Chapter 14✓

83.5K 7.6K 2.4K
                                    

saat ini kantin tengah ramai-ramainya, pasalnya jam istirahat pertama akan di gunakan para siswa SMA Bagaskara untuk mengisi perut mereka.

Erlan celingak-celinguk mencari keberadaan seseorang, tapi ia tak menemukannya, ya, Erlan tengah mencari keberadaan Raya. biasanya jika istirahat Raya akan langsung ke kantin bersama kedua temannya, tapi sekarang Erlan hanya melihat Rena dan Langit.

"cari siapa yang?" tanya Seyla yang sedari tadi melihat kekasihnya sedikit gelisah.

"ah engga" jawab Erlan sembari meminum jus mangganya.

"aku ke toilet dulu ya" ujar Seyla lalu bangkit dari duduknya.

sepeninggalan Seyla, Erlan menghampiri Rena juga Langit.
.

"Raya mana?"

"apa peduli lo?" tanya Rena sinis, setalah melihat Erlan berada di sampingnya.

"gue tanya, Raya mana?"ulang Erlan mencoba bersabar

Rena menggendikan bahunya acuh

"Raya sakit" ujar Langit tiba-tiba

Erlan terkejut tapi buru-buru ia merubah milik wajahnya menjadi datar.

"ga masuk?"

"engga"

"oh, yaudah thanks" Erlan bangkit lalu kembali ke tempat duduknya semula.

"dih, pa banget begitu" pekik Rena emosi.

"brengsek ya Erlan" gumam Langit mengertakan giginya.

"banget, cewe sebaik dan setulus Raya ga pantes buat Erlan"

"kita cuma nunggu Erlan nyesel"

🍃

"dek,makan dulu ya, kakak udah bikinin bubur"ujar Risa menaruh semangkuk bubur di atas nakas.

Raya sakit, ia demam akibat kehujanan.

"Raya ga nafsu kak"ujar Raya dengan bibir pucatnya.

"tapi harus tetep makan dek, biar cepet sembuh"

"tap--"

Tok..tok...tok...

"bentar ya, kakak bukain pintu dulu, mungkin mas Daniel udah pulang" ucap Risa lalu turun ke bawah.

cklek

"Erlan?"

Erlan tersenyum lalu menyalimi tangan kakak iparnya itu.

"Raya mana kak?"

"Raya di kamar, dia demam, samperin gih, bujuk dia makan ya, dari tadi gamau makan"

Erlan mengangguk lalu naik ke atas kamar Raya.

cklek

pemandangan yang pertama kali Erlan lihat adalah istrinya yang tengah tiduran memunggunginya dengan selimut tebal yang membungkus tubuhnya.

Erlan duduk di tepi kasur, lalu menyentuh pundak Raya.

"Raya ga nafsu makan kak" gumam Raya yang masih setia pada posisinya.

"tapi Lo harus makan".

Raya menegang di tempat, suara itu.. ya, suara itu milik Erlan, suaminya.

bagaimana Erlan bisa disini?

Raya membalikkan tubuhnya, lalu duduk bersandar di sandaran kasur.

mukanya pucat, sangat pucat, bibirnya yang biasanya pink menjadi pucat pasi

"kamu ngapain kesini?" tanya Raya menatap manik mata Erlan.

"Jemput lo"jawab Erlan singkat.

"aku--"

"kelakuan Lo bocah banget ya, cuma di gituin aja langsung minggat, Lo kira bagus begitu ha?!" potong Erlan sedikit meninggikan suaranya.

"ga usah bikin orang repot bisa ga sih?"lanjutnya.

Raya tersenyum tipis, sangat tipis
"aku ga minta kamu kesini Lan, bukannya bagus kalau aku ga di rumah kamu?aku mau sadar diri, kalau aku cuma benalu di kehidupan kamu"

Erlan menunjukkan smirknya
" bagus deh kalau lo sadar"

Raya menundukkan kepalanya, berusaha menahan air matanya yang sangat sulit ia bendung

"tapi lo harus pulang ke rumah gue"

Raya menggeleng pelan.

Erlan mengangkat dagu Raya, ia sedikit terkejut melihat Raya yang sudah menangis.

perempuan ini sangat cengeng, pikirnya

"lo cengeng banget sih, dikit-dikit nangis" ucap Erlan, entah dorongan dari mana, yang jelas sekarang jari Erlan terulur untuk menghapus air mata Raya.

Raya diam,ia menatap mata Erlan yang juga sedang menatap dirinya.

"kenapa Lo manis banget Ray?,jadi pengen cium"batin Erlan menggila

bohong jika Erlan tidak tertarik dengan gadis manis bernama Raya, hanya saja ia sangat gengsi, ia juga berusaha menjaga perasaan gadisnya, Seyla.

Erlan menjauhkan jarinya dari pipi Raya lalau mengambil mangkuk yang berada di nakas

"makan"

"aku ga nafsu"

"jangan keras kepala Raya!" tegas Erlan tak terbantahkan

"mulut aku pahit"

"tapi Lo tetep harus makan"

"apa peduli kamu?" tanya Raya memalingkan wajahnya.

Erlan menghela nafasnya, lalu manaruh kembali mangkuk di nakas.

"bunda mau ke rumah ntar, so, Lo harus pulang"ujar Erlan tiba-tiba.

"bunda mau ke rumah?"

"hmm, makan, terus siap-siap kita pulang" ucap Erlan lalu bangkit keluar kamar Raya

_______________________________________
ER
03-01-2021

jgn lupa voment guys-!
see u-!🤎

BAD ERLAN [TERBIT✓]Where stories live. Discover now