Toptap saling tatap.

"Gue harus apa Phi? Hiks gue baru ketemu sama orang yang tulus sama gue Phi hiks gue harus apa hiks?" Tanya Krist dengan menangis lagi.

"Krist" Panggil gue. "Lo udah janji ingat? Lo udah janji dengan Paman untuk menetap di sini pas umur lo 20 tahun" Lanjut gue mencoba menjelaskan ke Krist walaupun gue tau seharusnya hal ini nggak terjadi.

"Tapi Phi hiks.. dia nggak mau mutusin gue gitu aja hiks hiks"

"Gue akan kesitu ya, kita buat rencana sama-sama oke?" Tanya gue dan langsung dijawab oleh Krist.

Ya begitulah gue akhirnya harus kembali ke tanah kelahiran gue, setelah sekian lama menetap diluar negeri bersama Nammon. Membutuhkan beberapa hari untuk gue bisa ke Thailand, beberapa hari itu juga gue pakai untuk mengirimkan kata-kata penyemangat untuk Krist dan mengirimkan sesuatu yang dapat menghibur pemuda itu.

Two Faces (END) Où les histoires vivent. Découvrez maintenant