Chapter 26.✓

94.1K 7.7K 1.5K
                                    

Raya tersenyum ke arah Seyla "gue titip Erlan ya sey, gue tau kebagiaan Erlan ada di Lo"

saat Raya hendak melangkah, Erlan buru-buru mencekal tangan Raya
"siapa yang ngizinin Lo pergi?" tanya Erlan menatap tajam mata Raya.

"maksud kamu?"

Erlan tidak menjawab, ia mengangkat badan Raya lalu naik ke atas tanpa memperdulikan Seyla.

"Erlan turunin!" pekik Raya memukul punggung Erlan, Erlan tak memperdulikan itu, ia membanting tubuh Raya di kasur lalu mengunci pintu kamarnya.

"mau kamu apa Erlan?" lirih Raya yang terus mengeluarkan air matanya
"aku ga paham sama jalan pikiran kamu, bukanya ini yang kamu mau?"

"ini bukan waktu yang tepat bodoh! gue gamau fasilitas gue di cabut sm ayah gegara lo"

Raya tersenyum samar "jadi kamu begini cuma gara-gara fasilitas?"

"iya, Lo kira gue begini karna lo? jangan mimipi Raya"

Raya menundukkan kepalanya, ia menyeka air matanya yang terus mengalir deras.

Erlan mendekat ke arah Raya, ia mengangkat dagu Raya lalu mencekramnya kuat "sampe Lo berani ngadu, habis Lo di tangan gue" ujar Erlan mengeraskan rahangnya.

"s-sakit"lirih Raya memejamkan matanya.

Erlan menghempaskan wajah Raya ke samping.

"kamu kenapa kasar banget Lan? hiks, sakit banget rasanya di giniin sama kamu, salah aku apa Erlan?"

"Lo masih nanya salah Lo apa?" Erlan terkekeh kemudian,

plak

Lagi-lagi Erlan menampar pipi Raya, hingga membuat sang empu meringis.

"SALAH LO BANYAK SIALAN! LO YANG UDAH RUSAK KEBAHAGIAAN GUE, LO YANG UDAH AMBIL SEMUANYA BANGSAT" bentak Erlan emosi.

"HARUSNYA WAKTU ITU LO NOLAK, KENAPA MALAH LO TRIMA BODOH, GUE BENCI BANGET SAMA LO"

"seandainya aku bisa nolak, aku udah nolak Erlan, aku cuma gamau kecewain mama papa hiks" lirih Raya yang masih memegangi pipi kirinya.

"disini bukan cuma kamu korbannya, aku juga, apa pernah kamu mikirin perasaan aku?engga kan"

"kamu kira begini enak?kamu kira aku seneng begini?"

"sakit lan hiks"

"sakit banget" lirih Raya sembari memegangi dadanya.

"maaf kalau aku dah ambil kebahagiaan kamu, maaf kalau aku dah rusak semuanya hiks"

Raya bangun, ia mengambil pisau lipat yang berada di nakas,

"nih, bunuh aku sekalian Erlan, biar kamu puas" ujar Raya tersenyum sembari memberikan pisau lipat itu.

Erlan diam, ia menatap tajam manik mata Raya yang juga sedang menatapnya.

"ayo lan, aku juga udah cape, cape banget"

"kenapa diam?"

"biar benalunya gaada lagi lan, ayo bunuh aja"

Erlan masih tetap sama pada posisinya.

Raya membuka pisau lipat itu lalu ia arahkan pada nadinya

hampir saja menyentuh, buru-buru Erlan merebutnya

"JANGAN GILA RAYA" pekik Erlan melempar asal pisau itu.

"why?benalu kamu bakalan hilang"

"LO BODOH, BODOH BANGET, LO KIRA BAGUS BEGITU HAH?! KALAU LO MATI, GUE JUGA YANG SUSAH"

Raya menunduk, bulir-bulir air matanya kembali menetes, kepalanya pening, sangat pening, hingga pandangannya mulai gelap.

ya, raya pingsan.

Erlan tertawa hambar " ck, gausah drama Lo"

"drama banget sih hidup lo, najis"

"Lo kira gue bakal tolong Lo?jangan mimpi Raya"

"gue tau lo cuma drama biar dapet empati dari gue"

"tapi sorry aja, gue bisa bedain mana yang drama, mana yang engga" ujar Erlan, ia berlalu keluar kamar lalu menutup pintunya keras, sangat keras.

ia melupakan satu hal, ya Seyla, dimana gadisnya itu sekarang?

Erlan mencoba menghubungi Seyla namun nomornya tidak aktif, ia bergegas keluar rumah untuk mencari keberadaan gadisnya.

🍃

tak ada keberadaan Seyla di rumahnya, kata mamanya Seyla belum sampai di rumah,

Erlan tak menyerah, ia tetap mencari Seyla dan mengkhawatirkan keadaan gadisnya itu.

hingga ia menemukan dua orang remaja yang berbeda jenis kelamin tengah duduk bersama di bangku taman kota.

Erlan cukup mengenal mereka berdua, ya, Seyla dan Agam.

Erlan mengeraskan rahangnya, ia buru-buru turun dari motor, lalu menghampiri keduanya.

"ngapain kamu disini?"tanya Erlan tajam yang sudah berada di belakang Seyla .

Seyla terkejut, ia menoleh ke belakang dan menemukan Erlan disana
"E-erlan"

bugh

satu pukulan mendarat di pipi kanan Agam

"UDAH BERAPA KALI GUE PERINGATIN SAMA LO, JANGAN GANGGU SEYLA LAGI SIALAN" bentak Erlan sangat keras, sehingga membuat pengunjung taman melihat ke arah mereka.

saat Erlan akan kembali memukul agam, buru-buru Seyla menarik Erlan.

"Erlan, jangan, aku yang minta di jemput sama agam, maaf, aku gatau lagi harus minta jemput siapa, kamu tadi--"

"pulang" potong Erlan cepat, ia menarik tangan Seyla menuju motornya.

seukir senyum licik terbit di bibir seorang laki-laki yang bernama agam.

________________________________________
ER
17-07-2021

jgn lupa voment guys-!
see u🤎

BAD ERLAN [TERBIT✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang