Chapter 25.✓

95.1K 8.4K 1.8K
                                    

Raya baru saja tiba di depan rumahnya, ia pulang di antar dengan Langit.

"thanks ya ngit, maaf ngerepotin Lo terus"

"kaga ngerepotin elah, yodah gue duluan ya, udah di tunggu anak-anak di lapangan" ujar Langit yang akan latihan futsall

"iya ngit, hati-hati"

Langit mengacungkan jempolnya, lalu berlalu dari rumah Raya.

motor Erlan sudah terparkir di halaman rumah, pintu rumah juga sedikit terbuka.

Raya melangkahkan kakinya masuk ke dalam, pemandangan pertama kali yang ia lihat adalah Seyla yang tengah duduk di pangkuan Erlan.

Raya diam, ia tetap masuk dan melangkahkan kakinya menuju lantai dua.

"Raya" panggil Erlan ketika Raya tengah sampai di undakan tangga kedua.

Raya menoleh lalu mengangkat satu alisnya "kenapa?"

"bikinin Seyla minuman"

"aku bukan pembantu kamu" ujar Raya sinis.

"tinggal bikinin apa susahnya sih?"

"bikin sendiri bisa kan?ga cacat kan?anggota tubuhnya masih berfungsi kan?"

"berani Lo sama gue?"

"aku istri kamu lan, ga pantas kamu giniin aku"

"gue ga peduli"

Raya tersenyum tipis, ia melangkah turun lalu mendekati Seyla dan juga Erlan "beruntung banget lo sey, di treat like a queen sama Erlan"

Seyla turun dari pangkuan Erlan lalu berdiri di depan Raya " lebih beruntung Lo, Lo malah udah jadi istri sah Erlan"

Raya tertawa sumbang "gue emang istri Erlan, tapi hati Erlan buat Lo, bukan buat gue"

"iya emang, lagian Lo cuma benalu di hubungan gue sama Erlan" ujar Seyla sarkasme.

"kalau gue benalu, Lo apa dong? murahan? udah tau Erlan udah punya istri, masih aja di gatelin"tutur Raya tersenyum miring.

plakkk

satu tamparan keras dari Erlan mendarat di pipi kiri Raya
"JAGA BICARA LO YA, SEYLA GA MURAHAN LO AJA YANG EMANG DASARNYA BENALU DI HUBUNGAN GUE SAMA SEYLA" bentak Erlan murka.

sudut bibirnya sobek dan mengeluarkan darah, Raya memegangi pipinya yang terasa panas, ia mengangkat kepalanya lalu menatap manik mata Erlan
"tapi emang kenyataannya gitu kan?"

"Lo harusnya sadar diri Lo siapa, Lo cuma istri dari hasil perjodohan , jadi gamungkin Erlan cinta sama Lo" ujar Seyla menjambak rambut Raya kuat

"aws"ringisnya, kepalanya mengadah ke atas.

"seenggaknya gue ga murahan kaya Lo"

habis sudah kesabaran Erlan, ia mendorong Raya hingga kepalanya membentur ujung almari yang tak terlalu tinggi.

"sakit" ringisnya ketika darah segar mengalir dari pelepisnya, kepalanya terasa sangat pusing.

"sakit hm?makanya kalau punya mulut di sekolahin dulu" ujar Erlan menatap remeh Raya.

setetes air mata lolos dari pelupuk mata Raya, sakit sekali di perlakukan seperti ini dengan suaminya itu.

ia sudah tidak kuat lagi sekarang, ia memejamkan matanya akibat kepalanya yang terasa sangat pusing.

"kamu mau apa Lan?mau aku pergi sekarang?"lirih Raya terdengar sangat pilu.

Erlan diam, entah mengapa sekarang perasaannya tak enak.

"iya, Erlan mau Lo pergi sejauh-jauhnya dari hidup dia" bukan Erlan yang menjawab, melainkan Seyla.

Raya tersenyum tipis "sekarang aku dah ga kuat lagi lan, sakit banget rasanya hiks" isakannya mulai terdengar.

"mungkin ini dah waktunya buat aku pergi dari kamu,kamu urus aja surat perceraian kita, aku bakal tanda tangan kok, entar juga biar aku yang ngomong sama bunda, ayah, papa sama Mama, mungkin kita emang ngga di takdirkan bersama"

Erlan diam, darahnya berdesir hebat saat ini detak jantungnya berdetak sangat cepat.

bukankah ini yang ia inginkan? tapi mengapa perasaannya sekarang begini?

________________________________________
ER
15-07-2021

maaf ya baru up:(

jgn lupa voment guys-!
see u🤎

BAD ERLAN [TERBIT✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang