Chapter 13✓

82.2K 7.4K 888
                                    

saat ini Raya tengah berada di pinggir jalan dengan keadaan hujan deras yang masih mengguyur .
ia tak tau, kemana akan pulang, jika ingin kembali ke rumahnya dengan Erlan, ia masih tak siap bertemu dengan suaminya itu.

hawa dingin mulai menusuk kulit putihnya, bibirnya yang mulai pucat,bajunya yang sudah basah kuyup akibat terkena air hujan, serta badannya sudah menggigil meminta untuk di hangatkan.

ia ingin pulang ke rumah orangtuanya, tapi ia merasa tidak enak, hingga suatu ide muncul di kepalanya.
Raya terus berjalan menyusuri jalan Raya menuju ke suatu tempat yang akan ia tuju.
.
.

di lain tempat, seorang remaja laki-laki bernama Erlan baru saja selesai membersihkan badannya.
di luar hujan deras, tetapi ia tak tahu bahwa istrinya tidak berada di rumah.

Erlan mengeringkan rambutnya dengan handuk, ia lalu merasakan perutnya yang sudah mulai keroncongan.
biasanya Raya akan masak untuk makan malam, ia terpaksa memakan masakan Raya akibat paksaan dari bundanya.

ia turun ke bawah, tapi tak menemukan keberadaan istrinya di dapur. tak ada sajian makanan juga disana.

"cih, marah gegara kejadian tadi?" gumam Erlan sembari melihat-lihat sekitar, hingga matanya menangkap pintu rumahnya yang sedikit terbuka.

perasaannya mulai tak enak, ia naik ke atas menju kamar Raya.

ckelek

kosong, tak ada keberadaan istrinya disana.

"raya" panggil Erlan sedikit keras, tapi nihil, tak ada jawaban.

bi mira dan suaminya telah pindah ke rumah ersya atas permintaan Raya dan Erlan beberapa hari yang lalu, mereka ingin belajar mandiri tanpa ada asisten rumah tangga.

"shit!" umpatnya sembari mengacak rambutnya gusar.

Raya pergi dari rumahnya, hujan deras masih mengguyur kota Jakarta, perasaan bersalah menjalar di tubuhnya.

jika sampai bundanya tau, bisa di pastikan Erlan akan di gantung hidup-hidup.

buru-buru ia berlari menuju kamarnya, memakai jaketnya lalu menyambar kunci mobilnya.

🍃

tok .. tok.. tok..

cklek

"loh, Raya?!" pekik Risa kaget melihat keberadaan adiknya yang berada di rumahnya, terlebih keadaan Raya yang bisa dibilang sangat kacau.

buru-buru Raya memeluk tubuh kakaknya erat, sangat erat. ia menangis sejadi-jadinya menumpahkan segala rasa sakit hatinya di pelukan sang kakak.

Risa membalas pelukan adiknya lalu mengelus puncak kepalanya
"kenapa hm?"

Raya tak kunjung menjawab, ia masih menangis disana.

Risa melonggarkan pelukannya lalu mengelus pipi Raya
"masuk dulu yuk, mandi, kamu basah kuyup begini, nanti sakit gimana?"

Raya mengangguk, lalu masuk ke dalam rumah dua lantai itu.

.
.

"Lo dimana sih anjing" pekik Erlan memukul stir mobilnya.

ia sudah mencari Raya kemana-mana tapi tak kunjung menemukan gadis itu, sudah berulang kali ia menghubungi nomornya, tapi tak aktif.

entah dorongan darimana, yang jelas sekarang Erlan tidak menyerah mencari keberadaan istrinya itu.

hingga satu notif dari nomor tak di kenal menarik perhatian Erlan

085xxxxxxxxx
Erlan
Raya di rumah kakak.
20.00


kak Risa?
20.01

iya, Raya disini, Kaka
gatau gmn kejadiannya
yg jls td Raya dateng
ke kakak, udh kacau bgt.
dia jg kehujanan.
20.04

Erlan kesana skrg, krm alamat
20.05

jgn dlu lan,
biarin Raya tenang dlu,
bsk kamu bisa jmpt Raya
20.06

Raya istri Erlan kak
biar Erlan jmpt skrg
20.06

bsk lan, dia jg
bsk sklh km bisa istirahat
skrg, gausah khawatir raya
aman sm kakak
20.07

yaudah
20.08

Erlan mematikan ponselnya, lalu menjalankan mobilnya menuju club' malam, ia sedang butuh sesuatu untuk menghilangkan stresnya.

🍃

"gimana?dah enakan?"tanya Risa setelah Raya meneguk tes panasnya.

Raya menganggukkan kepalanya lalu menaruh gelas di atas nakas

"mau cerita sama kakak?"

Raya diam, ia bingung apakah harus menceritakan kejadian sebenarnya atau tidak.

"Kalau kamu emang belum siap cerita sama kakak, gapapa, kakak ngertiin kamu sekarang dek, tapi kalau kamu mau cerita, kakak selalu ada buat kamu"ujar Risa tersenyum sembari merapihkan rambut Raya yang sedikit berantakan.

Raya tersenyum lalu menggenggam tangan Risa "makasih dah mau ngertiin Raya kak, Raya belum siap buat cerita"

"iya dek, sekarang istirahat gih"

Raya membaringkan tubuhnya di kasur lalu mulai memejamkan matanya, tubuhnya sangat penat, kepalanya juga terasa sangat pusing.

Risa mengecup kening adiknya dengan sayang"sleep well cantik" gumam Risa mematikan lampu kamar, lalu keluar menutup pelan pintu kamar Raya.

________________________________________
ER
01-07-2021

jgn lupa voment guys-!!
see u 🤎

BAD ERLAN [TERBIT✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang