Chapter 11✓

86.3K 7.6K 809
                                    

perlahan mata seorang gadis yang tengah terbaring di brankar UKS mulai terbuka, ia membuka matanya menyesuaikan dengan cahaya yang berada di ruangan serba putih itu.
pemandangan yang ia lihat pertama kali ialah, suaminya yang tengah duduk di samping brankar sembari memainkan ponselnya.

"Erlan.." panggilnya lemah

Erlan mendongak, mematikan ponselnya, lalu ia simpan di saku
"dah sadar lo?" tanyanya singkat

"Raya kenapa bisa disini?" Raya balik bertanya sembari memijit pelipisnya yang terasa pusing.

"lo pingsan tadi"

"erlan--"

"RAYAAA LO GAPAPA KAN?" teriak Rena heboh membuka pintu UKS dengan tergesa-gesa, ia sangat khawatir dengan keadaan sahabatnya itu.

"jangan teriak juga dongo, ini UKS woy bukan hutan" ujar langit menjitak kepala Rena.

"eh maaf-maaf"

"dah ada temen-temen Lo, gue duluan" ucap Erlan beranjak dari duduknya.

"Erlan" panggil Raya

"hm?"

"makasih ya" ujarnya tulus

Erlan tak menjawab, ia memilih keluar dari UKS lalu pergi menuju kantin, dimana Seyla tengah menunggunya disana.

"Ray, Lo gapapa kan?" tanya langit sembari mengecek suhu tubuh Raya

"gue gapapa kok, cuma sedikit pusing aja, perut gue juga sakit, tadi blom sarapan hehe"

"astaga Raya, sapa suruh ga sarapan?Lo punya penyakit magh oon, kenapa ga sarapan coba?! cerocos Rena berkacak pinggang

Raya meringis mendapati wajah garang sahabatnya itu, "dah telat tadi"

"yaudah, gue beliin makanan ya" ujar Langit.

"ke kantin aja ayo, gue dah gapapa" sahut Raya mulai bangun dari brankar

"beneran Lo dah gapapa Ray?"

Raya tersenyum," gue gapapa elah, lebay amat Lo pada"

🍃

"sayang, darimana aja?lama banget huh?!" pekik seorang gadis yang tengah bersedekap dada sembari membangunkan bibirnya ke depan.

Erlan terkekeh, ia duduk di samping kekasihnya itu lalu mengcup bibirnya sekilas " jangan manyun gitu ah jelek tau, aku tadi abis dari kamar mandi"

Seyla mengangguk, ia lalu memeluk tubuh Erlan sangat erat "kangeen tau,semalem gajadi jalan"

"iya maaf ya sayang, semalem ada keperluan"ujar Erlan mendekap tubuh kekasihnya itu, ia juga sangat merindukan gadisnya.

.............

pemandangan pertama yang Raya lihat dari pintu kantin ialah Erlan, suaminya yang tengah memeluk Seyla dengan sangat erat.

"kurang ajar Erlan, dah punya bini masih aja pacaran ma Seyla" ujar Langit geram.

"gapapa kali ngit, gue kan cuma istri kontrak nya dia" gumam Raya tersenyum kecut.

Langit dan Rena saling pandang, mereka sangat prihatin dengan Raya.

"yaudah yuk Ray, cari tempat duduk aja, gausah di liatin, yang ada ntar Lo sakit hati" ujar Rena merangkul pundak Raya.

.

byurrrrr.

"awww"

"e-eh sorry sorry gue ga sengaja" ujar Raya sembari membersihkan baju seorang gadis yang baru saja ketumpahan kuah bakso yang ia bawa

gadis itu diam, ia menahan rasa panas kuah bakso yang berada di dadanya.

"panas"gumamnya meringis

BRAKKKK

"LO KALAU JALAN LIAT-LIAT DONGG, PUNYA MATA GA?! LO SENGAJA YA NUMPAHIN KUAH BAKSO DI BAJU CEWE GUE?" bentak Erlan sembari menggebrak meja kantin.

Susana kantin mendadak hening, mereka yang sedang berada di kantin memandang ke arah Raya, Erlan dan Seyla

Raya terkejut " m-maaf, gue ga sengaja, g-gue tadi--"

Plak

satu tamparan keras mendarat di pipi mulus Raya.

"aws"ringisnya sembari memegang pipi kirinya yang terasa panas.

Raya menatap Erlan tak percaya, matanya sudah berkaca-kaca.

"Lo kalau mau cari gara-gara jangan sama gue"ujar Erlan sarkasme lalu menggandeng Seyla keluar dari kantin.

"Raya, Lo gapapa?" tanya Langit yang baru saja datang.

Raya mengelap air matanya yang sempat jatuh, lalu tersenyum
"gue gapapa" ujarnya lirih.

Langit terkejut mendapati sudut bibir raya yang sobek
"Lo di apain sama dia?Lo di tampar Ray?" tanya langit mengelus pipi Raya yang sudah merah

"g-gue"

"kurang ajar, berani-beraninya dia begitu sama Lo" pekik Langit marah, ia hendak berlalu , tapi secepatnya Raya cegah.

"Lo mau kemana?" tanya Raya menahan tangan Langit

"cari Erlan, dia harus dapet pelajaran"

Raya menggelengkan kepalanya" jangan ngit, gue gapapa, lagian ini salah gue kok, gue ga sengaja tadi numpahin kuah bakso di baju Seyla"

"tapi ga seharusnya dia begitu Ray, apalagi Lo istrinya kan" gumam Langit memandang wajah sahabatnya itu.

"Raya Lo gapapa?" Sahut Rena datang dari arah kanan, ia baru saja dari kamar mandi.

raya tersenyum manis "gue gapapa ren"

"tunggu tunggu, pipi Lo kenapa?" tanya Rena memicingkan matanya.

"ah ini--"

"di tampar Erlan" potong Langit dengan nada datarnya.

Rena melotot ia hendak bersuara tapi di potong oleh Raya.

"gapapa Ren, lagian ini salah gue kok, gue ceroboh banget tadi, gue mau cari Seyla dulu, gue ga enak, mau minta maaf" ujar Raya lalu keluar kantin.

"hati Lo terbuat dari apasih Ray" gumam Rena menatap punggung Raya yang mulai menghilang.

_____________________________________

ER
04-06-2021

jgn lupa voment yaaa-!!
see uu

BAD ERLAN [TERBIT✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang